Apakah yang dimaksud dengan Bauran Pemasaran atau Marketing Mix?

Salah satu perencanaan taktis dalam memenangkan pasar adalah dengan Marketing Mix. Apakah yang dimaksud dengan Bauran Pemasaran atau Marketing Mix?

1 Like

Salah satu strategi yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran perusahaan adalah marketing mix strategy yang didefinisikan oleh Kotler dan Armstrong (1997) yang menyatakan bahwa marketing mix sebagai himpunan variabel pemasaran bahwa perusahaan berusaha untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam target pasar.

Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa bauran pemasaran merupakan variable-variabel terkendali yang digabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diharapkan dari pasarsasaran. Umumnya terdapat 7 unsur marketing mix 7P, yaitu:

  • Product. Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran. Strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pembelian sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

  • Price. Menurut Monroe (2005) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa.

  • Promotion. Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Melalui periklanan suatu perusahaan mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat melalui media-media yang disebut dengan media massa seperti Koran, majalah, tabloid, radio, televise dan direct mail (Baker, 2000, p7).

  • Place. Kotler (2000, p96) menyatakan bahwa “Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan segala kegiatan (Fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen”. Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa saluran distribusi suatu barang adalah keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk memindahkan produk disertai dengan hak pemiliknya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai industri.

  • People. Yang dimaksud partisipan disini adalah karyawan penyedia jasa layanan maupun penjualan, atau orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam proses layanan itu sendiri.

  • Process. Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen selama melakukan pembelian barang.

  • Physical evidence. Yang dimaksud dengan situasi ini adalah situasi dan kondisi geografi dan lingkungan institusi, dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya, cuaca, pelatakan dan layout yang nampak atau lingkungan yang penting sebagai obyek stimuli (Belk 1974 dalam Assael 1992).

Menurut Kotler (2000) bauran pemasaran (marketing mix) adalah alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran di pasar sasaran yang meliputi item alat pemasaran yaitu product, price, promotion, dan place (4P).

Penjelasan bauran pemasaran dijelaskan sebagai berikut :

Marketing Mix
Gambar Marketing Mix

Marketing mix tersebut digunakan oleh pemasar agar produknya dapat memasuki pasar sasaran atau target market. Item bauran pemasaran meliputi :

  1. Product yaitu terdiri dari keragaman produk, kualitas, design, ciri, nama merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi/jaminan dan imbalan.

  2. Price, terdiri dari daftar harga, rabat/diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran dan syarat kredit.

  3. Promotion, terdiri dari promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan, publik relation, dan pemasaran langsung.

  4. Place, terdiri dari saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan, lokasi, persediaan dan transportasi.

Proses pemasaran adalah proses tentang bagaimana pengusaha dapat mempengaruhi konsumen tersebut menjadi tahu, senang lalu membeli produk yang ditawarkan sehingga konsumen menjadi puas dan mereka akan selalu membeli produk perusahaan tadi.

Dari beberapa variabel marketing mix di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.

Produk (product)

Menurut Fajar Laksana (2008:68) produk adalah segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Yang termasuk dalam pengertian produk yaitu:

  1. Goods : Barang-barang fisik
  2. Services : Jasa/pelayanan yang bersifat non fisik, yang menyertai atau tidak menyertai produk barang fisik.
  3. Experiences: Pengalaman kegiatan atau seseorang yang dapat dinikmati oleh orang lain.
  4. Events : Kegiatan atau peristiwa yang dibutuhkan oleh orang banyak
  5. Persons: Keahlian atau ketenaran seseorang.
  6. Places: Tempat atau kota yang memiliki keunggulan, keunikan (sejarah) atau keindahan.
  7. Properties: Hak kepemilikan bisa berupa benda nyata (real estate) atau finansial (saham dan obligasi).
  8. Organizations: Lembaga atau wadah yang dapat memberikan citra atau nilai jual dari suatu produk.
  9. Information: informasi yang dapat diproduksi dan dipasarkan (sekolah, surat kabar)
    10)Ideas: gagasan yang menghasilkan produk yang diminati oleh konsumen.

Menurut Armstrong dan Kotler (2004) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang mungkin dapat memuaskan harapan atau kebutuhan.

Produk dibagi menjadi dua kelas berdasarkan tipe pelanggan yang mengkonsumsinya yaitu sebagai berikut :

  1. Produk yang dikonsumsi oleh pelanggan (consumer products)
    Produk yang dibeli oleh konsumen akhir sebagai konsumsi pribadi. Produk bagi konsumen ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

    • Produk kebutuhan sehari-hari (convenience products). Produk yang biasanya dibeli oleh konsumen secara rutin, segera, dan dengan perbandingan serta usaha yang minimun dalam pembeliannya. Contoh: rokok, sabun, garam dan lainlain.

    • Produk belanjaan (shopping products) Produk yang dalam proses memilih dan membelinya mengharuskan konsumen membanding-bandingkan berdasarkan kesesuaian mutu, harga, dan modelnya. Contoh : pakaian, perabotan rumah tangga, sepatu, perhiasan.

    • Produk khusus (specialty products) Produk yang memiliki ciri unik dan atau merek khas dimana sekelompok pelanggan bersedia berusaha lebih keras dalam proses pembelian. Contoh: telepon genggam, mobil, motor dan lain-lain.

    • Produk yang tidak dicari (unsought products) Produk yang sudah diketahui atau tidak diketahui pelanggan, tetapi pada umumnya tidak terpikir untuk membeli. Contoh: asuransi jiwa, donor darah, tanah kuburan.

