Apakah yang dimaksud dengan Sonata?

Sonata-featured-image

Seringkali kita mendengar istilah “sonata” ini tersemat pada judul-judul karya komposer musik klasik seperti Beethoven, Mozart, Chopin, dan lain-lain.

Istilah sonata dalam bidang musik merujuk kepada karya yang dimainkan (dari bahasa Italia “sonare”= bersuara) sebagai lawan dari kantata yang dinyanyikan (dari bahasa Italia “cantare”= bernyanyi). Istilah “sonata” terus berkembang dalam sejarah musik, hingga terbentuk menjadi banyak varian pada zaman Klasik (sekitar tahun 1730-1820).

Sonata sendiri merupakan istilah yang maknanya agak samar. Definisi persisnya pun bervariasi tergantung pada konteks dan periode waktunya. Pada awal abad ke-19, istilah sonata mewakili makna sebagai susunan karya berskala besar. Diterapkan pada sebagian besar genre instrumental, sonata dianggap sebagai salah satu dari dua metode mendasar dalam mengatur, menafsirkan, dan menganalisis musik konser. Meskipun gaya musik sonata telah berubah sejak era Klasik, sebagian besar sonata pada abad ke-20 dan ke-21 masih mempertahankan struktur yang sama.

Pada periode Barok (kira-kira tahun 1600-1750), dua kelompok utama sonata diciptakan oleh Archangelo Corelli. Hal tersebut pertama kali dijelaskan oleh Sébastien de Brossard dalam bukunya Dictionaire de musique. Dua kategori tersebut ialah: sonata da chiesa (yang cocok untuk digunakan di gereja), dan sonata da camera (cocok digunakan di dalam istana), yang terdiri dari serangkaian prelude yang diikuti oleh rangkaian musik dance , semuanya dalam kunci nada yang sama. Meskipun empat, lima, atau enam movement dari sonata da chiesa juga seringkali masih dalam satu kunci nada yang sama, terkadang ada satu atau dua movement yang kunci nadanya berbeda.

Pada zaman Klasik, penggunaan sonata sebagai istilah yang standar dimulai pada tahun 1770-an. Joseph Haydn, seorang penggubah Austria, pertama kali melabeli karyanya dengan “sonata” pada tahun 1771. Istilah sonata mulai diterapkan hanya pada karya untuk keyboard (alat musik berpapan kunci seperti piano, organ dan harpsichord) saja, dan untuk keyboard dan satu alat musik lainnya (seringkali biola atau cello). Sonata pun semakin jarang diterapkan pada karya dengan lebih dari dua instrumentalis. Pada masa ini, susunan sonata yang paling umum adalah berupa tiga movement yang terbagi atas: 1) Allegro , musik bertempo cepat dan berfungsi untuk “membangun” tema musik, 2) movement kedua yang biasanya menggunakan tempo lambat seperti andante , adagio , largo maupun lento , 3) movement penutup yang biasanya menggunakan tempo cepat, seperti allegro dan presto .

Memasuki era Romantik pada awal abad ke-19 (sekitar tahun 1830-1900), penggunaan istilah sonata yang kita kenal zaman sekarang sudah mulai ditetapkan. Dari titik ini, kata sonata dalam teori musik melabeli bentuk musik yang abstrak yang tidak masuk dalam kategori lain.

Komposer masa Romantik yang karya-karyanya secara jelas diberi label sonata untuk piano diantaranya Frédéric Chopin, Felix Mendelssohn, Robert Schumann, Franz Liszt, Johannes Brahms dan Sergei Rachmaninoff.

Pasca era Romantik, bentuk sonata menginspirasi sejumlah komposer seperti Hindemith, Prokofiev, Shostakovich, Tailleferre, Ustvolskaya, dan Williams untuk menulis dalam bentuk sonata. Hingga kini karya-karya dengan struktur sonata tradisional masih terus digubah dan ditampilkan. Penelitian mengenai praktik, makna bentuk, gaya, dan struktur sonata menjadi landasan bagi karya-karya teoretis dalam musik, antara lain oleh Heinrich Schenker, Arnold Schoenberg, dan Charles Rosen.