Apakah tujuan kuliah hanya untuk terjun di dunia kerja?

Ketika saya kelas 3 SMA dulu, sekolah sudah mengarahkan para siswa untuk memilih jurusan yang akan diambil di pendidikan perguruan tinggi. Saat itu kebanyakan teman saya mempertimbangkan jurusan yang akan dia pilih dengan prospek kerja yang berpotensi di masa depan. Guru-guru pun menyarankan demikian, bahwa sebelum kita memilih jurusan maka kita harus menganalisis terkait prospek kerja di beberapa tahun ke depan. Yang ingin saya tanyakan, apakah tujuan kita kuliah hanya untuk terjun di dunia kerja sebagaimana ijazah yang kita dapatkan hanya sebagai pendukung untuk mendapatkan pekerjaan ?

2 Likes

Menempuh pendidikan di perguruan tinggi tidak hanya bertujuan demi mendapatkan pekerjaan, atau bisa dibilang tujuan kuliah bukan untuk bekerja. Namanya saja “menempuh pendidikan” maka tujuannya tidak lain untuk mendidik kita sebagai penuntut ilmu. Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan dari belajar di perguruan tinggi. Salah satu karakter yang terbentuk selama menjalani kuliah adalah kemandirian. Seseorang yang sedang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sudah harus melatih kepribadian menjadi mandiri dan dewasa. Tidak seperti murid sekolah yang diajarkan oleh guru secara mendetail, mahasiswa biasanya harus mendalami materi kuliah sendiri.

Selain itu, sebagian mahasiswa harus tinggal jauh dari rumah karena lokasi kampus yang berada di luar daerah. Tentunya ini akan membuat mereka merasa rindu dengan keluarga. Namun, tinggal jauh dari orang tua bukanlah hal yang buruk untuk dilakukan. Mereka bisa lebih mandiri dengan tinggal sendiri, mengatur keuangan secara cermat, dan membeli kebutuhan pokok tanpa bantuan orang lain. Bagi yang tidak ingin membebani orang tua pun harus mencari penghasilan selama kuliah.

Tujuan lain adalah untuk memperluas pengetahuan dan membuka wawasan. Kemampuan intelektual akan diasah selama mahasiswa menjalani masa perkuliahan. Ada bermacam-macam materi kuliah yang dapat menambah ilmu. Terlebih, semua itu tidak diperoleh hanya di dalam kelas, tetapi juga kegiatan di luar jam kuliah. Tidak hanya bertujuan untuk memperluas ilmu pengetahuan, kuliah juga bisa meningkatkan keterampilan. Misalnya, kemampuan berbicara di depan publik, bernegosiasi, berdebat sehat, manajemen, menyelesaikan masalah, dan interpersonal.

Jujur, saya malah ga memikirkan soal ‘terjun ke dunia kerja’ ketika memilih kuliah dan menentukan jurusan. Memang, sebagian besar pasti berkuliah dengan tujuan untuk bekerja (saya juga akhirnya punya pemikiran ini setelah berkuliah), tetapi bagi saya, tujuan utama kuliah adalah meningkatkan taraf ilmu, mendapatkan sebanyak mungkin pengetahuan yang belum didapat semasa sekolah, mulai fokus ke satu hal yang benar-benar kita suka dan ingin dalami, lantas mengeksplorasi diri.

Terjun ke dunia kerja itu memang penting, tetapi alangkah ruginya kalau kuliah hanya mengejar ijazah sebagai persyaratan untuk mencari kerja.

Aku juga termasuk orang yang tidak terlalu mempertimbangkan prospek kerja saat memilih jurusan di perguruan tinggi. Waktu itu aku hanya memilih berdasarkan apa yang aku suka dan menarik untuk dipelajari. Aku juga tahu kalau jurusanku itu baru, kemungkinan dapat kerja di bidang yang sesuai juga akan sulit. Tapi, karena sejak awal memang tujuanku memasuki jurusan ini bukan hanya untuk kerja, aku tetap suka dengan apa yang aku pelajari.

Lalu bagaimana dengan persiapan kerja? Menurutku jalan lainnya adalah menyiapkan skill selain yang kita dapatkan dari jurusan. Seperti keahlian yang bisa dipelajari sendiri atau softskill yang bisa didapatkan dari organisasi. Bagusnya menjadi anak kuliah adalah akses untuk mempelajari apapun menjadi lebih mudah karena adanya fasilitas dan banyaknya orang yang bisa kita temui dari berbagai latar belakang yang berbeda.

Tapi tentu, menentukan jurusan dengan melihat prospek kerja juga bukan suatu hal yang salah. Ada orang-orang yang memang memiliki kondisi yang mengharuskan mereka untuk cepat dapat kerja setelah nanti lulus kuliah. Ada beberapa teman saya yang akhirnya juga harus pindah jurusan atau pindah kampus karena di jurusan barunya mereka merasa akan lebih cepat dapat kerja.

Menurut saya, tidak apa-apa jika seseorang menjadikan tujuan kuliah hanya untuk terjun di dunia kerja. Tapi akan lebih baik lagi jika mereka tidak hanya sekedar melihat tujuan akhirnya, tapi juga menikmati prosesnya. Walaupun harus masuk ke jurusan yang tidak terlalu disukai tapi prospek kerjanya tinggi, semoga tetap bisa melakukan hobi lain yang disukai. Semoga tetap bisa mempelajari ilmu-ilmu pada saat kuliah bukan hanya untuk mudah mencari kerja tapi memang untuk memperluas wawasannya.

Karena tidak ada yang tau apakah memang prospek kerja itu nantinya akan tetap tinggi saat ia lulus. Kalau saat kuliah tidak menikmati hanya karena terpaksa memilih jurusan tertentu agar cepat kerja, atau terlalu fokus dengan nilai-nilai agar cepat dapat kerja, dan ternyata yang terjadi tidak seperti yang diharapkan maka rasa kecewanya juga bisa sangat besar.

