Sering kita lihat pada mode yang sering muncul di fashion show dan orang-orang menyebut nya androgynous, sebenarnya apakah androgynous itu?
Androgynous adalah gaya yang bertujuan untuk menghindari perbedaan gender. Gaya jenis ini sendiri tidak terlihat seperti anak laki-laki atau perempuan biasa. Dalam mode modern, gaya ini telah menjadi jauh lebih mudah diakses.
Mode androgynous adalah gaya berpakaian yang mengekspresikan karakteristik dari kedua jenis kelamin, menggabungkan elemen-elemen tradisional pakaian pria dan wanita tanpa membatasi diri pada norma-norma gender yang konvensional. Gaya ini bertujuan untuk mengekspresikan identitas gender yang lebih luas dan menghapus batasan-batasan yang seringkali terkait dengan busana yang berdasarkan pada stereotip gender.
Salah satu ciri utama dari mode androgynous adalah ketidakjelasan dalam pemilihan pakaian, sehingga sulit untuk menentukan apakah seseorang mengenakan pakaian pria atau wanita. Gaya ini seringkali melibatkan penggunaan warna netral, potongan-potongan yang longgar, dan desain yang minimalis. Hal ini menciptakan tampilan yang universal dan bebas dari konvensi gender yang ketat.
Penting untuk dicatat bahwa mode androgynous bukan hanya tentang pakaian, tetapi juga tentang cara seseorang mengenakan pakaian dan bagaimana mereka memilih untuk mengekspresikan diri mereka. Gaya ini mencerminkan perubahan sosial yang terjadi dalam pemahaman kita tentang gender dan identitas gender. Berikut adalah beberapa aspek penting dari mode androgynous:
1. Pemilihan Pakaian: Mode androgynous seringkali melibatkan pemilihan pakaian yang tidak terlalu terikat pada konvensi gender. Ini bisa mencakup penggunaan jaket oversized, kemeja berpotongan longgar, celana panjang yang nyaman, dan sepatu yang bersifat gender-neutral. Penggunaan pakaian yang tidak membatasi gerakan atau membentuk tubuh secara khusus adalah kunci dari gaya ini.
2. Warna Netral: Palet warna netral seperti hitam, putih, abu-abu, dan beige umumnya mendominasi gaya androgynous. Pilihan warna yang sederhana ini membantu menciptakan tampilan yang bersih dan seringkali bersifat universal.
3. Minimalisme: Desain yang minimalis seringkali menjadi bagian integral dari mode androgynous. Pakaian dengan potongan sederhana dan sedikit detail atau hiasan memberikan tampilan yang bersih dan efisien.
4. Aksesori Gender-Neutral: Aksesori seperti kacamata hitam, topi, dan jam tangan yang bersifat gender-neutral seringkali melengkapi gaya androgynous. Aksesori ini dapat digunakan oleh semua orang tanpa memandang jenis kelamin.
5. Rambut dan Makeup: Dalam mode androgynous, rambut dan makeup dapat digunakan untuk menciptakan tampilan yang tidak terikat pada norma-norma gender. Rambut pendek atau gaya rambut yang sederhana seringkali menjadi pilihan, dan makeup dapat diterapkan secara ringan atau bahkan dihilangkan sepenuhnya.
6. Identitas dan Pembebasan Gender: Gaya ini mencerminkan pergeseran dalam pandangan masyarakat terhadap identitas gender. Dengan membebaskan diri dari pembatasan tradisional pakaian gender, individu yang mengadopsi gaya androgynous seringkali merasa lebih bebas untuk mengekspresikan identitas gender mereka dengan cara yang paling autentik.
7. Pengaruh Budaya dan Sejarah: Mode androgynous tidaklah baru dan telah hadir dalam berbagai budaya dan era sepanjang sejarah. Beberapa ikon mode dari masa lalu, seperti David Bowie, telah memainkan peran besar dalam membentuk dan mempopulerkan gaya ini.
8. Menerima Keanekaragaman: Mode androgynous menekankan pentingnya menerima keanekaragaman dalam identitas gender. Ini menciptakan ruang untuk individu merayakan keunikan mereka tanpa terikat pada ekspektasi yang seringkali ditemui dalam pakaian berbasis gender.
Penutup: Mode androgynous adalah bentuk ekspresi diri yang kuat, membebaskan individu dari keterbatasan norma-norma gender tradisional. Gaya ini mempromosikan kesetaraan dan penerimaan terhadap keberagaman identitas gender, menciptakan ruang di dunia mode untuk semua orang merasa bebas untuk mengekspresikan diri mereka tanpa dibatasi oleh pembatasan gender yang ketat.