  2. Produk bagi industri (industrial products).
    Produk yang dibeli oleh individu organisasi untuk diproses lebih lanjut atau untuk digunakan sehubungan dengan bisnis. Contoh: bahan mentah, komponen material.

    Menurut Stanton (2002:152) produk mempunyai definisi yang sempit dan luas. Definsi tersebut sebagai berikut :

    • Definisi sempit Produk adalah sekumpulan atribut fisik nyata (tangible) yang terkait dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan.

    • Definisi luas Produk adalah sekumpulan atribut yang nyata (tangible) dan tidak nyata (intangible) di dalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestif pabrik, prestif pengecer dan pelayanan di pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya.

    Menurut Fandy Tjiptono (2001:950) definisi dari produk yaitu sesuatu yang dapat ditawarkan oleh produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai alat pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.

    Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi yang berwujud barang. Variabel pertama dari pemasaran dan cukup penting dan yang mempengaruhi kepuasan konsumen adalah produk, karena produk merupakan suatu yang ditawarkan di pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. (Agung Teguh : 2009)

    Produk merupakan elemen yang paling penting, sebab dengan produk inilah perusahaan pertama-tama dan terutama memenuhi segala sesuatu yang diberikan kepada seseorang guna memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan konsumen . Dalam pengelolahan produk termasuk pula perencanaan dan pengembangan produk dan / atau jasa yang baik untuk dipasarkan oleh perusahaan. Perlu adanya suatu pedoman untuk mengubah produk yang ada, menambah produk baru, atau mengambil tindakan lain yang dapat mempengaruhi kebijaksanaan dalam penentuan produk. Selain itu, keputusan-keputusan juga perlu diambil menyangkut masalah pemberian merk, pembungkusan, warna dan bentuk produk lainnya.

Harga (price)

Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang paling fleksibel. Artinya dapat diubah dengan cepat. Berbeda halnya dengan karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran distribusi. Ke dua hal ini tidak dapat dirubah dengan mudah dan cepat, tetapi kalau harga sewaktu-waktu bisa berubah.

Menurut Fajar Lasana (2008) harga merupakan jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produk dan jasa, dengan demikian maka suatu barang haruslah dihubungkan dengan bermacam-macam barang dan/atau pelayanan, yang akhirnya akan sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa.

Menurut Fandy Tjiptono (2001) harga adalah satuan moneter agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Pengertian harga merupakan suatu moneter atau ukuran lainnya termasuk barang dan jasa yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa.

Dalam menetapkan harga suatu produk yang dilakukan perusahaan dapat ditentukan dengan tiga bentuk strategi harga, yaitu:

  1. Strategi harga produk baru (new product pricing strategies)
    Perusahaan yang meluncurkan produk baru mengalami tantangan dalam penetapan harga untuk pertama kalinya. Strategi harga produk baru dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

    • Market skimming pricing. Penetapan harga yang tinggi untuk produk baru agar dapat mencapai pendapatan maksimum melalui tiap lapisan segmen yang mau membayar dengan harga tinggi. Dalam hal ini perusahaan hanya memproduksi produknya dalam jumlah sedikit, dengan tujuan untuk mencapai nilai penjualan yang lebih menguntungkan.

    • Market penetration pricing Penetapan harga yang rendah untuk produk baru dengan tujuan untuk menarik sejumlah besar pembeli dan memperoleh pangsa pasar yang besar.

  2. Strategi harga bauran produk (product mix pricing strategies)
    Strategi untuk menetapkan harga produk seringkali dapat berubah ketika suatu produk adalah sebuah bagian dari bauran produk. Strategi harga bauran produk dibagi menjadi lima bagian, yaitu:

    • Product line pricing Penetapan harga yang berbeda diantara berbagai produk dalam sebuah lini produk berdasarkan perbedaan biaya antara produk, evaluasi pelanggan dari fitur-fitur yang berbeda, dan harga pesaing.

    • Optimal product pricing Penetapan harga berdasarkan pilihan dari aksesoris produk yang menyertai produk utama.

    • Captive product pricing Penetapan harga untuk produk yang harus digunakan beserta dengan produk utamanya.

    • By product pricing Penetapan harga pada limbah produk yang bertujuan untuk membuat harga produk utamanya lebih kompetitif.

    • Product bundle pricing Kombinasi dari beberapa produk yang ditawarkan dalam satu paket untuk mengurangi harga.

  3. Strategi penyesuaian harga (price adjustment strategies)
    Perusahaan seringkali menyesuaikan harga dasar mereka untuk setiap konsumen yang berbeda dan situasi yang seringkali berubahubah. Strategi penyesuaian harga dibagi menjadi enam bagian, yaitu:

    • Discount and allowance pricing Pengurangan harga sebagai bentuk penghargaan terhadap pelanggan yang memberikan respon seperti membayar lebih awal atau mempromosikan produk

    • Segmented pricing Penyesuaian harga yang memungkinkan pembedaan terhadap pelanggan, produk, atau lokasi.

    • Psychological pricing Pendekatan harga yang mempertimbangkan efek psikologi dari harga dan bukan hanya nilai ekonomisnya.

    • Promotional pricing Pengurangan harga untuk sementara yang bertujuan meningkatkan penjualan dalam waktu singkat.

    • Geographical pricing Penyesuaian harga yang dihitung berdasarkan letak geografis dari pelanggan.

