Apakah yang Anda ketahui tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM)? Apakah indeks ini mampu menjadi alat yang tepat untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu negara?

Apakah yang kamu ketahui tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM)? Apakah indeks ini mampu menjadi alat yang tepat untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu negara?

3 Likes

Indeks Pembangunan Manusia atau IPM (Human Development Index) merupakan sebuah indeks kinerja pembangunan yang dikembangkan oleh United Nations for Development Program (UNDP). Nilai IPM ini diukur berdasarkan tiga indikator sebagai acuan, yaitu tingkat harapan hidup, tingkat melek huruf, dan pendapatan riil per kapita berdasarkan paritas daya beli.

IPM digunakan untuk melakukan pemeringkatan terhadap kinerja pembangunan berbagai negara di dunia. Berdasarkan indeks IPM-nya, negara-negara di dunia ini dikelompokkan
menjadi tiga yaitu:

  1. Kelompok negara dengan tingkat pembangunan manusia yang rendah (low human development), bila memiliki nilai IPM antara 0 sampai 0,50.

  2. Kelompok negara dengan tingkat pembangunan manusia menengah (medium human development), bila memiliki nilai IPM antara 0,50 sampai 0,79.

  3. Kelompok negara dengan tingkat pembangunan manusia yang tinggi (high human development), bila memiliki nilai IPM antara 0,79 sampai 1.

Konsep IPM cukup mampu menggambarkan keberhasilan pembangunan suatu negara. Hal ini didasari pemikiran bahwa pembangunan berawal dan bertitik tolak dari manusia, dilakukan oleh manusia, maka sudah semestinya ditujukan pula untuk manusia. Di samping itu, konsep IPM sudah memadukan aspek-aspek sosial dan ekonomi pembangunan. Hal tersebut memungkinkan konsep IPM untuk dapat memberikan gambaran yang lebih luas bagi kinerja pembangunan suatu negara.

Meskipun konsep IPM tidak lepas dari kelemahan, seperti taksiran-taksiran dari IPM sering kali tidak sesuai dengan kenyataan dan sering kali terdapat data yang kurang layak atau tidak akurat dalam perhitungan IPM antar negara, konsep ini masih layak digunakan sebagai indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu negara.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan pengukuran perbandingan dari harapan hidup, pendidikan, dan standar hidup untuk semua negara. IPM digunakan sebagai indikator untuk menilai aspek kualitas dari pembangunan dan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara termasuk negara maju, negara berkembang, atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijakan ekonomi terhadap kualitas hidup (Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik BPS, 2015).

IPM diperkenalkan oleh salah satu lembaga dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR). UNDP mencoba memeringkat semua negara dari skala 0 (terendah) sampai 1 (tertinggi) dalam hal pembangunan manusia di negara tersebut. Sejumlah premis penting dalam pembangunan manusia diantaranya (Human Development Report, 1995):

  1. Pembangunan harus mengutamakan penduduk sebagai pusat perhatian.

  2. Pembangunan dimaksudkan untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi penduduk, tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan mereka. Oleh karena itu, konsep pembangunan manusia harus terpusat pada penduduk secara keseluruhan, dan bukan hanya pada aspek ekonomi saja.

  3. Pembangunan manusia memperhatikan bukan hanya pada upaya meningkatkan kemampuan (kapabilitas) manusia tetapi juga dalam upaya- upaya memanfaatkan kemampuan manusia tersebut secara optimal.

  4. Pembangunan manusia didukung oleh empat pilar pokok, yaitu: produktivitas, pemerataan, kesinambingan, dan pemberdayaan.

  5. Pembangunan manusia menjadi dasar dalam penentuan tujuan pembangunan dan dalam menganalisis pilihan-pilihan untuk mencapainya.

Komponen Indeks Pembangunan Manusia


Komponen yang diukur dalam IPM:

  1. Income (pendapatan per kapita)
  2. Expectation of life (angka harapan hidup)
  3. Years of scholly (pendidikan)
  4. Elitaration rate (tingkat buta huruf)

Kategori Indeks Pembangunan Manusia


IPM dibagi menjadi 4 kategori:

  1. Very high human development untuk urutan 1 sampai 47.
  2. High human development untuk urutan 48 sampai 94.
  3. Medium human development untuk urutan 95 sampai 141.
  4. Low human development untuk urutan 142 sampai 187

Manfaat dari Indeks Pembangunan Manusia


Manfaat dari IPM:

  1. Mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk),
  2. Menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara, dan
  3. Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).

Bagi negara-negara di dunia saat ini, keberhasilan pembangunan yang mereka jalankan tidak hanya dinilai dari besarnya Produk Domestik Bruto (PDB) yang mereka miliki, tetapi juga dari seberapa berhasil mereka membangun kualitas sumberdaya manusia masyarakatnya yang dicerminkan melalui IPM.

Penilaian IPM berdasarkan tiga tujuan akhir dari pembangunan:

  1. Masa hidup yang diukur dengan angka harapan hidup,
  2. Pengetahuan yang dinilai berdasarkan kemampuan baca tulis dan rata-rata tahun bersekolah, serta
  3. Standar kehidupan yang diukur dengan pendapatan riil per kapita yang disesuaikan dengan paritas daya beli. (Badan Pusat Statistik. 2015. Indeks Pembangunan Manusia. Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik.)
Referensi

https://berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/kamus/file/kamus-27.pdf