Apakah yang dimaksud dengan bakat dalam psikologi?

Setiap orang tentunya memiliki bakat, dan tentunya bakat orang satu sama lainnya berbeda. Bakat merupakan kemampuan yang memang sudah dimiliki oleh setiap orang yang digunakan untuk mempelajari sebuah hal dengan cepat, bahkan beberapa diantaranya dalam waktu yang singkat serta memiliki hasil yang sangat baik pula. Bakat memang sudah dimiliki setiap manusia saat dia lahir ke dunia ini. Apakah yang dimaksud dengan bakat dalam psikologi ?

Bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih (Semiawan, dkk, 1984). Wijaya (1988) menyatakan bahwa “bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus, misalnya: berupa kemampuan berbahasa, kemampuan bermain musik, dan lain sebagainya”. Dalam hal ini seseorang yang berbakat musik, misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan musik tersebut. Untuk bisa terealisasi bakat harus ditunjang dengan minat, latihan, pengetahuan, pengalaman agar bakat tersebut dapat teraktualisasi dengan baik.

Sehubungan dengan cara berfungsinya, ada 2 jenis bakat, yaitu :

  1. Kemampuan pada bidang khusus (talent) misalnya bakat musik, melukis, dll.

  2. Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan khusus misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang arsitek.

Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat tunggal, melainkan merupakan sekelompok sifat yang secara bertingkat membentuk bakat. Misalnya dalam bakat musik terdapat kemampuan membedakan nada, kepekaan akan keserasian suara, kepekaan akan irama dan nada.Bakat baru muncul atau teraktualisasi bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan, sehingga mungkin saja terjadi seseorang tidak mengetahui dan tidak mengembangkan bakatnya sehingga tetap merupakan kemampuan yang latent.

Bakat adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang bersifat umum ataupun khusus. Namun bakat juga harus disertai dengan latihan khusus untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus.

1 Like

Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi ( potential ability ) yang masih perlu dikembangan atau dilatih agar dapat terwujud. Bakat berbeda dengan kemampuan (ability) yang mengandung makna sebagai daya untuk melakukan sesuatu, sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Bakat juga berbada dengan kapasitas (capacity) dengan sinonimnya, yaitu kemampuan yang dapat dikembangkan di masa yang akan datang apabila latihan dilakukan secara optimal.

Jadi, yang disebut bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus.

  • Bakat umum apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat umum. Misalnya bakat intelektual secara umum,

  • Bakat khusus apabila kemampuan bersifat khusus. Misalnya bakat akademik, social, dan seni kinestetik. Bakat khusus biasanya disebut talent sedangkan bakat umum (intelektual) biasanya disebut gifted.

Pengertian bakat menurut para pakar, antara lain :

  1. Crow : Bakat merupakan kualitas yang dimiliki oleh semua orang dalam tingkat yang beragam.

  2. William B. Michael : Bakat adalah kapasitas seseorang dalam melakukan tugas, yang dedikit sekali dipengaruhi atau tergantung dari latihan.

  3. Brigham : Bakat kondisi, kualitas, atau sekumpulan kualitas yang dititik beratkan pada apa yang dapat dilakukan individu (segi performance /kinerja) setelah individu mendapat latihan.

  4. Woodworth dan Marquis : Bakat adalah prestasi yang dapat diramalkan dan dapat diukur melalui tes khusus.

  5. Guilford : Bakat adalah kemampuan kinerja yang mencakup dimensi perseptual, dimensi psikomotor, dan dimensi intelektual.

Guilford juga memberikan defnisi tersendri mengenai bakat, yang menyatakan bahwa ” Aptitude pertains to abilities to perform. There are actually as many abilities as there are actions to be performed, bence traits of this kind are very numerous” Guilford mengemukakan bahwa bakat (aptitude) mencakup 3 dimensi psikologis, yaitu: Dimensi perseptual, dimensi psikomotor, dimensi intelektual.

  1. Dimensi perseptual

    Dimensi perseptual meliputi kemampuan dalam mengadakan persepsi, yaitu faktor-faktor yang antara lain berupa: kepekaan indera, perhatian, orientasi ruang, orientasi waktu, luasnya daerah persepsi, kecepatan persepsi dan lain sebagainya.

  2. Dimensi psikomotor

    Dimensi psikomotor mencakup 6 faktor, yaitu: faktor kekuatan, faktor impuls, faktor kecepatan gerak, faktor ketelitian, faktor koordinasi dan faktor keluwesan (flexibility).

  3. Dimensi intelekual

    Dari ketiga dimensi, dimensi inilah yang mempunyai implikasi yang sangat luas. Dimensi ini meliputi lima faktor yaitu:

    • Faktor ingatan, yang mencakup: Faktor ingatan mengenai substansi, faktor ingatan mengenai relasi, faktor ingatan mengenai sistem.

    • Faktor pengenalan, yang mencakup: pengenalan terhadap keseluruhan infomasi, golongan (kelas), hubungan-hubungan, bentuk atau strktur, dan kesimpulan.

    • Faktor Evaluatif, yang mencakup: Evaluasi mengenai identitas, relasi-relasi, sistem dan evaluasi terhadap penting tidaknya problem ( kepekaan terhadap problem yang dihadapi).

