Apakah yang dimaksud dengan Analisis Medan Daya atau Force Field Analysis?

Analisis Medan Daya atau Force Field Analysis

Analisis Medan Daya atau Force Field Analysis merupakan suatu teknik untuk mendorong perubahan dengan cara melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor positif dan negatif, dimana perusahaan bekerja untuk mengurangi kekuatan negatif sambil mengembangkan kekuatan positif.

Referensi : Louise Kelly & Chris Booth, 2004, Dictionary of Strategy: Strategic Management, SAGE Publications, Inc.

Force Field Analysis Model dikembangkan oleh Lewin (1951) dan digunakan secara meluas untuk menginformasikan pembuatan keputusan terutama dalam perencanaan dan pelaksanaan program manajemen perubahan dalam organisasi. Force Field Analysis adalah metoda yang sangat ampuh untuk memperoleh gambaran lengkap yang menyeluruh berbagai kekuatan yang ada dalam isu utama suatu kebijakan juga untuk memperkirakan sumber dan tingkat kekuatan kekuatan tersebut.

Kelompok Kerja Force Field Analysis

Force Field Analysis Model paling tepat dikerjakan oleh suatu kelompok kecil yang terdiri dari enam hingga delapan orang dengan menggunakan flip chart atau overhead transparansi sehingga semua peserta dapat melihat aktivitas proses pembahasan yang berlangsung.

Langkah pertama Force Field Analysis adalah menyepakati bidang perubahan yang akan dibahas. Bidang perubahan ini dapat ditulis sebagai sasaran kebijakan yang diinginkan atau tujuan. Semua kekuatan yang mendukung adanya perubahan kemudian ditulis dalam kolom di sebelah kiri (Driving Forces, mendorong perubahan ke depan), sementara semua kekuatan penentang munculnya perubahan ditulis dalam kolom di sebelah kanan (Restraining Forces, penghambat perubahan).

Kekuatan pendorong dan penghambat ini harus di pilah-pilah menurut tema yang sama, kemudian diberi skor sesuai dengan ‘magnitude’ masing2, mulai dari skor satu (lemah) hingga skor lima (kuat). Skor yang diperoleh bisa jadi tidak seimbang di masing-masing sisi. Hasilnya tampak pada gambar berikut ini:

Langkah berikutnya dalam Force Field Analysis adalah menetapkan apakah ada yang dapat dilakukan menghadapi kekuatan kekuatan tersebut. Dampak paling signifikan akan diperoleh dengan cara meningkatkan kekuatan pendukung yang lemah sementara mengurangi kekuatan2 penghambat yang kuat.

Namun bisa saja kekuatan kekuatan itu adalah kekuatan kekuatan yang sama sekali tidak dalam kendali Anda, sehingga kadangkala akan membantu jika menentukan skor kekuatan kekuatan tersebut sesuai dengan derajat pengaruh yang dapat Anda ambil dari mereka.

Selama proses diskusi Force Field Analysis di harap akan muncul debat dan dialog diantara peserta kelompok. Ini adalah bagian penting dalam Force Field Analysis, dan diperlukan waktu untuk membahas isu kunci. Temuan dan gagasan bisa muncul terkait dengan hal hal terkait dengan kepedulian, masalah, symptom dan solusi. Semua proses perlu dicatat dan ditelaah bila ada konsensus tentang aksi atau tindakan di waktu yang akan datang.

Dalam upaya mempengaruhi kebijakan, sasaran utama Force Field Analysis adalah menemukan cara untuk mengurangi kekuatan kekuatan penghambat sekaligus mencari peluang untuk mendapat keuntungan dari kekuatan kekuatan pendorong.

Force Field Analysis adalah kelanjutan alamiah Problem Tree Analysis yang sering dapat membantu untuk mengidentifikasi tujuan suatu perubahan kebijakan.

Langkah berikut setelah Force Field Analysis adalah Stakeholder Analysis. Dalam Stakeholder Analysis pemangku kepentingan tertentu yang setuju dan yang menentang adanya perubahan dapat diidentifikasi, sekaligus diketahui kekuatan, pengaruh dan kepentingannya.

sumber: smeru

Force Field Analysis atau Analisis medan daya merupakan suatu alat alat analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi berbagai kendala dalam mencapai suatu sasaran dalam perubahan dan mengidentifikasikan berbagai sebab yang mungkin serta pemecahan dari suatu masalah.

