Apakah yang dimaksud dengan Komunikasi?

Istilah komunikasi atau dalam Bahasa Inggris communication berasal dari bahasa latin yang bersumber dari kata communis yang berarti sama atau sama makna (Effendy, 1985).

Sama makna yang dimaksudkan adalah selain mengerti bahasa yang digunakan dalam suatu percakapan, juga harus mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan.

William F. Glueck membagi komunikasi menjadi dua yakni komunikasi antar personal yang merupakan proses pertukaran informasi dan pemindahan pengertian antara dua orang atau lebih dalam suatu kelompok kecil, serta komunikasi kelompok yang merupakan proses pemindahan informasi dan pemindahan pengertian dari satu pembicara kepada kelompok dalam suatu organisasi.

Bagaimana penjelasan tentang definisi komunikasi secara lebih terperinci ?

Melalui komunikasi manusia dapat menyampaikan pesan atau informasi kepada orang lain sehingga dapat berhubungan atau berinteraksi antara satu dengan yang lain dengan cara melakukan komunikasi tersebut.

Raymond S. Ross (Rakhmat, 2012) mendefinisikan komunikasi sebagai :

a transactional process involving cognitive sorting, selecting, and sharing of symbol in such a way as to help another elicit from his own experiences a meaning or responses similar to that intended by the source,”

Proses transaksional yang meliputi pemisahan, dan pemilihan bersama lambang secara kognitif, sehingga membantu orang lain untuk mengeluarkan dari pengalamannya sendiri atau respon yang sama dengan yang di maksud oleh sumber).

Menurut Alo Liliweri (1994), komunikasi memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :

  • Komunikasi adalah suatu proses. Komunikasi sebagai suatu proses artinya komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan.

  • Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya.

  • Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat. Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama- sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang disampaikan.

  • Komunikasi bersifat simbolis. Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah bahasa verbal dalam bentuk kata-kata, kalimat, angka- angka atau tanda-tanda lainnya.

  • Komunikasi bersifat transaksional. Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang antara personil.

  • Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu. Peserta atau pelaku komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, internet, faximili dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi.

Meskipun komunikasi telah menjadi bagian hidup manusia, banyak permasalahan yang timbul berkenaan dengan komunikasi. Misalnya, perselisihan yang terjadi antara dua sahabat akibat salah paham, dapat bersumber dari kesalahan komunikasi. Suatu keluarga dapat terbentuk menjadi harmonis atau tidak harmonis dapat dilihat dari hubungan komunikasi yang terjadi di keluarga tersebut.

Masalah yang dihadapi manusia dalam berkomunikasi dikenal dengan istilah hambatan komunikasi (communication apprehension).

Communication apprehension merupakan istilah yang tepat untuk menggambarkan reaksi negatif dalam bentuk kecemasan yang dialami seseorang dalam pengalaman komunikasinya, baik itu kecemasan berbicara di muka umum maupun kecemasan komunikasi antar pribadi.

Oleh karena itu, ilmu komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dewasa ini,mengingat kounikasi sendiri sudah memiliki jangkauan yang sangat luas, terutama dengan adanya teknologi informasi yang sangat pesat perkembangannya.

Frank E.X. Dance (1976), seorang sarjana Amerika yang menekuni bidang komunikasi, menginventarisasi 126 definisi komunikasi yang berbeda-beda satu sama lainnya. Dari definisi-definisi ini ia menemukan adanya 15 (lima belas) komponen konseptual pokok.

15 (lima belas) komponen konseptual pokok tersebut adalah :

  1. Simbol-simbol/verbal/ujaran
    “Komunikasi adalah pertukaran pikiran atau gagasan secara verbal” (Hoben, 1954).

  2. Pengertian/pemahaman
    “Komunikasi adalah suatu proses dengan mana kita bisa memahami dan dipahami oleh orang lain. Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan secara konstan berubah sesuai dengan situasi yang berlaku” (Anderson, 1959).