    • Faktor berfikir divergen, yang meliputi: faktor untuk menghasilkan unit-unit, faktor untuk pengalihan kelas-kelas secara spontan, faktor kelancaran dalam menghasilkan hubungan-hubungan, faktor untuk menghasilkan sistem, fakto untuk transformasi divergen, faktor untuk menyusun bagian-bagian menjadi garis besar atau kerangka.

Menampilkan bakat dibutuhkan motivasi kuat yang disebut minat, yakni kebebasan seseorang memilih segala sesuatu yang disukai, disenangi dan ingin dilakukan.Seorang pakar, (Gardner) mengganti istilah bakat dengan “ kecerdasan “ yang berupa kecerdasan umum maupun kecerdasan khusus. Sedikitnya ada sembilan kecerdasan atau bakat yang mungkin dimiliki seseorang, yakni logical mathematical, linguistic/verbal, visual spatial, musical, bodily-kinesthetic, interpersonal, intrapersonal, natural, dan moral/ spiritual.

Teori Gardner ini menjadi pegangan bahwa setiap orang memiliki bakat unik dan berbeda. Orang tidak dapat dipaksa berprestasi di luar bakat bakat khusus yang dimilikinya .

Jenis-Jenis Bakat


Bakat merupakan suatu kondisi atau suatu kualitas yang dimiliki individu yang memungkinkan individu itu untuk berkembang pada masa mendatang. Bakat juga berarti kemampuan bawaan berupa potensi khusus dan jika memperoleh kesempatan berkembang dengan baik, akan muncul sebagai kemampuan khusus dalam bidang tertentu sesuai potensinya .

Klasifikasi jenis-jenis bakat khusus, baik yang masih berupa potensi maupun yang sudah terwujud menjadi lima bidang, yaitu :

  1. Bakat akademik khusus, misalnya bakat untuk memahami konsep yang berkaitan dengan angka-angka ( numeric ), logika bahasa ( verbal ), dan sejenisnya.

  2. Bakat kreatif-produktif, artinya bakat dalam hal menciptakan sesuatu yang baru, misalnya menghasilkan program komputer terbaru, arsitektur terbaru, dan sejenisnya

  3. Bakat seni, misalnya mampu mengaransemen musik yang digemari banyak orang, menciptakan lagu dalam waktu yang singkat, dan mampu melukis dengan indah dalam waktu yang relatif singkat

  4. Bakat psikomotorik, antara lain sepak bola dan bulu tangkis

  5. Bakat sosial, antara lain mahir melakukan negosiasi, menawarkan suatu produk, berkomunikasi dalam organisasi, dan mahir dalam kepemimpinan.

Menurut Yoesoef Noesyirwan, bakat atau kemampuan menurut fungsi atau aspkek” yang terlibat dan menurut prestasinya. Berdasarkan fungsi atau aspek jiwa raga yang terlihat dalam berbagai macam prestasi, bakat dapat dibedakan dalam:

  • Bakat yang lebih berdasarkan psikofisik

    Bakat jenis ini adalah kemampuan yang berakar pada jasmaniah sebagai dasar dan fundamen bakat, sepert kemampuan pengindraan, ketangkasan, kemampuan motorik, kekuatan badan dan anggota badan lainnya.

  • Bakat kejiwaan yang bersifat umum

    Bakat jenis ini ialah kemampuan ingatan daya khayal atau imajinasi dan intelegensi.

  • Bakat-bakat kejiwaan yang khas dan majemuk

    Bakat ini berhubungan erat dengan watak, seperti kemampuan untuk mengadakan kontrak sosial, kemampuan mengasihi, kemampuan perasaan atau menghayati perasaan orang lain.

Menurut Antika (2013) menyatakan bahwa “bakat (apititude) biasanya diartikan dalam kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potency ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih”. Berdasarkan pengertiannya, bakat merupakan potensi yang masih perlu untuk dikembangkan, namun perlu diketahui sebelum mengembangkan bakat tersebut agar penyalurannya sesuai dengan bakat khusus yang dimiliki terlebih dahulu harus mengenal bakat khusus apa yang ada dalam diri individu tersebut.

Chan, (2000) sejalan dengan pengertian bakat menyatakan:

“Defined gifted children as those with exceptional achievement and/or potential in one or more of the following areas:

  1. General intellectual ability
  2. Specific academic aptitude
  3. Creative or productive thinking
  4. Leadership ability
  5. Visual and performing arts
  6. Psychomotor ability”
  • (Moh.Ali 2004) menyatakan bahwa bakat mengandung makna kemampuan bawaan yang masih bersifat potensial atau laten dan memerlukan pengembangan lebih lanjut.

Bakat-bakat tersebut, baik yang masih potensi maupun yang sudah terwujud, meliputi :

  1. Kemampuan intelektual umum
  2. Kemampuan akademik khusus
  3. Kemampuan berpikir secara kreatif -produktif
  4. Kemampuan dalam salah satu bidang seni
  5. Kemampuan psikomotorik/kinestetik
  6. Kemampuan psikososial atau bakat kepemimpinan