Banyak hal yang bisa dipelajari saat kuliah dan digunakan untuk mempersiapka diri sebelum memasuki dunia kerja, semangat :muscle:t2: :muscle:t2:

2 Likes

Tidak dapat dipungkiri banyak orang yang memilih jurusan kuliah dengan tujuan agar mudah mencari pekerjaan. Sebenarnya sih tidak salah sebab dimasa depan setelah selesai kuliah kita memang harus mandiri dan menghasilkan uang. Terlebih untuk mereka yang terdesak secara ekonomi atau mendapat tuntutan dari orang tua maupun lingkungan agar cepat-cepat bekerja.

Tetapi tidak semua orang memiliki alasan yang sama, banyak diantara mereka mengutamakan bakat dan minat dalam menentukan jurusan kuliah.

Ada dua yang bisa saya petakan di sini. Pertama, untuk dunia kerja. Kedua, untuk berkehidupan.

Dalam dunia kerja, tentunya dibutuhkan keahlian profesi maupun profesionalitas. Kuliah mengajarkan disiplin ilmu terkait penjurusan sehingga melahirkan insan-insan yang mampu secara bidangnya dan profesionalitas dalam pekerjaan mereka. Adapun juga kuiah mengajarkan integritas yang harus mereka tunjukkan ketika bekerja.

Dalam berkehidupan, ini berkaitan dengan sosial dan budaya. Tidak mungkin ketika kita bersosial tidak memiliki pengetahuan yang cakap. Atau dalam berkeluarga tidak mungkin tidak memiliki pengetahuan ketika mendidik anak. Meski kelihatannya remeh, kuliah mengajarkan kita untuk bersosial dengan cara yang maju dan dinamis. Bertetangga tidak memandang remeh orang yang beda derajat, mendidik anak dengan gaya yang luwes dan tak kasar, hingga bernegara yang bijaksana.

Saya juga banyak mendengar bahwa orientasi seorang pelajar ketika akan melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan adalah agar mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.Hal ini terlihat ketika pertama kali ia memilih jurusan. Dalam proses memilah dan memilih jurusan yang akan ditempuh selama empat tahun, seorang calon mahasiswa akan mempertimbangkan prospek pekerjaan apa yang akan ia dapatkan apabila ia mengambil jurusan tersebut. Maka, jelaslah bahwa tujuan seseorang untuk melanjutkan pendidikan bukan lagi untuk mencari ilmu, melainkan untuk mencari pekerjaan yang lebih layak di matanya dan di mata masyarakat.

Mari kita berkaca pada tujuan mulia orang-orang terdahulu dalam mencari pendidikan. Mereka menempuh perjalanan yang tidaklah dekat dan tidaklah sebentar, hanya untuk mencari ilmu . Bentangan gurun pasir dan lautan pun tak menjadi halangan untuk dapat menikmati berguru pada seorang ahli yang namanya masyhur hingga ke pelosok negeri karena keluasan ilmu yang dimilikinya.

Namun sekarang, ketika tempat perkuliahan dapat ditemui di hampir setiap kota, ketika perjalanan yang tidak terlalu jauh dapat ditempuh dalam waktu yang singkat dengan tanpa lelah yang berarti, ketika professor-profesor atau doktor-doktor dengan mudah untuk ditemui, namun sayangnya, mencari ilmu tak pula menjadi tujuan utama. Adanya ijazah saat ini sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan pekerjaan, menjadikan pekerjaan sebagai tujuan utama.

Saya bangga dengan mahasiswa di luar sana yang masih berorientasi untuk menuntut ilmu. Bukan berarti mereka sama sekali tidak ingin bekerja, namun ketika ilmu yang menjadi tujuan, maka pekerjaan akan datang dengan sendirinya. Kita menjadi hebat bukan dengan pekerjaan yang kita punya, tetapi dengan ilmu yang kita miliki dan kita amalkan.

Pernahkah kamu terpikirkan secara mendalam terkait apa tujuan kuliah? Bayangkan begitu banyak uang yang akan dikeluarkan oleh orang tua untuk membiayai perkuliahan .Biaya tersebut meliputi biaya hidup dan biaya pendidikan. Tapi bila kita tidak kuliah dengan sungguh-sungguh, maka biaya yang dikeluarkan menjadi sia-sia.

Tujuannya pun harus dipikirkan dengan baik dan matang-atang. Tidak apa kalau kita terus mempertanyakan untuk apa kuliah, artinya kita menggunakan akal kita untuk bersungguh-sungguh menempatkan target ketika kuliah. Menurut saya, tujuan pendidikan seharusnya dikembalikan kepada makna hakiki “pendidikan” sendiri. Yaitu kita sebagai pelajar ya dididik, dengan berbagai imu pengetahuan yang ada.

Begitu banyak mahasiswa yang membuang ilmu pengetahuan yang sebenarnya bisa banyak ia dapatkan. Mereka melewati hari-hari mereka dengan kegiatan yang tidak menambah ilmu pengetahuan. Mahasiswa banyak yang bermain-main di kos-kosan atau di rumahnya dibanding menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dengan membaca buku.

Perbanyaklah pengetahuan di bidang ilmu yang kamu tekuni, sehingga kamu bisa menjadi lebih ahli di bidang tersebut. Bacalah buku, majalah, artikel, dan semua hal yang menyangkut bidang yang kamu minati. Tangkap ilmu yang diberikan dosen dan lihat program-program atau acara-acara yang yang menunjang pendidikan. Jadi, kita betul-betul memanfaatkan masa-masa perkuliahan sebaik-baiknya.

1 Like