  3. Interaksi/hubungan/proses sosial
    “Interaksi, juga dalam tingkatan biologis adalah salah satu perwujudan komunikasi, karena tanpa komunikasi tindakan-tindakan kebersamaan tidak akan terjadi” (Mead, 1963).

  4. Mengurangi ketidakpastian
    “Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego” (Barnlund, 1964).

  5. Proses
    “Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain, melalui penggunaan simbol-simbol, seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka, dan lain-lain” (Berelson dan Steiner, 1964).

  6. Pengalihan/penyampaian/pertukaran
    “Penggunaan kata komunikasi tampaknya menunjuk kepada adanya sesuatu yang dialihkan dari suatu benda atau orang ke benda atau orang lainnya. Kata komunikasi kadang-kadang menunjuk kepada yang dialihkan, alat yang dipakai sebagai saluran pengalihan, atau menunjuk kepada keseluruhan proses upaya pengalihan. Dalam banyak kasus, hal yang dialihkan itu kemudian menjadi milik atau bagian bersama. Oleh karena itu, komunikasi juga menuntut adanya partisipasi.” (Ayer, 1955).

  7. Menghubungkan/menggabungkan
    “Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dalam kehidupan dengan bagian lainnya.” (Ruesch, 1957).

  8. Kebersamaan
    “Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.” (Gode, 1959).

  9. Saluran/alat/jalur
    “Komunikasi adalah alat pengiriman pesan-pesan kemiliteran perintah/order, dan lain-lain, seperti telegraf, telepon, radio, kurir, dan lain-lain.” (American College Dictionary).

  10. Replikasi memori
    “Komunikasi adalah proses yang mengarahkan perhatian seseorang dengan tujuan mereplikasi memori.” (Cartier dan Harwood, 1953).

  11. Tanggapan diskriminatif
    “Komunikasi adalah tanggapan diskriminatif dari suatu organisme terhadap suatu stimulus.” (Stevens, 1950).

  12. Stimuli
    “Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai penyampaian informasi yang berisikan stimuli diskriminatif, dari suatu sumber terhadap penerima.” (Newcomb, 1966).

  13. Punya tujuan/kesengajaan
    “Komunikasi pada dasarnya penyampaian pesan yang disengaja dari sumber terhadap penerima dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku pihak penerima.” (Miller, 1966).

  14. Waktu/situasi
    “Proses komunikasi merupakan suatu transisi dari suatu keseluruhan struktur situasi ke situasi yang lain sesuai pola yang diinginkan.” (Sondel, 1956).

  15. Kekuasaan/kekuatan
    “Komunikasi adalah suatu mekanisme yang menimbulkan kekuatan/kekuasaan.” (Schacter, 1951).

Komunikasi adalah “proses transaksional, simbolik yang melibatkan pemberian makna antara orang – orang (dari budaya yang berbeda).” (Mulyana, 2009).

Menurut John R. Wenburg dan William W. Wilmot juga Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken, setidaknya ada tiga kerangka pemahaman mengenai komunikasi, yakni : (Mulyana, 2009)

image

Komunikasi Sebagai Tindakan Satu-Arah


Pemahaman komunikasi sebagai proses searah sebenarnya kurang sesuai bila diterapkan pada komunikasi tatap-muka, namun mungkin tidak terlalu keliru bila diterapkan pada komunikasi publik (pidato) yang tidak melibatkan tanya-jawab dan komunikasi massa (cetak dan elektronik). Akan tetapi, komunikasi massa melalui radio dan televisi pun sekarang ini juga cenderung dua-arah (interaktif).

Pemahaman komunikasi sebagai proses searah ini oleh Michael Burgoon disebut “definisi berorientasi-sumber” (source-oriented definition). Definisi ini mengisyaratkan komunikasi sebagai semua kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respons orang lain. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap tindakan yang disengaja (intentional act) untuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator, seperti menjelaskan sesuatu kepada orang lain atau membujuknya untuk melakukan sesuatu.

