Apakah yang dimaksud dengan komunisme ?

Komunisme

Komunisme, sebagai ideologi, merupakan sebuah gagasan yang diutarakan oleh Karl Marx untuk menghapus strata sosial ekonomi masyarakat, yaitu kelas atas (borjuis) dan kelas bawah (proletar).

Komunisme, aliran Marxisme, adalah sebuah ideologi dimana penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848.

Komunisme berarti tatanan sosial yang memungkinkan kembalinya manusia kepada dirinya sendiri, identitas antara eksistensi dan esensi, perlawanan terhadap keterpisahan dan antagonisme antara subjek dan objek, humanisasi alam, itu berarti sebuah dunia di mana manusia tidak lagi asing di kalangan orang asing (Erich Fromm, 2001)

Pola pikir Marx sangatlah dipengaruhi oleh Filsuf Jerman bernama G.W.F. Hegel dan Ludwig Feuerbach, sehingga Marx pun mengambil dua elemen paling penting dari kedua pemikir tersebut, yakni dialektika Hegel dan materialisme Feuerbach, lalu mengombinasi keduanya ke dalam orientasi tersendiri. Marx mengambil posisi yang berbeda dengan menyatakan bahwa masalah kehidupan modern dapat dilacak kembali pada sumber riil dan material. Maka dari itu, solusinya hanya dapat ditemukan dengan dihancurkannya sistem-sistem tersebut melalui aksi kolektif orang-orang dalam jumlah besar. Kalau Hegel lebih memilih untuk ‘meletakkan dunia di atas kepalanya’ (yakni terfokus pada kesadaran bukan pada dunia material riil), maka Marx secara tegas menempatkan dialektikanya pada basis material (dalam hal ini: ekonomi) (Ritzer & Goodman, 2008).

Pemikiran Marx sangat dipengaruhi oleh gambaran ekonomi politik tentang kejamnya sistem kapitalis dan eksploitasi buruh. Namun, kalau para buruh dijadikan potret buruk dari sistem kapitalisme, Marx mengkritik para ahli ekonomi politik karena melihat keburukan potret tersebut sebagai komponen yang tak terhindarkan dari kapitalisme.

Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di awal abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi.

Masyarakat komunis yang dicita-citakan oleh Marx merupakan masyarakat yang tidak mengenal kelas (classless society), yaitu suatu keadaan dimana manusia dibebaskan dari keterikatannya kepada kepemilikan pribadi dan tidak ada eksploitasi, penindasan dan paksaan. Akan tetapi merupakan hal yang aneh bahwa, untuk mencapai masyarkat yang bebas dari paksaan itu, perlu melalui jalan kekerasan dan paksaan, yaitu dengan perebutan kekuasan oleh kaum buruh dari tangan kapitalis. Teori Marx sebagian besar adalah analisis terhadap kesenjangan dibawah sistem kapitalisme dan terpusat pada bagaimana untuk menghilangkan sistem tersebut.

Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan komunis internasional. Komunisme atau Marxisme adalah ideologi dasar yang umumnya digunakan oleh partai komunis di seluruh dunia. sedangkan komunis internasional merupakan racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut “Marxisme-Leninisme”.

Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis sebagai alat pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal pada individu. pada prinsipnya semua adalah direpresentasikan sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata, Komunisme memperkenalkan penggunaan sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh elit-elit partai komunis oleh karena itu sangat membatasi langsung demokrasi pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis karenanya dalam paham komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada paham liberalisme.

Secara umum komunisme berlandasan pada teori Materialisme Dialektika dan Materialisme Historis.

Ideologi Komunis


Ritzer & Goodman (2008) menerangkan bahwa ideologi adalah cita-cita dan pandangan-pandangan yang menyatakan kepentingan-kepentingan suatu kelas. Di dalam masyarakat modern, masyarakat kapitalis, pada pokoknya terdapat dua kelas. Kelas kapitalis (borjuis), yaitu mereka yang memiliki alat-alat produksi, yang tidak bekerja dan hidup dari menghisap kerja kaum buruh. Kelas buruh (proletar) yaitu mereka yang tidak memiliki alat-alat produksi, bekerja keras pada kapitalis, tetapi tidak mendapat hasil yang cukup untuk hidup yang layak.

Masih dari sumber yang sama, dijelaskan kelas kapitalis hidup dari menghisap kerja kaum buruh. Adanya kelas kapitalis karena adanya kelas buruh yang dihisap. Untuk mendapat laba yang lebih banyak, kapitalis yang satu harus bersaing melawan kapitalis-kapitalis lainnya. Dalam persaingan ini banyak kapitalis-kapitalis kecil jatuh bangkrut. Dengan menghisap kerja kaum buruh, dan dengan bersaing, di dalam kelasnya sendiri, itulah yang merupakan syarat-syarat pokok bagi perkembangan kapitalisme. Oleh karena itu kebahagiaan kapitalis didasarkan atas penderitaan dari berjuta-juta massa rakyat pekerja. Jadi kepentingan kapitalis ialah menghisap kelas buruh, dan membangkrutkan kapitalis-kapitalis lainnya. Semuanya ini ditujukan untuk mempertahankan sistem penghisapan. Oleh karena itu, semua cita-cita dan pandangan-pandangan yang ditujukan untuk mewujudkan kepentingan mengeduk laba sebanyak-banyaknya, kepentingan untuk mempertahankan sistem penghisapan, adalah merupakan ideologi daripada kelas kapitalis.

Budiardjo (2008) menerangkan bahwa ideologi komunis tidak hanya merupakan sistem yang bisa diterapkan dalam sektor perpolitikan, namun juga dapat mencerminkan gaya hidup yang berdasarkan nilai-nilai tertentu, yakni:

  1. Gagasan monoisme (sebagai lawan dari pluralisme). Gagasan ini menolak adanya golongan-golongan di dalam lapisan masyarakat sebab dianggap bahwa setiap golongan yang memiliki aliran pemikiran yang berbeda dapat menimbulkan perpecahan. Akibat yang dimunculkan oleh gagasan ini ialah adanya persatuan yang dipaksakan dan oposisi yang ditindas.

  2. Kekerasan dipandang sebagai alat yang sah dan harus dipakai untuk mencapai komunisme. Paksaan ini dipakai dalam dua tahap, yakni terhadap musuh dan terhadap pengikutnya sendiri yang dianggap belum sepenuhnya mempercayai nilai-nilai komunis. Namun pada saat ini, paksaan fisik telah digantikan dengan indoktrinasi secara luas, terutama ditujukan kepada angkatan muda.

  3. Negara merupakan alat untuk mencapai komunisme. Hal ini dikarenakan semua alat-alat kenegaraan seperti kepolisian, tentara, kejaksaan, dan sebagainya, telah dipakai untuk diabdikan pada tercapainya komunisme. Sebagai akibatnya, negara memiliki pengaruh dan campur tangan yang begitu luas di berbagai bidang, baik dari sektor politik, hukum, budaya dan sosial.

Ciri khas sosialis-komunis sebagai berikut :

  • Hak milik pribadi atas alat-alat produksi mesin diakui secara terbatas.

  • Mencapai kesejahteraan dengan cara bersama tanpa penindasan.

  • Sosialis-komunis bercita-cita menciptakan masyarakat tanpa kelas. Pertentangan kelas, hak milik pribadi, dan pembagian kerja dianggap akan menjauhkan dari suasana hidup yang aman dan tenteram.

  • Berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat dan perbaikan nasib buruh dengan luwes secara bertahap ( Fatwa, 2012)