Apakah yang dimaksud dengan Behavioral Management Theory?

Tokoh Beberapa tokoh yang masuk kedalam Behavioural Management Theory antara lain :

1. Hug0 Mintensberg (1862 1916)

Hugo merupakan pencetus psikologi industri sehingga dikenal sebagai bapak psikologi industri. Bukunya adalah Psichology and Industrial Efficiency, dimana beliau menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan produktivitas harus melakukan tiga cara, yaitu :

  • pertama penemuan best possible person,
  • kedua penciptaan best possible work
  • ketiga penggunaan best possible effect.

Hug0 Mintensberg merupakan Bapak Psikologi Industri, dimana sumbangannya yang terpenting adalah berupa pernanfaatan psikologi dalam mewujudkan tujuan-tujuan produktivitas sarna seperti dengan teoriteori manajemen lainnya.

Didalam Bukunya yang berjudul “Psychology and Indutrial Efficiency”, ia memberikan 3 cara untuk meningkatkan produktivitas, yaitu :

  1. Menempatkan seorang pekerja terbaik yang paling sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan dikerjakannya.

  2. Menciptakan tata kerja yang terbaik yang memenuhi syarat-syarat psikologis untuk memaksimalkan produktivitas.

  3. Menggunakan pengaruh psikologis agar memperoleh dampak yang paling tepat dalam mendorong karyawan.

2. Mary Parker Follet (1868-1933)

Mary percaya bahwa adanya hubungan yang harmonis antara karyawan dan manajemen brdasar persamaan tujuan, namun tidak sepenuhnya benar untuk memisahkan atasan sebagai pemberi perintah dengan bawahan sebagai penerima perintah. Beliau menganjurkan kedudukan kepemimpinan dalam organisasi, bukan hanya karena kekuasaan yang bersumber dari kewenangan formil, tapi haruslah berasal dari pada pengetahuan dan keahliannya sebagai manajer.

3. Elton Mayo dan Fritz Roethlisberger (1880 -1949 )

Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan manusiawi menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila moral dan efisiensi kerja memburuk, maka hubungan manusiawi dalam organisasi juga akan buruk.

Pada tahap aliran perilaku atau hubungan manusiawi organisasi melihat pada hakikatnya adalah sumber daya manusia. Aliran ini memandang aliran klasik kurang lengkap karena terlihat kurang mampu rnewujudkan efisiensi produksi yang sempurna dengan keharmonisan di tempat kerja.

Manusia dalam sebuah organisasi tidak selalu dapat dengan mudah diramalkan prilakunya karena sering juga tidak rasional. Oleh sebab itu para manajer perlu dibantu dalam menghadapi rnanusia, melalui antar lain ilmu sosiologi dan psikologi. Gerakan hubungan manusiawi memperkenalkan hubungannya yang diartikan sebagai satu gerakan yang memiliki hubungan timbal balik manajer dan bawahan sehingga mereka secara serasi mewujudkan kerjasama yang memuaskan, dan tercipta semangat dan efisiensi kerja yang memuaskan.

Disini terlihat adanya peran faktor-faktor sosial dan psikologis dalam memberi dorongan kerja kepada karyawan. Satu hal yang menarik dari hasil percobaan Mayo dengan kawan-kawan adalah rangsangan uang tidak menyebabkan membaiknya produktivitas. Mereka menyatakan dalam meningkatkan produktivitas adalah satu karena sikap yang dimiliki karyawan yang merasa rnanajer ataupun atasannya memberikan perhatian yang cukup terhadap kesejahteraan mereka yang dikenal dengan sebutan "Hawthorne effect

Selain itu, juga ditemukan pengaruh kehidupan lingkungan sosial dalam kelompok yang lebih informal lebih besar pengaruhnya terhadap produktivitas. Mayo beryakinan terhadap konsepnya yang terkenal dengan sebutan "Social man” yaitu seharusnya organisasi dimotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan sosial dalam hubungan yang lebih efektif daripada pengawasan ataupun pengendalian manajemen.

Konsep "social man” dapat menggantikan konsep "rational man” yaitu seseorang bekerja didorong semata-mata oleh kebutuhan ekonomis pribadi yang terkenal dengan julukan "rational economic man” yang oleh Robert Owen diperkenalkan dengan istilah "vital machine”.