Definisi – definisi komunikasi demikian mengabaikan komunikasi yang tidak disengaja seperti pesan tidak direncanakan yang terkandung dalam nada suara atau ekspresi wajah, atau isyarat lain yang spontan. Definisi – definisi berorientasi- sumber ini juga mengabaikan sifat prosesual interaksi-memberi dan menerima- yang menimbulkan pengaruh timbal balik antara pembicara dan pendengar.

Pendek kata, konseptualisasi komunikasi sebagai tindakan satu-arah menyoroti penyampaian pesan yang efektif dan mengisyaratkan bahwa semua kegiatan komunikasi bersifat instrumental dan persuasif. Beberapa definisi yang sesuai dengan konsep ini adalah sebagai berikut : (Mulyana, 2009)

  • "Komunikasi : transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol – simbol, kata – kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi. Bernard Berelson dan Gary A. Steiner

  • “Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi, terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima.” Theodore M. Newcomb

  • “Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambing-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate).” Carl I. Hovland

  • “Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.” Gerarld R.Miller

  • “Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Everett M. Rogers

  • “Komunikasi (intensional) adalah suatu proses menyortir, memilih, dan mengirimkan simbol – simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator.” Raymond S. Ross

  • “(Komunikasi adalah) transmisi informasi dengan tujuan mempengaruhi khalayak.” Mary B. Cassata dan Molefi K. Asante

  • “(Cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan – pertanyaan berikut) Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?” atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana? Harold Lasswell

Jika diperjelas makna dari definisi Lasswell ini dapat diturunkan lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu : Pertama, sumber (source), sering disebut juga pengirim (sender), penyandi (encoder), komunikator (communicator), pembicara (speaker) atau originator.

  • Pertama, sumber, yaitu pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan, atau bahkan suatu negara.

  • Kedua, pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan perangkat simbol verbal dan atau non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi. Pesan mempunyai tiga komponen: makna, simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi pesan.

    Simbol terpenting adalah kata-kata (bahasa), yang dapat mempresentasikan objek (benda), gagasan dan perasaan, baik ucapan (percakapan, wawancara, diskusi, ceramah) ataupun tulisan (surat, esai, artikel, novel, puisi, famflet). Pesan juga dapat dirumuskan secara non verbal, seperti melalui tindakan atau isyarat anggota tubuh (acungan jempol, anggukan kepala, senyuman, tatapan mata, dan sebagainya), juga melalui musik, lukisan patung, tarian, dan sebagainya.

  • Ketiga, saluran atau media, yakni alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran boleh jadi merujuk pada bentuk pesan yang disampaikan kepada penerima, apakah saluran verbal atau saluran nonverbal. Saluran juga merujuk pada cara penyajian pesan: melalui tatap-muka atau lewat media cetak (surat kabar, majalah) atau media elektronik (radio, televisi). Pengirim pesan akan memilih saluran – saluran itu, bergantung pada situasi, tujuan yang hendak dicapai dan jumlah penerima pesan yang dihadapi.

    Dalam suatu peristiwa komunikasi, sebenarnya banyak saluran yang kita gunakan, meskipun ada salah datu yang dominan, misalnya dalam komunikasi langsung, bahasa (verbal dan nonverbal) adalah saluran yang menonjol meskipun pancaindra dan udara yang mengantarkan gelombang suara juga adalah saluran komunikasi tatap-muka tersebut.

  • Keempat, penerima (receiver), sering juga disebut sasaran/ tujuan (destination), komunikate (communicate), penyandi-balik (decoder) atau khalayak (audience), pendengar (listener), penafsiran (interpreter), yakni orang yang menerima pesan dari sumber. Berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir dan perasaannya, penerima pesan ini menerjemahkan atau menafsirkan seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal yang ia terima menjadi gagasan yang dapat ia pahami, proses ini disebut penyandian- balik (decoding).