Force field analysis berguna untuk mempelajari situasi yang memerlukan perubahan. Hal ini didasarkan pada ide bahwa terdapat dua kekuatan yang saling berhadapan dalam sebuah usaha perubahan. Kekuatan pertama mendukung perubahan dan kekuatan kedua menolak perubahan. Analisis tersebut memberikan tawaran yang bisa dilakukan yaitu memperkuat kekuatan pendukung dan menetralkan kekuatan yang menolak.

Analisis medan daya (force field analysis), dikembangkan oleh Kurt Lewin (1951) dan secara luas digunakan untuk menginformasikan pengambilan keputusan, terutama dalam perencanaan dan pelaksanaan program manajemen perubahan dalam organisasi. Analisis ini adalah metode yang kuat untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif dari kekuatan-kekuatan yang berbeda yang bekerja pada isu perubahan organisasi yang potensial, serta digunakan pula untuk menilai sumber dan kekuatan mereka.

Tujuan analisis diatas adalah membuat suatu kerangka kerja yang mendorong suatu organisasi ataupun individu untuk melakukan hal-hal penting seperti berikut :

  1. Berpikir sebelum merencanakan.

  2. Mempertimbangkan langkah-langkah apa yang harus diambil untuk menghadapi ganjalan yang tidak mau berubah.

  3. Membantu manajemen dalam melakukan pembenahan/ perubahan.

  4. Menganalisis tingkat kekuatan-kekuatan yang bertentangan satu sama lain.

Melalui analisis medan kekuatan diharapkan kekuatan kelompok atau organisasi dapat melakukan identifikasi kekuatan penghambat/penahan dan kekuatan pendorong/penggerak, penilaian besar kekuatan “the strength of each forces” dari masing-masing kekuatan dan memutuskan tindakan apa untuk memaksimumkan kekuatan penggerak serta meminimumkan kekuatan penahan.

Kegunaan Force Field Analysis


Force field analysis adalah alat yang umum yang digunakan untuk menganalisis faktor yang ditemukan dalam permasalahan yang kompleks. Sebagai alat untuk mengelola perubahan, force field analysis membantu mengidentifikasi faktor yang harus diatasi dan dipantau jika perubahan diharapkan dapat meraih kesuksesan.

Force field analysis adalah kelanjutan alamiah dari problem tree analysis yang sering digunakan untuk membantu mengidentifikasi tujuan suatu perubahan kebijakan. Force field analysis digunakan dan diterapkan untuk melakukan manajemen perubahan. Perubahan dapat berhasil jika kekuatan pendorong perubahan lebih besar daripada kekuatan penghambat yang menolak perubahan.

Sasaran utama Force Field Analysis dalam upaya mempengaruhi kebijakan adalah menemukan cara untuk mengurangi kekuatan penghambat sekaligus mencari peluang untuk mendapat keuntungan dari kekuatan pendorong. Selama proses diskusi force field analysis diharapkan muncul debat dan dialog diantara peserta kelompok.

Hal ini merupakan bagian penting dalam Force Field Analysis, dan diperlukan waktu untuk membahas isu kunci. Temuan dan gagasan bisa muncul terkait dengan hal yang terkait dengan kepedulian, masalah, symptom dan solusi. Semua proses perlu dicatat dan ditelaah dan selanjutnya dapat diadakan konsensus tentang aksi atau tindakan di waktu yang akan datang.

Langkah-langkah Pelaksanaan Force Field Analysis (FFA)

FFA paling tepat dikerjakan oleh suatu kelompok kecil yang terdiri dari enam hingga delapan orang, dengan menggunakan flip chart atau overhead transparansi sehingga semua peserta dapat melihat proses pembahasan yang berlangsung (Start dan Hovland, 2009).

image
Gambar Tujuh langkah merencanakan perubahan. Sumber: Perencanaan & Evaluasi (Supriyanto, S, Damayanti, N.A. 2007)

Pertama yang perlu dilakukan dalam FFA adalah menyepakati bidang perubahan yang akan dibahas. Bidang perubahan ini dapat ditulis sebagai sasaran kebijakan atau tujuan yang ingin dicapai.

Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan dalam FFA (Supriyanto dan Damayanti, 2007) seperti yang tercantum dalam Gambar diatas :

1. Nyatakan Tujuan

Langkah pertama dalam FFA adalah menyatakan tujuan berjalannya dari suatu kelompok atau organisasi. Pada langkah ini dilakukan identifikasi situasi kelompok atau organisasi saat ini.

2. Identifikasi Kekuatan Pendorong dan Penghambat

  • Identifikasi kekuatan pendorong dan penghambat

    Identifikasi variabel permasalahan yang ditemukan, kemudian susun dalam kategori penghambat (H) dan pendorong (D) keberhasilan program. Selanjutnya sajikan dalam tabel atau diagram.

    Tabel Faktor dan Variabel Pendorong (D) dan Penghambat (H)
    image

  • Identifikasi besar kekuatan (Skala Pengukuran)

    Skala besar kekuatan ditentukan antara nilai 1-5. Nilai ini berdasarkan kesepakatan tim perencana. Oleh karena itu, anggota tim harus benar- benar memahami masalah dan kondisi organisasi maupun pesaing. Resultan dari kekuatan pendorong dan penghambat menentukan posisi strategis dari organisasi. Berikut ini pedoman penilaian untuk variabel penghambat dan pendorong, seperti yang tercantum dalam tabel dibawah ini:

    Tabel Pedoman penilaian variabel penghambat
    image

    Tabel Pedoman penilaian variabel pendorong
    image

3. Analisis Kekuatan dan Pemilihan Kekuatan Kunci

Sebelum memilih kekuatan kunci dari variabel pendorong dan penghambat, yang perlu dilakukan adalah:

  • Menentukan dampak relatif dan tingkat kemudahan dalam memecahkan kekuatan penghambat
    Dampak relatif kekuatan penghambat adalah penjumlahan dampak kekuatan penghambat dan kekuatan tingkat kemudahan penyelesaian dibagi dua. Kekuatan tingkat kemudahan ditentukan berdasarkan administrative feasibility, yang mempertimbangkan aspek ketenagaan, sarana-prasarana, teknologi, dan anggaran yang dimiliki untuk menyelesaikan kekuatan penghambat. Penentuan kekuatan relatif penghambat dapat disajikan seperti pada tabel dibawah ini.

    Tabel Kekuatan Relatif Penghambat
    image

  • Menentukan dampak relatif dan tingkat kendali kekuatan pendorong yang di bawah kendali
    Dampak relatif kekuatan pendorong adalah penjumlahan dari dampak kekuatan pendorong pada keberhasilan program ditambah kekuatan pengendalian manajemen dibagi dua. Kekuatan tingkat pengendalian didasarkan pada kemampuan manajemen untuk melakukan pengawasan dan pengendalian program. Penentuan kekuatan relatif pendorongt dapat disajikan seperti pada tabel 2.6.

    Tabel Kekuatan Relatif Pendorong
    image

  • Perkirakan kekuatan relatif pendorong dan penghambat
    Langkah ini dimaksudkan untuk menguji dan mencari keterkaitan antar kekuatan. Keterkaitan tersebut menentukan besar tingkat keterkaitan kekuatan pendorong dan penghambat dalam menimbulkan masalah pada suatu program. Pada matriks keterkaitan akan diketahui keterkaitan sebagai berikut:

    1. Antara kekuatan pendorong dengan pendorong
    2. Kekuatan pendorong dengan penghambat
    3. Kekuatan penghambat dengan penghambat

    Untuk menentukan kekuatan keterkaitan ditentukan dengan cara menentukan titik temu antar kekuatan. Berikut skala nilai keterkaitan:

    1. Angka 5 menyatakan besar sekali keterkaitannya
    2. Angka 3 menyatakan besar keterkaitannya
    3. Angka 1 menyatakan kecil keterkaitannya
    4. Angka 0 menyatakan tidak ada keterkaitannya

    Untuk menentukan besar keterkaitan antar kekuatan, jumlahkan secara vertical untuk D dan secara horizontal untuk H.