4. Abraham Maslow (1908-1970)

Abraham Maslow sebagai bapak motivasi. Menerangkan konsep tentang lima tingkat kebutuhan yang menjadi motivasi seseorang. Atau biasa di sebut hirarki kebutuhan individu, yaitu tingkatan kebutuhan dari individu. Dikemukakan oleh Abraham Maslow, ia menghipotesiskan bahwa di dalam diri semua manusia ada lima jenjang kebutuhan, yaitu:

  1. Psikologis; rasa lapar, haus, perlindungan, pakaian
  2. Keamanan ; keselamatan, perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional
  3. Sosial ; kasih saying, rasa dimiliki, diterima dengan baik, persahabatan
  4. Penghargaan; harga diri, otonomi dan peraepsi, status, pengakuan dan perhatian
  5. Aktualisasi diri ; pertumbuhan, mencapai potensialnya, pemenuhan diri

5. Frederick Herzberg (1923-2000)

Frederick Herzberg mengembangkan konsep motivasi yang dapat disebut dengan Hygiene Theory diuraikan menjadi teori motivasi higienis atau teori dua faktor.

Menurut teori ini individu dikatakan dapat dibagi menjadi dua yaitu yang puas dan yang tidak puas. Motivasi dari masing-masing individu tersebut berlainan berkaitan dengan pekerjaan dalam hidup.

6. Dauglas Mc Gregor (tahun 1953)

Konsep motivasi Dauglas Mc Gregor dikenal dengan teori X dan Y.

McGregor membedakan 2 asumsi dasar alternatif mengenai manusia dan pendekatan mereka terhadap pekerjaan. Kedua asumsi tersebut memunculkan teori X dan teori Y.

  • Teori X : pandangan tradisional tentang motivasi --> pekerjaan yang dibenci oleh karyawan yang harus diberi motivasi dengan paksaan uang dan pujian.

  • Teori Y : pekerja/orang sudah memiliki motivasi untuk bekerja melakukan pekerjaan dengan baik.

7. Cris Argyris dan Charles A. Lindblom (tahun 1959)

Mengemukakan tentang teori sistem terbuka bagi organisasi. Mendorong organisasi sebagai system social atau sistem antar hubungan budaya.

Didalam bukunya yang berjudul “The Science of Muddling Through”, beliau mengkritisi model rasional dari pengembangan keputusan.

8. Mc Clelland

Mc Clelland mengemukakan tentang bagaimana motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh interaksi dengan lingkungan eksternal Teori tiga kebutuhan yaitu :

  1. The need for achievement
  2. The need for power
  3. The need for affiliation

9. Stacy J. Adam

Stacey J.Adams, mencetuskan equity theory atau teori ekuitas, dimana ekuitas ini mengacu kepada persepsi pekerja terhadap keadaan mereka dan keadilan perlakuan bagi mereka jika dibandingkan dengan orang lain.

Menurut Adam persepsi seorang pekerja akan berpengaruh besar pada performa mereka. Ekuitas eksternal terkait pembandingan dengan pekerja lain di perusahaan yang lain. Ekuitas internal terkait pembandingan dengan pekerja di dalam perusahaan sendiri.

10. Oliver Sheldon (1894 -1951)

Oliver Sheldon mengemukakan tentang Filsafat rnanajemen yang pertama kali ditulis dalam bukunya pada tahun 1923, yang menekankan tentang adanya tanggung jawab sosial dalam dunia , usaha, sehingga etika sarna pentingnya dengan ekonomi alam manajemen, dalam arti melakukan pelayanan barang dan jasa yang tepat dengan harga yang wajar Kepada masyarakat.

Manajemen juga harus memperlakukan pekerja dengan adil dan jujur. Beliau menggabungkan nilainilai efisiensi manajemen ilmiah dengan etika pelayanan kepada masyarakat.

Ada 3 prinsip dari Oliver, yaitu :

  1. Kebijakan, keadaan dan metoda industri haruslah sejalan dengan kesejahteraan masyarakat.

  2. Manajemen seharusnyalah mampu menafsirkan sangsi moral tertinggi masyarakat sebagai keseluruhan yang memberi makna praktis terhadap gagasan keadilan sosial yang diterima tanpa prasangka oleh masyarakat.

  3. Manajemen dapat mengambil prakarsa guna meningkatkan standar etika yang umum dan konsep keadilan sosial.

11. Herbert A. Simon (tahun 1947)

Di dalam bukunya yang berjudul “ Administrative Behaviour”, beliau mengembangkan konsep pengambilan keputusan dalam manajemen berdasarkan pada aplikasi pada tiap kondisi dan situasi masalah yang berbeda.

Prinsip Dasar Perilaku Organisasi menurut Herbert A. Simon antara lain :

  1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat (peranan, prosedur dan prinsip).
  2. Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan konservatif.
  3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
  4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.

Kontribusi utama beliau pada gerakan pemikiran perilaku adalah memberikan pemahaman yang lebih mendalam pada konsep motivasi dinamisasi kelompok, kepemimpinan dan proses hubungan antarindividu dan organisasi.