  • Kelima, efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan, tersebut, misalnya penambahan pengetahuan (dari tidak setuju menjadi setuju), perubahan keyakinan, perubahan perilaku (dari tidak bersedia membeli barang yang ditawarkan menjadi bersedia membelinya, atau dari tidak bersedia memilih partai politik tertentu menjadi bersedia memilihnya dalam pemilu), dan sebagainya.

Pemahaman komunikasi berorientasi sumber yang baru diuraikan di atas menekankan variable – variable tertentu seperti isi pesan (pembicaraan), cara pesan disampaikan, dan daya bujuknya.

image

Komunikasi Sebagai Interaksi


Konseptualisasi kedua yang sering diterapkan pada komunikasi adalah interaksi. Dalam arti sempit interaksi adalah saling mempengaruhi (mutual influence). Pandangan komunikasi sebagai interaksi menyetarakan komunikasi dengan proses sebab – akibat atau aksi – reaksi, yang arahnya bergantian.

Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal atau non verbal, seorang penerima bereaksi dengan member jawaban verbal atau menganggukkan kepala, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima respons atau umpan balik dari orang kedua, dan begitu seterusnya. Pokoknya masing – masing dari kedua pihak berfungsi secara berbeda, bila yang satu sebagai pengirim, maka yang satunya lagi sebagai penerima, begitu pula sebaliknya.

Komunikasi model ini dipandang sedikit lebih dinamis daripada komunikasi sebagai tindakan satu-arah. Namun pandangan kedua ini masih membedakan para peserta sebagai pengirim dan penerima pesan, karena itu masih tetap berorientasi sumber, meskipun kedua peran tersebut dianggap bergantian. Jadi, dasarnya proses interaksi yang berlangsung juga masih bersifat teknis.

Dalam konsep komunikasi sebagai interaksi ini memiliki unsur yaitu umpan balik (feedback), yakni apa yang disampaikan penerima pesan kepada sumber pesan, yang sekaligus digunakan sumber pesan sebagai petunjuk mengenai efektivitas pesan yang ia sampaikan sebelumnya.

Yang disebut umpan balik yaitu adanya respons terhadap pesan pengirim dan bila mempengaruhi tingkah laku selanjutnya pengirim, terjadinya pun tidak sengaja, contoh : anggota DPR yang sedang tertidur di baris belakang, jika saat anda pidato, anda memanggil anggota DPR tersebut dan membangunkannya. Umpan balik itu sendiri sebenarnya bisa saja berasal dari saluran komunikasi atau dari lingkungan, sejauh mana digunakan oleh komunikator sebagai petunjuk mengenai efektivitas pesan yang disampaikannya.

Konsep dari umpan balik dari penerima (pertama) sebenarnya sekaligus merupakan pesan penerima (yang berganti peran menjadi pengirim kedua) yang disampaikan kepada pengirim pertama (yang saat itu berganti peran menjadi penerima kedua), jawaban pengirim pertama (penerima kedua) ini pada gilirannya merupakan umpan balik bagi penerima pertama (pengirim kedua), begitu seterusnya.

image

Komunikasi Sebagai Transaksi


Konteks komunikasi ini adalah proses personal karena makna atau pemahaman yang kita peroleh pada dasarnya bersifat pribadi. Komunikasi sebagai transaksi bersifat intersubjektif, yang dalam bahasa Rosengren disebut komunikasi penuh manusia. Penafsiran anda atas perilaku verbal dan nonverbal orang lain yang anda kemukakan kepadanya juga mengubah penafsiran orang lain tersebut atas pesan – pesan anda, dan pada gilirannya, mengubah penafsiran anda atas pesan – pesannya, begitu seterusnya.

Menggunakan pandangan inilan yang disebut komunikasi sebagai transaksi, yang lebih sesuai untuk komunikasi tatap muka yang memungkinkan pesan atau respon verbal dan nonverbal bisa diketahui secara langsung.