    • International pricing Penyesuaian harga untuk pasar internasional.

  4. Perubahan harga (Price changes)
    Setelah mengembangakan strategi dan struktur harga, perusahan seringkali menghadapi situasi dimana perusahaan harus menetapkan untuk merubah harga atau merespon perubahan harga yang dilakukan pesaing. Dalam perubahan harga terdapat dua hal yang berpengaruh, yaitu:

    • Initiating price changes Perusahaan dihadapkan pada pilihan untuk menaikan harga atau menurunkan harga. Perusahaan juga harus mencermati reaksi dari konsumen dan pesaing sebagai akibat dari terjadinya perubahan harga.

    • Responding to price changes Perusahaan harus mencermati adanya perubahan harga yang dilakukan oleh pesaing dan melihat pengaruh adanya perubahan harga terhadap pangsa pasar dan keuntungan serta tindakan yang harus diambil untuk merespon perubahan harga yang dilakukan oleh pesaing.

  5. Kebijakan publik dan penetapan harga (Public policy and pricing).
    Kompetisi harga adalah elemen utama dari ekonomi pasar bebas. Dalam penetapan harga, perusahaan harus mempertimbangkan adanya kebijakan dan peraturan yang ditetapkan oleh publik. Kebijakan harga yang ditetapkan oleh publik ini bertujuan untuk mencegah terjadinya monopoli suatu bidang usaha. Dalam kebijakan publik dan penetapan harga dibagi menjadi dua bentuk, yaitu:

    • Pricing within chanel levels. Perusahaan dalam menetapkan harga tidak boleh melakukan pembicaraan dengan pesaing, untuk menghindari terjadinya kolusi harga.

    • Pricing across chanel levels Untuk mencegah terjadinya diskriminasi penetapan harga, dengan memastikan bahwa para penjual menawarkan kondisi harga yang sama terhadap konsumen pada level perdagangan.

Promosi (Promotion)


Menurut Fajar Laksana (2008) promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk itu.

Promosi ini merupakan komponen yang dipakai untuk memberitahu dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan. Adapun kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam promosi adalah : periklanan, personal selling, promosi penjualan, publisitas, hubungan masyarakat.

Menurut Basu Swastha (2000) komunikasi pemasaran dapat didefinisikan sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan pembeli dan penjual dan merupakan pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyandarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Sedangkan promosi merupakan arus informasi satu arah dan hanya dilakukan satu individu atau organisasi tertentu. Ini berbeda dengan komunikasi pemasaran yang bertujuan memuaskan semua pihak. Semua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi melakukan cara yang sama, yaitu mendengarkan, bereaksi dan berbicara sampai tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan.

Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2008) definisi lima sarana promosi utama adalah sebagai berikut:

  1. Periklanan (advertising) : Semua bentuk terbayar presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa dengan sponsor tertentu.
  2. Promosi penjualan (sales promotion) : Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa.
  3. Hubungan masyarakat (public relations): Membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian tidak menyenangkan.
  4. Penjualan personal (personal selling) : Presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan untuk tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan pelanggan.
  5. Pemasaran langsung (direct marketing) : Hubungan langsung dengan konsumen individu yang ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respons segera dan membangun hubungan pelanggan yang langgeng-penggunaan surat langsung, telepon, televisi respons langsung, e-mail, internet, dan sarana lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen tertentu.

Masing-masing kategori melibatkan sarana promosi tertentu yang digunakan untuk berkomunikasi dengan konsumen. Contohnya, periklanan meliputi penyiaran, media cetak, internet, luar ruang, dan bentuk lain. Promosi penjualan meliputi diskon, kupon, pajangan, dan demonstrasi.

Penjualan personal meliputi presentasi penjualan, pameran dagang, dan program insentif. Hubungan masyarakat meliputi siaran pers, sponsor, acara khusus, dan halama web. Dan pemasaran langsung meliputi katalog, pemasaran telepon, kios, internet, dan banyak lagi. Bentuk dari promosi adalah periklanan.

Fungsi dari periklanan adalah :

  1. Memberikan informasi
  2. Membujuk/mempengaruhi
  3. Menciptakan kesan (image)
  4. Memuaskan keinginan
  5. Merupakan alat komunikasi

Distribusi (Place)


Sebagian dari tugas distribusi adalah memilih perantara yang akan digunakan dalam saluran distribusi, serta mengembangkan sistem distribusi yang secara fisik menangani dan mengangkut produk melalui saluran tersebut. Ini dimaksudkan agar produknya dapat mencapai pasar yang dituju tepat pada waktunya.

Menurut Fajar Laksana (2008) saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang terkait dalam semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen. Pengertian ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat menggunakan lembaga atau perantara untuk dapat menyalurkan produknya kepada konsumen akhir.

Sedangkan menurut pendapat Basu Swastha DH (2000:190) saluran distribusi untuk barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen ke konsumen atau pemakai industri.

Menurut Ronald J. Ebert & Ricky W. Griffin (2000) distribusi adalah bagian dari marketing mix yang berhubungan dengan mendapatkan produk dari produsen ke konsumen. Ada delapan saluran distribusi utama berdasarkan anggota yang berpartisipasi dalam menyampaikan produk kepada target konsumennya, yaitu :

  1. Direct distribution of consumer products. Perusahaan mengirimkan produknya ke konsumen akhir tanpa melalui perantara. Menggunakan tenaga penjual dari dalam perusahaan.

