Apakah yang dimaksud dengan iman?

iman

Setiap makhluk bernyawa memiliki pelbagai ketergantungan terhadap sesuatu bagi dirinya. Demikian juga dengan manusia, di samping ketergantungan materialnya ia juga memiliki ketergantungan terhadap keindahan, pengetahuan dan sebagainya. Iman yang juga termasuk jenis ketergantungan transendental yang menyelimuti kehidupan manusia.

Ranah iman bagi manusia merupakan domain suci. Artinya ketergantungan transendental manusia ini pada akhirnya berujung pada sebuah perkara suci dan kemudian dari situ unsur keberanian, kelancangan dan cinta muncul.

apakah iman itu sendiri?

2 posts were merged into an existing topic: Apa yang dimaksud dengan Iman?

Kata Iman berasal dari bahasa arab yaitu “امن “ yang artinya aman, damai, tentram. Dalam pengertian lain adalah keyakinan atau kepercayaan. Kata iman tersusun dari tiga huruf (hamzah-mim-nun), Kemudian disebutkan dalam kitab Mu’jam Mufahros jumlah keseluruhan ayat di dalam Al-Qur’an tempat dimana kata-kata berakar pada huruf “امن “ ada 387. Sedangkan kata iman itu sendiri mempunyai arti membenarkan atau mempercayai. (at-tasdiq) yang merupakam lawan dari kata Al-Kufr dan At-Taqdzib.

Sedangkan secara terminologi atau dalam istilah syar’i para ulama tafsir mempunyai pendapat yang beragam tentang pengertian iman, antara lain:

  1. Muhammad Nawawi Al-Jawi berkata, Iman adalah mereka yang percaya dengan segenap hati mereka. Tidak sepeti orang-orang yang berkata namun tidak sesuai dengan hati mereka.

  2. Menurut al-Baidhawi berkata bahwa Iman secara bahasa merupakan ungkapan tentang membenarkan sesuatu. Kata iman diambil dari kata al-amn, seperti bahwasannya orang yang membenarkan sesuatu, maka dia (akan) mengamankan hal yang diyakini kebenarannya itu dari pendustaan dan ketidak cocokan/perbedaan.

  3. Menurut M. Quraish Shihab iman yang benar akan melahirkan aktifitas yang benar sekaligus kekuatan menghadapi tantangan, bukannya kelemahan yang melahirkan angan-angan dan mengantar kepada keinginan terjadinya sesuatu yang tidak sejalan dengan ketentuan hukum- hukum Allah yang berlaku di alam raya, atau yang bertentangan dengan akal sehat dan hakikat ilmiah Menurut Ibnu katsir iman adalah membenarkan ucapan dengan perbuatan, kemudian melakukan sholat dan menunaikan zakat dan apa yang dibawa oleh Rosulullah saw, juga apa yang dibawa oleh rosul sebelumnya, serta keyakinan akan adanya kehidupan akherat.

Dapat ditarik kesimpulan pengertian iman adalah keyakinan dengan segala pembenaran kepada ketentuan Allah swt dan Rosul-Nya yang diterapkan dalam amal kepada sebagian dari nama-nama dan sifat-sifat Allah swt.

Esensi atau Hakikat Iman


Esensi iman Kepada Allah SWT adalah tauhid yaitu mengesakan-Nya, baik dalam zat, Asma, Was-Shiffat maupun af’al (perbuatan)-Nya. Dalam memaknai kehidupan, seseorang yang beriman atau yakin bahwa Allah SWT sebagai Tuhan, maka perbuatan yang dilakukannya akan sesuai dengan wahyu Allah yaitu sesuai dengan aturan kitab Al-Quran. Seseorang yang percaya dengan ke-esaan Allah SWT akan berusaha terus memaknai hidupnya atas perintah yang disampaikan oleh Allah. Dari beberapa pemaparan makna iman diatas dapat disimpulkan bahwa seorang yang beriman kepada allah pasti memiliki ketenangan jiwa, selalu merasa tentram baik lahir dan batinnya. Dalam kehidupannya selalu berbuat baik dan berkata jujur.

Sifat Manusia Beriman


10 sifat seorang beriman kepada sesamanya (hablum mina an-nas) yaitu:

  1. Tidak musyrik
  2. Birrul walidain (patuh terhadap orang tua).
  3. Tidak membunuh anak-anaknya karena kemiskinan dirinya.
  4. Tidak melakukan zina dan perilaku keji lainnya, baik terang-terangan atau sembunyi- sembunyi.
  5. Tidak membunuh orang yang tak bersalah.
  6. Tidak memakan harta anak yatim kecuali jika mendesak dan sesuai kepantasan.
  7. Jujur dalam menimbang dan menakar suatu barang.
  8. Berlaku adil walau terhadap keluarga sendiri.
  9. Menepati perjanjiannya dengan Allah. Yaitu akan selalu beribadah kepada-Nya sampai mati.
  10. Selalu berada pada rel agama islam yang lurus dan tidak mengikuti jalan-jalan kehidupan yangn batil, Allah berpesan agar manusia berpikir, merenung, dan mengambil pelajaran.

Sifat seorang yang beriman kepada tuhannya (hablum min allah) dapat diketahui dengan 6 sifat ini yaitu:

  1. Khusyu ketika sholat. Hatinya fokus hanya kepada Allah. Anggota badannya tenang.

  2. Menghindarkan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak bermanfaat.

  3. Membersihkan jiwa dari kekotoran seperti syirik, riya, dan hasad juga yang menunaikan zakat.

  4. Menjaga kemaluannya dari perbuatan zina dengan cara menghindarkan diri dari mukaddimah dari perzinahan.

  5. Menjaga amanah dan janji baik terkait dengan Allah atau manusia, yaitu semua kewajiban syar’i dan hal-hal yang harus di tunaikan.

  6. Selalu memelihara shalat yaitu melakukannya tepat waktu, memperhatikan rukun dan sunnah-sunnhanya.

Maka mereka itulah yang berhak atas surga tertinggi yaitu surga firdaus. Mereka kekal selama-lamanya. Ternyata kunci untuk menggapai surga firdaus adalah hati yang penuh keimanan yang berimbas kepada perilaku mulia, baik berupa ibadah ritual atau sosial dan integritas dan kehormatan pribadi secara istiqomah sampai akhir hayat.