Apakah yang Dimaksud dengan Kokedama?

Kokedama

Istilah kokedama mungkin tidak asing lagi di kalangan pecinta tanaman hias dalam budidaya tanaman hias. Namun, masih banyak kalangan masyarakat yang belum mengetahui dengan tepat tentang apa sebenarnya kokedama. Lantas, sebenarnya apakah yang dimaksud dengan kokedama?

1 Like

Istilah kokedama berasal dari bahasa Jepang ‘koke’ yang berarti lumut, dan ‘dama’ yang bermakna bulat. Sehingga kokedama dapat diartikan sebagai bebola lumut atau lebih dikenal dengan istilah boneka lumut. Kokedama itu sendiri merupakan sebuah media tanam untuk tanaman hias yang berasal dari negara Jepang. Dimana bahan untuk membuat kokedama pada umumnya adalah tanah yang dibentuk seperti bola, kemudian dibungkus menggunakan lumut atau sabut kelapa, dan diikat menggunakan benang. Penggunaan media tanam kokedama dalam budidaya tanaman hias dapat menjadi daya tarik dan nilai seni di kalangan pecinta tanaman hias. Kokedama dapat digunakan untuk berbagai jenis tanaman hias. Namun, tanaman hias yang banyak menjadi pilihan untuk ditanam dengan menggunakan kokedama adalah sukulen dan kaktus. Selain menjadi media tanam bagi tanaman, kokedama juga dapat digunakan sebagai aksen dalam pemanfaatan lahan sempit dan memperindah ruangan dengan cara ditempatkan di sudut ruangan maupun digantung.

Adapun menurut Tawni Daigle dalam bukunya yang berjudul DIY succulents, cara membuat kokedama adalah sebagai berikut:

  1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan seperti gunting, tali, tanah, lumut, air, dan tanaman hias yang akan ditanam menggunakan kokedama.
  2. Buatlah lingkaran pada lembaran lumut menggunakan gunting.
  3. Basahilah tanah dengan air secukupnya, kemudian bentuklah tanah tersebut seperti bola menggunakan tangan. Setelah itu, peraslah bola tanah tersebut untuk mengurangi kandungan air yang berlebih.
  4. Letakkanlah bola tanah yang telah dibuat di atas lembaran lumut yang telah digunting.
  5. Buatlah lubang pada bola tanah bagian atas menggunakan kedua jari jempol untuk tempat meletakkan tanaman hias.
  6. Letakkan tanaman hias di atas lubang tanam bola tanah yang telah dibuat. Pastikan bola tanah dan tanaman tersusun dengan rapat.
  7. Bungkus bola tanah dengan lembaran lumut dan selipkan ujung lumut di bawah lubang tanam setelah terbungkus rapi.
  8. Ikatlah bola lumut dengan memutar tali ke segala arah dengan teratur. Tujuannya agar bola lumut tetap menyatu dan membuat tampilan lebih estetik.
  9. Potonglah tali menggunakan gunting.
  10. Kokedama siap digunakan sebagai aksen untuk menghiasi ruangan maupun digantung menggunakan tali.

Referensi

Daigle, Tawni. (2015). DIY Succulents. United States of America: Adam Media.

1 Like

Secara terminologi, kokedama terdiri dari kata “koke” yang berarti lumut/moss dan “dama” yang berarti bola/ ball , sehingga kokedama biasa disebut bola lumut, atau dalam artian yang lebih luas yaitu tanah yang dibentuk seperti bola dan dibungkus dengan lumut. Saat ini, kokedama populer di taman-taman yang ada di Jepang. Selain karena bentuknya yang unik dan lucu, teknik pembuatannya pun tak kalah menarik. Walau kelihatannya hanya sebuah bola tanah yang dibungkus dengan lumut, namun terdapat sisi art dalam teknik pembuatan tersebut. Itulah sebabnya media tanam ini sering disebut “seni kokedama” sehingga dalam pembuatannya dapat dilihat segi kreativitas pembuatnya.