  • Pilih kekuatan kunci
    Kekuatan kunci ditentukan dari nilai total variabel pendorong dan penghambat. Kekuatan kunci kemudian dilakukan rangking dan kemudian disajikan dalam Nominal Group Technique atau sumbang saran atau Focus Group Dynamic untuk menyusun rencana strategi. Dasar penetapan faktor kekuatan kunci adalah sebagai berikut:

    1. Ditentukan oleh tingkat kekuatan relatif yang lebih besar
    2. Bila tingkat kekuatan relatif sama, maka dipilih keterkaitan yang lebih besar
    3. Apabila keterkaitan sama, maka dipilih mudahnya penyelesaian atau tingkat kendali yang lebih besar untuk variabel penghambat dan pendorong
    4. Apabila mudahnya penyelesaian atau tingkat kendali juga sama, maka dipilih dampak keterkaitan yang lebih besar atau tingkat kekuatan final. Kekuatan final adalah perkalian dari variabel kekuatan yang dijadikan perhitungan/pertimbangan.
    5. Apabila masih sama juga, maka pengambilan keputusan dilaksanakan berdasarkan pertimbangan (asumsi) tim dalam menentukan prioritas.
  • Teliti keterkaitan
    Pemilihan kekuatan kunci ditentukan dari nilai total variabel pendorong dan penghambat. Kemudian dilakukan pe-rangking-an untuk menyusun rencana strategi.

4. Ciptakan Ide Strategis

Ide strategis dapat diperoleh dengan metode curah pendapat, NGT, dan FGD. Tim perlu menciptakan ide, gagasan, saran, dan pertimbangan lain untuk menetapkan langkah selanjutnya yang paling cocok dengan kekuatan kunci. Kriteria yang dipergunakan untuk memilih ide adalah sumber daya yang dimiliki organisasi, kelayakan teknis/administratif dalam pelaksanaan dan legalitas.

5. Menyusun Sumber Daya Organisasi

Identifikasi sumber daya yang akan digunakan, yakni SDM, sarana- prasarana, dana, teknologi, dan lain-lain.

6. Merencanakan Kegiatan Operasional

Merencanakan kegiatan adalah mengalokasikan sumber daya dalam rencana kegiatan

7. Pengorganisasian dan Pengendalian

Membuat rencana pelaksanaan dan pengawasan serta pengendalian kegiatan, sehingga penyimpangan bisa dihindari dan keberhasilan dapat ditentukan. Dalam pelaksanaan kegiatan, koordinasi dan supervisi memegang peran penting dalam mencegah terjadinya penyimpangan dalam tujuan yang telah direncanakan.

Diharapkan selama proses diskusi FFA berlangsung dapat muncul perdebatan dan dialog di antara peserta kelompok. Hal ini merupakan bagian penting dalam pelatihan, dan diperlukan waktu untuk membahas isu utama. Semua proses perlu dicatat dan ditelaah bila ada konsensus tentang aksi atau tindakan di waktu yang akan datang. Dalam upaya mempengaruhi kebijakan, sasaran utamanya adalah menemukan cara untuk mengurangi faktor penghambat sekaligus mencari peluang untuk mendapat keuntungan dari faktor pendorong.

Kelebihan dan Kekurangan

Setiap alat pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing begitu pula dengan force field analysis. Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan dari force field analysis.

Kelebihan force field analysis adalah sebagai berikut:

  1. Bisa memberikan masukan tentang bagaimana melakukan suatu perubahan dengan baik, karena dilakukan dengan menganalisis faktor yang mendorong dan menghambat terjadinya perubahan.

  2. Dengan mendaftar faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan, maka bisa diketahui dengan jelas tentang apa yang harus dilakukan, serta bisa diketahui dengan baik faktor mana yang dapat dikontrol, dan faktor mana yang berada di luar kendali.

Kekurangan dari force field analysis adalah sebagai berikut:

  1. Dalam penyusunan perencanaan peserta sering kali mengalami kesulitan karena rencana yang dibuat tidak realistis. Kegiatan yang direncanakan tidak mempertimbangkan beban kerja atau jangka waktu.

  2. Pelaksanaannya tergantung dari peserta FFA, jika kurang kompeten atau pun kurang memahami keadaan organisasi, maka hasilnya akan menjadi kurang akurat (tidak respresntatif dari keadaan sebenarnya).

  3. Sulit dilaksanakan jika peserta tidak aktif.