  2. Retail distribution of consumer products. Perusahaan mendistribusikan produknya melalui penjual eceran

  3. Wholesale distribution of consumer products. Perusahaan mendistribusikan produknya melalui toko grosir untuk dijual kembali kepada konsumen akhir.

  4. Distribution through sales agents or brokers. Perusahaan mendistribusikan produknya melalui agen penjualan atau broker yang mewakili produsen dan menjualnya kepada toko grosir, penjual eceran atau keduanya.

  5. Distribution by agents to consumers and businesses. Perusahaan mendistribusikan produknya melalui agen penjualan sebagai perantara penjualan yang mendistribusikan kepada konsumen dan konsumen bisnis.

  6. Direct distribusi of business products. Perusahaan mendistribusikan produknya secara langsung dari pabrik kepada pembeli industri.

  7. Wholesale distribution of industrial products. Toko grosir berfungsi sebagai perantara antara pabrik dan konsumen akhir.

  8. Wholesale distribution to business retailers. Toko grosir berfungsi untuk menjual produk kepada konsumen retail dan perusahaan kecil sampai perusahaan menengah.

Penempatan produk (Positioning Product) mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya Penempatan produk adalah: Tindakan merancang produk dan bauran pemasaran (mix marketing) agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen.

Bagi setiap segmen yang dimasuki perusahaan, perlu dikembangkan suatu strategi penempatan produk. Saat ini setiap produk yang beredar dipasar menduduki posisi tertentu dalam segmen pasamya. Apa yang sesungguhnya penting disini adalah persepsi atau tanggapan konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh setiap produk dipasar.

Menurut William J.Stanton pengertian marketing mix secara umum adalah “istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adalah penawaran produk/jasa, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.

Keempat unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut atau yang disebut four p’s adalah sebagai berikut:

  1. Strategi Produk
  2. Strategi Harga
  3. Strategi Penyaluran / Distribusi
  4. Strategi Promosi

Marketing mix yang dijalankan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan. Disamping itu marketing mix merupakan perpaduan dari faktor-faktor yang dapat dikendalikan perusahaan untuk mempermudah buying decision, maka variabel-variabel marketing mix diatas tadi dapat dijelaskan sedikit lebih mendalam sebagai berikut:

1) Produk (Jasa)

Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan.

Produk merupakan elemen yang paling penting. sebab dengan inilah perusahaan berusaha untuk memenuhi “kebutuhan dan keinginan” dari konsumen. namun keputusan itu tidak berdiri sebab produk/jasa sangat erat hubungannya dengan target market yang dipilih.

Sedangkan sifat dari produk berupa jasa tersebut adalah sebagai berikut:

  • Tidak berwujud. Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium, sebelum ada transaksi pembelian.

  • Tidak dapat dipisahkan. Suatu produk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu merupakan orang atau benda. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel tidak akan bisa terlepas dari bangunan hotel tersebut.

  • Berubah-ubah. Bidang jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-ubah, sebab jasa ini sangat tergantung kepada siapa yang menyajikan, kapan disajikan dan dimana disajikan. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel berbintang satu akan berbeda dengan jasa yang diberiakan oleh hotel berbintan tiga.

  • Daya tahan. Jasa tidak dapat disimpan. Seorang pelanggan yang telah memesan sebuah kamar hotel akan dikenakan biaya sewa, walaupun pelanggan tersebut tidak menempati karnar yang ia sewa.

2) Harga ( Price )

Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan produksi. Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang ditawarkan. Harga suatu produk atau jasa ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut dan laba atau keuntungan yang diharapkan.

Oleh karena itu, penetuan harga produk dari suatu perusahaan merupakan masalah yang cukup penting, karena dapat mempengaruhi hidup matinya serta laba dari perusahaan.

Kebijaksanaan harga erat kaitannya dengan keputusan tentang jasa yang dipasarkan. Hal ini disebabkan harga merupakan penawaran suatu produk atau jasa. Dalam penetapan harga, biasanya didasarkan pada suatu kombinasi barang/jasa ditambah dengan beberapa jasa lain serta keuntungan yang memuaskan.

Berdasarkan harga yang ditetapkan ini konsumen akan mengambil keputusan apakah dia membeli barang tersebut atau tidak. Juga konsumen menetapkan berapa jumlah barang/jasa yang harus dibeli berdasarkan harga tersebut. Tentunya keputusan dari konsumen ini tidak hanya berdasarkan pada harga semata, tetapi banyak juga faktor lain yang menjadi pertimbangan, misalnya kualitas dari barang atau jasa, kepercayaan terhadap perusahaan dan sebagainya.

Hendaknya setiap perusahaan dapat menetapkan harga yang peling tepat, dalam arti yang dapat memberikan keuntungan yang paling baik, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang.

3) Saluran Distribusi ( Place )

Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan metode penyampaian produk/jasa ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan harapan produk/jasa tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan produk/jasa tersebut.

Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus barang/jasa adalah memilih saluran distribusi (Channel Of Distribution). Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi marketing, karena kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan memacetkan usaha penyaluran produk/jasa dari produsen ke konsumen.

Distributor-distributor atau penyalur ini bekerja aktif untuk mengusahakan perpindahan bukan hanya secara fisik tapi dalam arti agar jasa-jasa tersebut dapat diterima oleh konsumen. Dalam memilih saluran distribusi ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut:

  • Sifat pasar dan lokasi pembeli
  • Lembaga-lembaga pemasaran terutama pedagang-pedagang perantara
  • Pengendalian persediaan, yaitu menetapkan tingkat persediaan yang ekonomis.
  • Jaringan pengangkutan.