Kokedama dapat dikatakan sebagai suatu teknik menanam dimana lumutlah yang menjadi media dalam menanam tanaman. Dalam pembuatannya, kokedama tidak memerlukan banyak modal, bahan – bahan yang dibutuhkan yaitu berasal dari alam yang mudah untuk dijumpai. Kelebihan lain yang dimiliki kokedama yaitu pembuatan yang relatif mudah, bisa menjadikan lapangan usaha dan tidak perlu perawatan yang berlebihan.

Karakteristik dari kokedama meliputi asimetris, kasar, ekonomis, dan simpel. Selain itu, kokedama juga menjadi tanaman organik indoor favorit karena tidak menggunakan pot plastik dan lebih mudah daripada bonsai, karena bisa menggunakan tanaman dengan beragam jenis, tidak harus spesies tanaman tertentu.

Fungsi dari kokedama adalah sebagai media tumbuh untuk tanaman hias. Kokedama bisa diaplikasikan pada berbagai jenis tanaman herba, tanaman semusim atau menahun, rumput, paku, bahkan umbi. Namun, pada umumnya kokedama diaplikasikan pada tanaman yang memiliki ukuran kecil dan biasa diletakkan di dalam ruangan agar lebih mudah dalam perawatan dan tidak akan tumbuh besar dengan cepat.

Referensi

Septriani, Y. & Kasiyati. 2019. Meningkatkan Keterampilan Vokasional Membuat Kokedama Melalui Pembelajaran Discovery Learning Bagi Anak Tunarungu Kelas Vii di SLB Luak Nan Bungsu Kota Payakumbuh. Journal of RESIDU . 3(22): 97-103.

Trahutami, S. I. & Wiyatasari, R. 2019. Pengenalan dan Pelatihan Penanaman Dengan Teknik Kokedama Untuk Ibu-Ibu PKK. Jurnal HARMONI . 3(2): 36-39.

PENGERTIAN KOKEDAMA

Kokedama adalah semacam metode cara menanam tanaman yang mana tanaman ditanam tanpa menggunakan pot, sebab media tanam atau ruang hidupnya sudah terbalut penuh dengan media tanam. Kokedama sendiri merupakan hasil karya dari para praktisi tanaman yang berasal dari jepang, yang mana kata kokedama pun terbagi menjadi 2 pengertian, yaitu koke artinya lumut, dan dama artinya bola. Jadi jika diartikan dalam bahasa kita adalah lumut bola atau bola lumut, atau juga dapat diartikan tanaman yang dikemas dalam bola lumut yang yang didalamnya terdapat sejumlah komponen media tanam yang dibentuk bundar. Intinya kokedama adalah semacam metode mananam tanpa pot.

KEUNGGULAN KOKEDAMA

  1. RAMAH LINGKUNGAN
    Dominan pot yang digunakan oleh para penghobi adalah plastik yang mana Plastik adalah Polimer, rantai panjang atom yang mengikat satu sama yang lain, plastik awalnya ditemukan pada bangsa Olmec di Meksiko sekitar 150 tahun yang lalu sebelum masehi. terlepas dari bahasan tersebut yang harus ditanggung alam dari keberadaan sampah plastik adalah populasi sampah plastik yang semakin menggunung, sebab, plastik merupakan limbah yang sangat sulit terurai yang diperkirakan plastik akan terurai 100-500 tahun. Akibatnya sampah plastik berlebihan dapat mencemari Air, Laut, Tanah bahkan Udara. Disini kita tau plastik memiliki manfaat untuk kehidupan, hanya saja masalahnya adalah unsur plastik yang susah terurai. Oleh karenanya tidak ada salahnya jika kita menggunakan sesuatu yang lebih ramah lingkungan untuk hobi.