Kelebihan konseptualisasi komunikasi sebagai transaksi adalah bahwa komunikasi tersebut tidak membatasi kita pada komunikasi yang disengaja atau respon yang dapat diamati. Artinya, komunikasi terjadi apakah para pelakunya menyengajanya atau tidak, dan bahkan menghasilkan respon yang tidak dapat diamati.

Dalam komunikasi transaksional, komunikasi dianggap telah berlangsung bila seseorang telah menafsirkan perilaku orang lain, baik perilaku verbal ataupun perilaku nonverbalnya. Pemahaman ini mirip dengan “definisi berorientasi penerima” (receiver oriented definition) sepertiyang dikemukakan Burgoon, yang menekankan variabel – variabel yang berbeda, yakni penerima dan makna pesan bagi penerima, hanya saja penerima pesan itu juga berlangsung dua arah, bukan satu arah.

Istilah transaksi mengisyaratkan bahwa pihak – pihak yang berkomunikasi berada dalam keadaan interdependensi atau timbal balik; eksistensi satu pihak ditentukan oleh eksistensi pihak lainnya. Pendekatan transaksional menyarankan bahwa semua unsur dalam proses komunikasi atas orang lain bergantung pada persepsi orang lain tersebut terhadapnya, dan bahkan bergantung pula pada persepsinya terhadap lingkungan di sekitarnya.

Komunikasi konteks ini bisa juga merupakan proses karena komunikasi merupakan kegiatan yang ditandai dengan tindakan, perubahan, pertukaran, dan perpindahan. Di dalamnya terdapat kontinuitas dari setiap unsurnya. Pemahaman anda atas dunia dimulai ketika anda lahir dan terus berlangsung hingga anda mengalami akhir hidup di dunia, namun jika anda telah berakhir dalam masa kehidupan, peran anda sebagai sumber komunikasi tidak akan dapat dihentikan.

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Hampir setiap hari kita melakukan komunikasi, baik komunikasi secara langsung atau tidak langsung. Dengan berkomunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari–hari di rumah tangga, di tempat kerja, di pasar, dalam masyarakat atau di mana saja manusia berada.

Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya bagi organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurang atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat terhambatan atau menjadi tidak beraturan/berantakan. Komunikasi yang efektif sangat penting dalam sebuah organisasi.

Oleh karena itu, para pimpinan organisasi dan para komunikator dala suatu organisasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan organisasi mereka. Istilah komunikasi dalam bahasa Inggris Communication berasal dari bahasa Latin, yaitu Communicatio dan bersumber dari 13 kata communis yang berarti “sama”. Sama berarti makna (Onong Uchjana Effendy, 2003).

Suranto AW (2005:16) mendefinisikan bahwa: “Komunikasi merupakan suatu proses pengiriman pesan atau simbol–simbol yang mengandung arti dari seorang komunikator kepada komunikan dengan tujuan tertentu”.

Menurut Carl I. Hovland yang dikutip dan diterjemahkan oleh Deddy Mulyana: “Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang–lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain” (2005).

Komponen Komunikasi

Suranto AW (2005) menyatakan komponen penting komunikasi dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

  1. Komunikator atau pengirim pesan
    Komunikator ialah individu atau orang yang mengirim pesan. Pesan tersebut diproses melalui pertimbangan dan perencanaan dalam pikiran.

  2. Pesan atau informasi
    Pesan atau informasi, ada pula yang menyebut sebagai gagasan, ide, simbol, stimulus, maupun message, pada hakekatnya merupakan sebuah komponen yang menjadi isi komunikasi.

  3. Media atau saluran
    Media ialah suatu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari seorang komunikator kepada komunikan.