Saluran distribusi jasa biasanya menggunakan agen travel untuk menyalurkan jasanya kepada konsumen. Jadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam kebijaksanaan saluran distribusi itu sendiri dengan memperhitungkan adanya perubahan pada masyarakat serta pola distribusi perlu mengikuti dinamika para konsumen tadi.

4) Promosi ( Promotion)

Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi pada pasar tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan saatnya. Ada beberapa cara menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan (advertising), penjualan pribadi (Personal Selling), Promosi penjualan (Sales Promotion) dan Publisitas (Publicity)

  • Periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempattempat yang strategis.

  • Penjualan Pribadi (Personal selling): Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam personal selling adalah: door to door selling, mail order, telephone selling, dan direct selling.

  • Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkarlnya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.

  • Pubilsitas (Pubilicity): Meripakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen, agar mereka menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi, dimana didalam melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang bersifat komersial.
    Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha untuk “mensosialisasikan” atau "memasyarakatkan ".

Kotler dan Amstrong (1997) mendefinisikan bauran pemasaran (marketing mix) sebagai himpunan atau seperangkat variabel pemasaran yang terkendali yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkannya dari pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari apa saja yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya.

Keputusan-keputusan dalam bauran pemasaran dapat dikelompokan ke dalam empat bagian yang merupakan alat pemasaran, dikenal dengan sebutan 4P yaitu produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion).

Keempat alat pemasaran tersebut harus dikombinasikan secara tepat agar dapat memuaskan kebutuhan pasar sasaran.

1. Produk

Menurut Kotler (2002), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, peristiwa,orang, tempat, properti, organisasi dan gagasan. Kotler (2002) membagi produk menjadi tiga kelompok.

  • Kelompok pertama terdiri dari barang tahan lama, barang tidak tahan lama dan jasa.
  • Kelompok kedua adalah barang konsumsi, yaitu barang yang dikonsumsi langsung oleh konsumen.
  • Kelompok ketiga adalah barang industri, yaitu barang yang dibeli untuk keperluan industri.

Stanton et al (1991) membagi produk menjadi dua kategori yaitu barang konsumsi dan barang bisnis, sedangkan Evans dan Berman (1984) membagi produk dalam dua kelompok atas dasar pembeliannya yaitu barang konsumsi dan barang industri.

Dalam merencanakan tawaran pasar atau produk, pemasar perlu berpikir melalui lima level produk, yaitu :

  • Level paling dasar adalah manfaat inti (core benefit), manfaat atau jasa dasar yang benar-benar dibeli pembeli.

  • Level kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk dasar (basic product).

  • Level ketiga pemasar menyiapkan produk yang diharapkan (expected product), serangkaian atribut yang secara normal disetujui dan diharapkan pembeli ketika membeli produk tersebut.

  • Level keempat pemasar menyiapkan produk yang ditingkatkan (augmented product), yang mencakup jasa dan manfaat tambahan yang membedakan tawaran penjual dengan pesaing.

  • Level kelima, pemasar menyiapkan produk potensial (potential product), yang mencakup semua peningkatan dan transformasi yang mungkin dialami produk itu (Kotler, 2002).

Kotler (2002) membedakan tawaran perusahaan ke pasar menjadi lima kategori, yaitu :

  1. Barang bewujud murni : tawaran hanya terdiri dari barang berwujud seperti sabun, pasta gigi atau garam. Tidak ada jasa yang menyertai produk itu.

  2. Barang berwujud yang disertai layanan : tawaran terdiri dari barang berwujud yang disertai dengan satu atau beberapa layanan mobil, seperti pengiriman, pemeliharaan dan perbaikan.

  3. Jasa utama yang disertai barang dan jasa tambahan : tawaran terdiri dari satu jasa utama disertai jasa tambahan dan/atau barang pendukung, seperti makanan/minuman, potongan tiket dan majalah yang diberikan kepada penumpang pesawat terbang.

  4. Jasa murni : tawaran hanya terdiri dari jasa, seperti jasa menjaga bayi, psikoterapi dan jasa menjahit.

  5. Campuran : tawaran terdiri dari barang dan jasa dengan proporsi yang sama, contohnya adalah rumah makan. Orang mengunjungi rumah makan untuk mendapatkan makanan dan pelayanan. Selain melalui produk, rumah makan dapat mengkomunikasikan strategi penentuan posisinya melalui tempat (letak dan kondisi fisik bangunan dimana produk dijual), karyawan, simbol, merek, harga dan pelayanan.

Menurut Tjiptono (1997), setiap produk memiliki atribut-atribut tertentu yang spesifik. Atribut produk adalah unsur-unsur yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi merek, kemasan, pemberian label, jaminan (garansi) dan pelayanan.

2. Harga

Harga adalah jumlah uang yang dibebankan untuk suatu produk/jasa atau jumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk/jasa (Kotler dan Amstrong, 1997).

Menurut Tjiptono (1997), harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli yaitu :

  1. Peranan alokasi, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Adanya harga dapat membantu pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang dan jasa.

  2. Peranan informasi, yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi.

Kotler dan Amstrong (1997), menjelaskan tiga macam pendekatan umum dalam penetapan harga yaitu :

  1. Perdekatan berdasarkan biaya, meliputi penetapan harga cost plus (menambah angka standar pada biaya produk) dan penetapan harga titik impas (penetapan harga impas sesuai dengan biaya pembuatan dan memasarkan produk).