    Hobi bercocok tanam dengan menggunakan teknik kokedama merupakan salah satu cara untuk mensiasati pengurangan limbah, sebab dominan penggunaan dari metode tersebut berasal bahan bahan yang mudah lapuk, seperti contohnya: serabut kelapa, tali kain atau semacamnya, dan benang, yang semua komponen tersebut tentu saja sangat mudah lapuk. Oleh karenanya dengan menggunakan metode menanam kokedama setidaknya kita mengurangi dampak limbah yang dapat mengganggu ekosistem pada masa sekarang dan masa depan

  2. MUDAH PERAWATAN
    Tidak banyak yang tau, jika menggunakan teknik menanam kokedama, tingkat perawatan tanamanpun dapat dikurangi, entah itu perawatan jangka pendek ataupun jangka panjang, sebab kandungan unsur zat yang terkandung pada media tanam cocopeat, yang digunakan sebagai komponen utama dari pembuatan kokedama memiliki unsur yang sangat kompleks, bahkan menjadi salah satu media tanam terbaik di indonesia. Selain itu media tanam cocopeat juga merupakan salah satu media tanam yang sangat rendah terhadap pelapukan masa

  3. HEMAT AIR
    Didalam tubuh manusia terdiri dari 80% cairan, hal itupun berlaku pada tanaman hias, sebab secara dasar morfologi organ yang memacu pertumbuhan dari tanaman adalah air. Dengan menggunakan teknik menanam kokedama, penggunaan air dapat dikurangi, sebab gumpalan dari media tanam yang telah dibuat dapat mengikat air secara baik, bahkan pada sisi penyiraman hanya diperlukan beberapa minggu 1 kali saja

  4. MEMUDAHKAN PENYIRAMAN
    Sudah bukan rahasia lagi jika salah satu aktifitas menyiram tanaman untuk sebagian kalangan sangat merepotkan, sebab yang diungkapkan bukan menyiram tanamannya, melainkan durasi waktu yang dimiliki oleh beberapa penghobi yang sangat minim, karena bentrok dengan pekerjaan ataupun dengan aktifitas lain. Untuk itu bercocok tanam dengan menggunakan metode kokedama sangat masuk akal, sebab dapat meminimalisir penyiraman, yang mana penyiraman hanya dilakukan dengan perendaman saja selama 20 menit saja per 1 minggu 2 kali

  5. MEMUDAHKAN PEMULA
    Penampilan tanaman hias yang menggunakan metode menanam kokedama tidak kalah cantik dengan tanaman hias yang dikemas didalam wadah pot, bahkan salah satu keunggulan lain dari kokedama adalah dapat mempercantik tampilan tanaman, namun yang paling penting adalah motode ini dapat meminimalisir perawatan, oleh karena itu bagi pemula yang akan atau memulai bercocok tanam, metode kokedama merupakan salah satu alternatif yang paling rasional, sebab intensitas pada sisi perawatan rutin seperti penyiraman dan pemupukan dapat dikurangi, karena media tanam yang dijadikan ruang hidupnya sudah terbalut dengan berbagi macam komponen pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman termasuk dengan penyiraman, sebab media tanamnya juga dapat mengikat air dengan sangat baik

  6. MEMACU KREATIVITAS
    Kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru untuk memberi ide kreativ dalam memecahkan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan yang baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa kokedama dapat dikembangkan lebih luas, atau bahkan di masa depan akan tercipta sebuah metode menanam yang diluar perkiraan kita. Nah salah satu pintu menuju evolusi menanam mungkin ada pada metode menanam dengan teknik kokedama, sebab metode ini merupakan hasil impovisasi praktisi dari luar negeri

  7. MEMINIMALISIR STRES TANAMAN
    Memperlakukan tanaman hias sangat membutuhkan ketelatenan, sebab tanaman yang beli dan ditanam akan mengalami stress, entah itu stres iklim ataupun stress yang diakibatkan oleh cuaca, bahkan akhir-akhir ini, stres yang paling sering di alami oleh para penghobi tanaman adalah ketika proses penanaman ataupun dipindah tanamkan. Hal tersebut tentu tidak akan berlaku jika tanaman yang ditanam menggunakan metode kokedama, sebab metode ini sangat menjaga stabilitas perakaran bahkan jika dipindah tempatkan pun tanaman tidak akan mengalami stres berkepanjangan, sebab kondisi bagian perakaran dalam kondisi stabil. Jadi dengan menggunakan metode ini tingkat keberhasilan bercocok tanam dapat ditingkatkan