  4. Komunikan atau penerima
    Selain disebut sebagai komunikan atau penerima, ada sebutan lain yang cukup sering dipakai, misalnya receiver, audience, sasaran. Komunikan adalah pihak penerima pesan. Sebenarnya, tugas seorang komunikan tidak hanya menerima pesan, melainkan juga menganalisis dan menafsirkan.

  5. Umpan Balik atau feedback
    Umpan balik atau feedback sering pula disebut respon. Disebut demikian karena komponen ini merupakan respon atau tanggapan dari seorang komunikan setelah mendapatkan pesan.

  6. Gangguan atau noise
    Gangguan komunikasi sering terjadi, baik gangguan yang bersifat teknis maupun semantis. Komponen–komponen komunikasi tersebut saling berkaitan.

Namun pada proses komunikasi ke enam komponen tersebut tidak selalu muncul sekaligus. Jadi komponen yang paling pokok ada tiga hal yaitu, komunikator, komunikan, dan pesan. Artinya, apabila ketiga komponen tersebut sudah ada, maka sebuah komunikasi dapat berlangsung.

Bentuk Komunikasi

Menurut Suranto AW (2005) bentuk komunikasi dapat diklasifikasikan menurut jumlah pihak yang terlibat dalam proses komunikasi, meliputi:

  1. Komunikasi intrapersona (intrapersonal communication), ialah proses komunikasi yang terjadi dalam diri sendiri. Misalnya proses berpikir untuk memecahkan masalah pribadi. Dalam hal ini ada proses tanya jawab dalam diri sehingga dapat diperoleh keputusan tertentu.

  2. Komunikasi antarpersona (interpersonal communication), yakni komunikasi antara seseorang dengan orang lain, bisa berlangsung secara tatap muka maupun dengan bantuan media.

  3. Komunikasi kelompok (group communication), yaitu proses komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok. Contoh: diskusi kelompok, seminar, sidang kelompok, dan sebagainya.

  4. Komunikasi massa (mass communication) yaitu komunikasi yang melibatkan banyak banyak orang. Ada sebagian ahli yang mengatakan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa, tetapi sebagian ahli lain berpendapat bahwa komunikasi massa tidak harus menggunakan media massa. Contohnya kampanye politik yang disampaikan secara langsung dihadapan massa yang berkumpul di lapangan, adalah komunikasi massa.

Bentuk komunikasi dapat digunakan oleh komunikan dengan menyesuaikan kebutuhan komunikasi yang akan dilaksankan agar komunikasi dapat berjalan secara efektif.

Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan, terutama untuk menyampaikan maksud dan tujuan. Menurut Carl I. Hovland, komunikasi merupakan proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan untuk mengubah perilaku orang lain. Dengan kata lain, komunikasi dapat mempengaruhi orang lain untuk berbuat sesuatu yang kita inginkan.

Berikut komponen komunikasi menurut Lasswell(1960).

  1. Who? Pengirim (Sender)/Komunikator (Communicator)
    Pengirim atau komunikator adalah pihak yang menyampaikan pesan kepada pihak lain, bisa seorang individu, kelompok, organisasi maupun suatu negara.

  2. Say What? Pesan (Message)
    Pesan (Message) adalah informasi yang akan disampaikan kepada penerima pesan atau sasaran. Pesan yang disampaikan dapat berupa pesan-pesan verbal maupun pesan nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud.

  3. In Which Channel? Saluran (Channel)/Media
    Saluran (Channel), berupa media yang kita gunakan untuk menyampaikan pesan. Yang termasuk ke dalam media atau saluran komunikasi tersebut adalah kata-kata yang diucapkan, kata-kata yang tercetak, media elektronik, atau petunjuk nonverbal.

  4. To Whom? Penerima Pesan (Receiver), adalah pihak yang menerima pesan, dimana penerima pesan akan menafsirkan pesan, dan memberikan makna terhadap pesan yang diterima.

  5. With What Effect? Efek
    Efek yang terjadi pada penerima setelah menerima pesan dari sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.

1 Like