  2. Pendekatan berdasarkan pembeli, yaitu menetapkan harga berdasarkan persepsi pembeli mengenai nilai.

  3. Pendekatan berdasarkan persaingan, meliputi penetapan harga menurut keadaan (penetapan harga dengan mengikuti harga pesaing bukan berdasarkan biaya perusahaan) dan penetapan harga penawaran tertutp (penetapan harga berdasarkan pendapat perusahaan terhadap penetapan harga pesaing ketimbang biaya atau permintaan itu sendiri).

3. Promosi

Pomosi atau komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono, 1997).

Menurut Kotler (2002), bauran komunikasi pemasaran terdiri atas lima cara komunikasi utama yaitu :

  1. Periklanan : semua bentuk penyajian dan promosi non personal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu.

  2. Promosi penjualan : berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.

  3. Hubungan masyarakat dan publisitas : berbagai program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau masingmasing produknya.

  4. Penjualan pribadi : interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan dan menerima pesanan.

  5. Pemasaran langsung : penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail dan alat penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.

4. Distribusi

Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan jenis, jumlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan (Tjiptono, 1997).

Kotler (2002), membagi saluran pemasaran/distribusi menjadi empat level yaitu :

  1. Saluran level-nol (saluran pemasaran langsung), terdiri dari perusahaan manufaktur yang langsung menjual produknya kepada pelanggan akhir.

  2. Saluran satu-level, berisi satu perantara penjualan, seperti pengecer.

  3. Saluran dua-level, berisi dua perantara yang umumnya adalah pedagang besar dan pengecer.

  4. Saluran tiga-level, berisi tiga perantara yang umumnya berupa pedagang besar yang menjual kepada pemborong, yang akan menjual kepada beberapa pengecer kecil.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008), mendefinisikan “Bauran pemasaran merupakan tool atau alat bagi marketer yang terdiri atas berbagai elemen suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang diterapkan dapat berjalan sukses.”

Sedangkan menurut Gitosudarmo (2008), mendefinisikan “Bauran pemasaran sebagai alat bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumen agar konsumennya dapat menjadi kenal kemudian menyenangi dan kemudian melakukan transaksi pembelian serta akhirnya konsumen itu menjadi puas.“

Bauran Pemasaran terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin dalam melakukan tugas atau kegiatan pemasarannya.

Dengan demikian, perusahaan tidak hanya sekadar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan barbagai variabel bauran pemasaran tersebut untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif.

Unsur-unsur Bauran Pemasaran

Strategi pemasaran adalah himpunan asas yang secara tepat, konsisten, dan loyal dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai sasaran pasar yang dituju dalam jangka panjang. Dalam strategi pemasaran ini, terdapat strategi acuan/bauran pemasaran, yang menetapkan komposisi terbaik dari keempat komponen atau variabel pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Gitosudarmo (2008) mengemukakan bahwa unsur-unsur bauran pemasaran, yaitu :

  1. Produk
  2. Harga
  3. Distribusi atau penempatan produk
  4. Promosi

Untuk lebih jelasnya unsur-unsur bauran pemasaran akan diuraikan satu persatu dibawah ini :

  1. Produk
    Produk adalah barang atau jasa yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Pembeli akan membeli kalau merasa cocok. Karena itu, produk harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran produk berhasil.

    Agar strategi produk dapat lebih efektif dalam rangka mempengaruhi konsumen untuk tertarik dan membeli kemudian mereka menjadi puas. Dari hal- hal tersebut maka harus mengetahui beberapa hal tentang strategi ini, antara lain :

    • Konsep produk
      Konsep produk merupakan suatu pengertian atau pandangan konsumen terhadap suatu produk yang dibutuhkan dan diinginkannya. Konsumen akan memiliki konsep atau pandangan tertentu terhadap suatu barang.

    • Siklus kehidupan produk
      Setiap produk sebenarnya akan memiliki siklus perputaran terhadap kehidupannya. Setiap produk itu sebenarmya dapat di ikuti perkembangan hidupnya seperti manusia saja, yaitu memiliki tahap-tahap anak-anak, kemudian tumbuh berkembang menjadi remaja, kemudian menjadi dewasa lalu surut menjadi tua dan akhirnya meninggal.

      • Tahap yang paling awal dari masa hidupnya suatu produk dimulai dari suatu tahap yang disebut sebagai tahap perkenalan. Pada masa ini produk tersebut baru diperkenalkan oleh pengusaha kepada masyarakat.

      • Tahap berikutnya tahap pertumbuhan, di mana pada tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap perkenalan yang berhasil. Setelah banyak anggota masyarakat yang mengenal akan produk itu maka diharapkan masyarakat tersebut akan menjadi menyenangi produk tersebut dan apabila hal ini terjadi maka produk tersebut akan berada pada tahap pertumbuhan.

      • Tahap berikutnya lagi adalah menginjak pada tahap kedewasaan. Tahap ini menunjukkan adanya masa kejenuhan di mana masyarakat atau konsumen sudah jenuh sehingga akan menjadi sukar untuk meningkatkan penjualan produk tersebut.

      • Tahap yang terakhir adalah tahap penurunan. Dalam tahap ini masyarakat sudah tidak lagi menyenangi produk tersebut sehingga penjualan akan segera merosot tajam. Hal ini akan akan terjadi apabila pengusaha tidak mampu lagi untuk mempertahankan produknya pada tahap kedewasaan.