  8. MEMPERMUDAH PENGIRIMAN
    Perlu diketahui tanaman yang dibeli adalah mahluk hidup yang bisa saja bermasalah. Maksud bermasalah disini adalah kendala pengiriman. Permasalahaan yang sering dihadapi oleh konsumen ketika ingin membeli tanaman secara online adalah stres tanaman, yang seringkali ketika tanaman diterima dalam kondisi rontok daun atau semacamnya. Tentu saja hal tersebut tidak berlaku untuk kokedama, jikapun membeli tanaman secara online anda tidak perlu khawatir, sebab tanaman bisa dipastikan baik sebab tingkat kelembaban media tanam tetap konstan

  9. MENGURANGI TINGKAT TUGENSI
    Stres tanaman yang dibeli secara online bisa diakibatkan oleh tekanan tugensi, yang mana tugensi terjadi karena tanaman yang dikirimkan harus melalui proses perjalanan yang panjang dengan metode pengiriman pengurangan media tanam. Tugensi juga bisa di sebut dengan tingkat penguapan tinggi hingga berdampak pada rontok daun dan bunga. Namun tentunya masalah tersebut sudah bukan masalah lagi, sebab yang sudah tadi kita jelaskan bahwa kondisi tanaman akan baik-baik saja, karena media tanam tetap dalam kondisi konstan, Oleh karenanya, sangat disarankan ketika anda membeli tanaman online belilah tanaman yang sudah dikemas dalam mode kokedama

  10. MENGURANGI DAMPAK PENGURANGAN MEDIA TANAM
    Masalah tersebut menjadi alasan yang sering dihadapi oleh beberapa penjual tanaman hias secara online, ini karena ada beberapa pertimbangan yang rasional. salah satunya adalah Pengurangan media tanam untuk menghindari ongkos kirim yang membengkak yang dibebankan kepada konsumen, namun Pengurangan media tanam untuk menghindari ongkos kirim bukanlah solusi untuk saat ini, sebab yang perlu diperhatikan disini adalah tidak semua pembeli faham cara memperlakukan tanaman ketika menerima tanaman, bahkan parahnya lagi imbas dari pengurangan media tanam adalah tanaman rentan mati. Memang hal tersebut tergantung dari kebutuhan, namun yang ingin kita pertegas disini adalah konsumen langsung. yang mana tidak semua penghobi faham cara memperlakukan tanaman hias. maka dari itukita sangat menyarankan jika anda merasa belum faham cara menanam, kita sarankan belilah tanaman yang dalam mode kokedama, ini demi menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.

Referensi

gardener.id

https://www.gardener.id/kokedama/

KOKEDAMA

Menurut terminologi, kokedama terdiri dari kata yaitu “koke” yang memiliki arti lumut/moss dan “dama” yang berarti bola. Sehingga kokedama biasa diartikan dengan bola lumut, atau dalam artian yang lebih luas yaitu berupa tanah yang dibentuk selayaknya bola dan dibungkus dengan lumut (Trahutami dan Wiyatasari, 2019). Pada saat ini, kokedama populer di taman-taman yang ada di Jepang. Selain karena bentuknya yang unik dan lucu, teknik pembuatannya pun tak kalah menarik. Walau kelihatannya hanya sebuah bola tanah yang dibungkus dengan lumut, namun terdapat sisi art dalam teknik pembuatan tersebut. Itulah sebabnya media tanam ini sering disebut “seni kokedama” sehingga dalam pembuatannya dapat dilihat segi kreativitas pembuatnya. Fungsi dari kokedama adalah sebagai media tumbuh untuk tanaman hias. Kokedama bisa diaplikasikan pada berbagai jenis tanaman herba, tanaman semusim atau menahun, rumput, paku, bahkan umbi. Namun, pada umumnya kokedama diaplikasikan pada tanaman yang memiliki ukuran kecil dan biasa diletakkan di dalam ruangan agar lebih mudah dalam perawatan dan tidak akan tumbuh besar dengan cepat.

Referensi

Trahutami dan Wiyatasari. (2019). PENGENALAN DAN PELATIHAN PENANAMAN DENGAN TEKNIK KOKEDAMA UNTUK IBU-IBU PKK. Jurnal Harmoni. 3(2) halaman 36-39