Sebagaimana kita tahu, tes IQ adalah pemeriksaan untuk mengukur tingkat intelegensi atau kecerdasan seseorang secara umum. Pemeriksaan ini dapat mengevaluasi tingkat kemampuan fungsional yang meliputi bahasa, matematika, analisis, dan spasial.
Dalam tes IQ, peserta diminta untuk mengerjakan soal-soal dalam batas waktu tertentu. Menjawab berbagai pertanyaan tersebut bertujuan mengukur faktor-faktor kecerdasan peserta, misalnya, logika, matematika, dan pengetahuan umum, juga mengevaluasi kemampuan seseorang dalam mengelompokkan sesuatu, serta mencari hubungan dan analogi dari suatu konsep.
Namun, banyak yang berpendapat bahwa tes IQ bukanlah satu-satunya cara untuk mengukur tingkat kecerdasan. Beberapa bahkan ada yang meragukan apakah skor tes IQ adalah penentu mutlak kecerdasan. Meskipun sudah digunakan selama hampir seratus tahun, keakuratan dan kehandalan tes ini masih diperdebatkan di kalangan pakar pendidikan dan ilmuwan.
Jika menilik sejarahnya, model awal dari tes IQ dikembangkan pada 1905 oleh Alfred Binet untuk dapat mengetahui calon siswa mana yang nantinya bakal kesulitan belajar di sekolah. Skala Binet-Simon pun menjadi basis bagi tes IQ modern. Ironisnya, Binet berpendapat bahwa tes IQ ini tidaklah memadai untuk mengukur kecerdasan karena belum mampu mengukur kreativitas dan kecerdasan emosional.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kecerdasan, seperti genetik, lingkungan, kesempatan pendidikan, gizi, dan lain-lain. Menurut kalian, apakah tes IQ sudah bisa meng-cover dan mengukur kecerdasan dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut?
Referensi
Ganuthula, V. Shuchi Sinha. (2019). The Looking Glass for Intelligence Quotient Tests: The Interplay of Motivation, Cognitive Functioning, and Affect. Front Psychology. 2019; 10: 2857.
Published online 2019 Dec 17. doi: 10.3389/fpsyg.2019.02857
Mann, D. (2012). Does IQ Test Really Measure Intelligence?. WebMD. Diambil dari Does IQ Test Really Measure Intelligence?
Martschenko, D. (2017). Can an IQ Test Really Measure Your Intelligence?. Diambil dari Can an IQ Test Really Measure Your Intelligence? - Pacific Standard