    • Jenis-jenis produk
      Agar dapat memasarkan produk dengan baik maka perlu mengetahui produk itu termasuk dalam jenis yang mana, karena masing-masing jenis produk akan memerlukan penanganan yang berbeda dalam memasarkan produk tersebut agar berhasil.

  2. Harga
    Pengusaha perlu memikirkan tentang penetapan harga jual produknya secara tepat karena harga yang tidak tepat akan berakibat tidak menarik para pembeli untuk membeli barang tersebut. Penetapan harga jual barang yang tepat tidak selalu berarti bahwa harga haruslah ditetapkan rendah atau serendah mungkin. Sering di jumpai bahwa apabila harga barang tertentu itu rendah maka banyak konsumen justru tidak senang karena dengan harga yang murah itu maka semua orang dapat memakai barang tersebut. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja. Walaupun penetapan harga merupakan persoalan penting, masih banyak perusahaan yang kurang sempurna dalam menangani permasalahan penetapan harga tersebut. Karena menghasilkan penerimaan penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang dapat dicapai oleh perusahaan.

  3. Distribusi
    Pengusaha haruslah menyebarkan barang-barangnya ke tempat konsumen itu berada. Hal ini merupakan tugas untuk mendistribusikan barangnya kepada konsumen. Untuk keperluan tersebut pengusaha dapat menggunakan berbagai bentuk saluran distribusi yang mungkin dilakukannya.

  4. Promosi
    Promosi adalah merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut.

    Adapun alat-alat yang dapat dipergunakan untuk mempromosikan produknya pengusaha dapat memilih beberapa cara yaitu :

    • Periklanan
      Periklanan merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis. Dengan membaca atau melihat iklan itu diharapkan para konsumen atau calon konsumen akan terpengaruh lalu tertarik untuk membeli produk yang diiklankan tersebut. Oleh karena itu maka iklan itu haruslah dibuat sedemikian rupa sehingga menarik perhatian para pembacanya.

    • Promosi penjualan
      Promosi penjualan adalah merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.

    • Penjualan pribadi
      Penjualan pribadi merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan para calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Kontak langsung itu akan dapat mempengaruhi secara lebih intensif pada konsumennya karena dalam hal ini pengusaha dapat mengetahui keinginan dan selera konsumennya.

    • Publisitas
      Publisitas merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh pengusaha untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen agar mereka menjadi tahu dan menyenangi produk yang dipasarkannya. Cara itu dilakukan dengan cara memuat berita tentang produk atau perusahaan yang menghasilkan produk tersebut di mass media, misalnya saja berita di surat kabar, berita di radio atau televisi maupun majalah tertentu dan sebagainya. Dengan memuat berita itu maka para pembaca secara tidak sadar telah dipengaruhi oleh berita tersebut

Marketing mix (bauran pemasaran) mengacu pada panduan strategi produk, distribusi, promosi dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju (Kotler & Keller, 2009).

Bauran pemasaran didefinisikan sebagai tool atau alat bagi marketer yang terdiri dari berbagai elemen suatu progam pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning dapat berjalan sukses (Swastha, 2001). Prinsip dasar pemasaran terdiri dari 4P product, price, promotion, dan place. Metode ini dikenal dengan bauran pemasaran ( Marketing Mix ).

1. Product (Produk)

Pengertian produk (product) menurut Kotler (2009:428) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

Menurut Kotler & Armstrong (2008) beberapa atribut yang menyertai dan melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah:

  • Merek (branding)

Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk (Kotler dan Armstrong, 2008).

  • Pengemasan (Packing)

Pengemasan (packing) adalah kegiatan merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk. Pengemasan melibatkan merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk.

  • Kualitas Produk (Product Quality)

Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat menerapkan program ”Total Quality Manajemen (TQM)". Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai konsumen.

2. Price (Harga)

Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Kotler dan Armstrong, 2008). Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar yang tersedia oleh pembeli dan bersedia diterima oleh penjual untuk mendapat kombinasi barang beserta peranannya.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008) perusahaan harus mempertimbangkan banyak faktor dalam membuat kebijakan atas penetapan harga jual, di mana strategi penetapan harga sangat ditentukan oleh keputusan sebelumnya mengenai penempatan pasar ( market positioning ). Adapun tujuan penetapan harga yaitu:

  • Mendapatkan laba maksimum

  • Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada penjualan bersih.

  • Mencegah atau mengurangi pesaing.

  • Mempertahankan atau memperbaiki market share .

Perusahaan dalam menetapkan harga kepada pelanggan lebih berfokus untuk mempertahankan pelanggan yang lama karena semakin ketatnya situasi persaingan, perusahaan harus mempertahankan pelanggan yang telah ada karena kunci utama kelangsungan perusahaan adalah menciptakan pelanggan yang merasa puas.

3. Promotion (Promosi)

Promosi merupakan aspek penting dalam pemasaran yaitu memberikan informasi kepada calon konsumen atau pada masyarakat luas. Promosi juga salah satu ujung tombak dalam pemasaran. Dengan adanya promosi perusahaan dapat memperoleh kesempatan untuk berkomunikasi dengan konsumen.

Adapun yang perlu diperhatikan dalam pemilihan promotion mix antara lain:

  • Advertising (Periklanan)

Iklan adalah suatu sarana bagi seseorang atau perusahaan yang ingin menawarkan barang dagangan atau produk kepada khalayak. Dalam konsep iklandikatakan bahwa iklan adalah komunikasi searah dengan redudance yang menggunakan media untuk membangun aware atau mengingatkan konsumen (Kotler dan Armstrong, 2008). Periklanan merupakan salah satu bentuk dasar komunikasi impersonal (komunikasi non-individu) yang digunakan oleh perusahaan baik barang maupun produk.

Peranan periklanan dalam pemasaran produk adalah (1) Untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan produk yang ditawarkan. (2) Menambah pengetahuan konsumen tentang produk yang ditawarkan. (3) Membujuk calon customer untuk membeli atau menggunakan produk tersebut. (4) Untuk membedakan diri dari perusahaan satu dengan perusahaan yang lain yang mendukung positioning produk. (Kotler dan Armstrong, 2008).

  • Personal Selling (Penjualan Tatap Muka)

Sifat personal selling dapat dikatakan lebih luas karena tenaga penjual dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon pembeli. Selain itu, tenaga penjual juga dapat segera mengetahui reaksi calon pembeli terhadap penawaran penjualan, sehingga dapat mengadakan penyesuain-penyesuain ditempat pada saat itu juga (Kotler dan Armstrong, 2008). Personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.

  • Sales Promotion (Promosi Penjualan)

Promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau produk dari produsen sampai pada penjualan akhir. Point of sales promotion terdiri dari brosur, information sheets , dan lain-lain (Kotler dan Armstrong, 2008, p.367).

Promosi penjualan dapat diberikan kepada: (1) Customer, berupa free offers , samples , demonstrations , coupon , cash refunds , prized , contests , dan warranties. (2) Intermediarries, berupa free good, discounts, advertising allowances , coorperative advertising distribution contests , award . (3) Sales forces , berupa bonus, penghargaan, contests , dan hadiah untuk tenaga penjual terbaik ( prized for best performe ).

  • PR ( Public Relation )

Public relation merupakan kiat pemasaran penting lainnya, dimana perusahaan tidak harus berhubungan hanya dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur tetapi juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar (Kotler dan Armstrong, 2008, p.367).

Beberapa tugas public relation dalam kegiatan pemasaran diantaranya: (1) Membangun image (citra), (2) Mendukung aktivitas komunikasi lainnya, (3) Mengatasi permasalahan dan isu yang ada. (4) Memperkuat positioning perusahaan. (5) Mempengaruhi publik yang spesifik, dan (6) Mengadakan Launching untuk produk atau produk baru.

  • Direct Marketing (Pemasaran Langsung)

Pemasaran langsung merupakan elemen terakhir dalam bauran promosi. Terdapat 6 area dari direct marketing , yaitu:

  • Direct mail (pos langsung), merupakan jenis pemasaran langsung yang dijalankan melalui kegiatan surat menyurat.

  • Mail order (pesanan langsung), yaitu pemasaran langsung dengan cara memasarkan produknya bedasarkan pesanan langsung yang diterima oleh perusahaan.

  • Direct respon (respon langsung), adalah pemasaran yang didasarkan pada respon perusahaan secara langsung atas kegiatan pemasaranya.

  • Direct selling (penjualan langsung), dilakuakan dengan memasarkan dan menjual produknya langsung ke konsumen.

  • Telemarketing , sistem pemasaran yang menitikberatkan pada media komunikasi seperti telepon sebagai sarana pemasarannya.

  • Digital marketing (pemasaran digital), yaitu pemasaran melalui media digital seperti penjualan online pada internet.

4. Place (Saluran Distribusi)

Lokasi perusahaan yang strategis sangat membentu jalannya opersional perusahaan. Perusahaan akan mudah mendapatkan konsumen karena konsumen dapat dengan mudah menjangkau lokasi perusahaan. Saluran distribusipun menjadi lancar apabila perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat sehingga biaya-biaya tertentu dapat ditekan. Place dalam produk merupakan gabungan antar lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, yang dalam hal ini berhubungan dengan cara penyampaian produk pada konsumen dan dimana lokasi yang strategis (Kotler dan Armstrong, 2008).

Lokasi terkait dimana perusahaan harus memilih lokasi, bermarkas serta melakukan operasi. Dalam pemilihan lokasi, ada 3 jenis interaksi antara penyedia produk dan konsumen yang perlu dipertimbangkan yaitu:

  • Konsumen mendatangi penyedia produk, dimana lokasi harus strategis dan dalam hal ini menjadi sangat penting, seperti lokasi bank dan restoran harus strategis.

  • Penyedia produk mendatang konsumen, dalam hal ini lokasi menjadi tidak terlalu penting, sebagai contoh lokasi reparasi elektro dan produk laundry .

  • Penyedia produk tidak bertemu secara langsung, yang berarti penyedia produk dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer atau surat.

Saluran distribusi merupakan saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai konsumen atau pemakai industri (Kotler dan Armstrong, 2008). Strategi saluran distribusi untuk memasarkan suatu produk terdiri dari 2 macam yaitu:

  • Distribusi langsung

Dalam distribusi langsung, produk dipasarkan atau dijual langsung kepada konsumen tanpa perantara.

  • Distribusi tak langsung

Sedangkan untuk distribusi tidak langsung, produk didistribusikan melalui perantara atau beberapa perantara sebelum dapat dikonsumsi oleh konsumen akhir.