Apakah teknologi pintar (Smart technology) akan mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia secara signifikan?

  • Agree
  • Not Agree

0 voters

Kehadiran teknologi pintar (Smart technology) sangat bermanfaat bagi kaum manusia pada era global sekarang ini. Manusia menjadi sangat terbantu dengan hadirnya teknologi pintar yang dapat mempermudah segala pekerjaannya, serta akan selalu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan si pengguna.

Namun apakah dengan kehadiran teknologi pintar tersebut dapat menggantikan pekerjaan manusia itu sendiri dan juga mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia? Berikan pendapat anda.

:white_check_mark: Agree

Saya setuju dengan pernyataan tersebut karena bahkan sekarang saja banyak teknologi yang sudah bsa mengerjakan pekerjaan manusia, bahkan komputer sendiri akan bisa mengenali si user melalui artificial inteligent. Dalam bidang pertanian juga dapat diciptakan pertanian buatan oleh Columbia University tanpa harus membajak sawah.
http://hplusmagazine.com/2014/05/13/the-new-technologies-that-will-change-human-civilization-as-we-know-it/

:negative_squared_cross_mark: Not Agree

saya tidak setuju. Sangat tidaklah pantas jika teknologi benar-benar menggantikan segala tenaga kerja manusia. Jika teknologi digunakan untuk mengurangi tenaga kerja manusia secara signifikan, akan ada banyak manusia yang kehilangan pekerjaan mereka karena pekerjaan mereka sendiri diganti dan dikerjakan oleh sebuah teknologi seperti robot.

Berdasarkan penelitian oleh forrester research , mereka memprediksikan hal yang akan terjadi 9 tahun mendatang jika teknologi digunakan untuk mengurangi tenaga kerja manusia secara signifikan

Akan terjadi peningkatan 16 persen dimana manusia akan kehilangan pekerjaannya disebabkan oleh teknologi.

Bukan hanya kehilangan pekerjaan, ketika segalanya dapat dilakukan dengan baik ,kita bisa menyebutkan bahwa dunia yang sedang kita tinggali adalah kehidupan yang ideal. Namun, jika didalam kehidupan ini anda sudah tidak tahu apa yang anda inginkan , anda tidak akan mengenali untuk apalagi anda hidup di dalam dunia ini.

Lalu apa yang harus dilakukan oleh manusia, jika segala pekerjaan sudah dilakukan oleh sebuah teknologi ? menonton televisi? Makan lalu tidur? Bahkan anda tidak perlu lagi mempelajari sesuatu yang baru. Kita hidup diciptakan bukan hanya untuk tidur , makan dan mengulanginya terus menerus. Kita adalah manusia yang lebih hebat dan lebih dapat membuat hal yang lebih baik dari teknologi yang kecerdasannya adalah kecerdasan buatan , bahkan diciptakan oleh manusia.

Kita semua tahu bahwa salah satu sifat manusia adalah tidak pernah puas. Bahkan jika anda sudah memiliki segalanya anda tidak akan pernah puas dan ingin sesuatu yang lebih , yang dapat membuat anda lebih senang daripada sebelumnya.
Sebuah dunia yang seperti itu akan menciptakan manusia-manusia yang pemalas, tidak tahu apa arti daripada hidupnya sendiri , karena segalanya sudah dikerjakan oleh teknologi.

Dan saya sangat yakin , tidak akan sebuah teknologi benar-benar mengubah tenaga kerja manusia ,ada beberapa contoh pekerjaan yang kedepannya tidak akan digantikan oleh sebuah teknologi. Berdasarkan contoh yang pertama adalah

1.Edukasi

Kita tidak boleh benar-benar beranggapan , jika dengan adanya google, anda tidak perlu seorang guru karena anda bisa mencari apapun dengan google tetapi apakah terjamin semua manusia langsung mengerti apa yang sudah dipaparkan oleh google ? seorang guru tidak akan pernah bisa digantikan karena sebuah teknologi tidak akan pernah mengerti perasaan seorang manusia yang ingin memahami sesuatu.

2 pekerjaan yang berkaitan dengan kreativitas dan seni.

Apakah mungkin sebuah teknologi menciptakan sebuah kreativitas yang memang berasal daripada kecerdasan otak dan kreativitas manusia sendiri? Sebuah teknologi tidak akan bisa menciptakan sebuah kreativitas dan inovasi yang memang berasal daripada otak manusia sendiri dan perasaan yang ditumpahkan kepada karya manusia itu sendiri.

3.seorang psikolog


Bagaimana sebuah teknologi dapat memahami perasaan yang dialami manusia? Teknologi tidak akan dapat mengerti apa yang sedang dialami dan dibutuhkan oleh seorang manusia tentang hidupnya. Teknologi hanya bisa memberikan hasil , namun tidak dapat merasakan apa yang sedang manusia rasakan.

Kesimpulannya, sebuah teknologi dan komputer tidak bisa menyelesaikan pekerjaan yang dapat meniru sifat-sifat manusia seperti kreativitas, inovasi, imajinasi,bahkan kasih sayang dan sebagainya.Maka dari itu , untuk berbagai pekerjaan yang membutuhkan hal tersebut , sebuah teknologi tidak akan dapat menggantikannya.

referensi :

:negative_squared_cross_mark: Not Agree

Saya tidak setuju bahwa smart technology akan mengalahkan tenaga kerja di masa yang akan datang, mengapa? Karena bisa kita lihat dari zaman dahulu sampai saat ini tenaga kerja manusia tidak berkurang secara signifikan, tenaga kerja manusia sampai kedepannya bagaimana smart technology berkembang dengan pesat, pasti tenaga kerja manusia sangat dibutuhkan, tenaga kerja manusia tidak akan dikalahkan oleh smart technology. Bisa kita lihat dalam kasus ini, teknologi e learning sangat berkembang pesat saat ini tetapi guru tidak berkurang secara signifikan dan tempat kursus pun dimana-mana tidak terkelahkan oleh smart technology

:white_check_mark: Agree

saya setuju dengan pernyataan tersebut, karena berdasarkan Perdebatan yang telah dilakukan oleh rekan penulis Andrew McAfee selama setahun terakhir adalah kemajuan yang pesat dalam bidang teknologi robotika dan industri meningkat hingga sebagian besar pertumbuhan lapangan kerja menurun dari 10 sampai 15 tahu terakhir. Para pekerja merasa senang , karena akademisi MIT meneraang bahwa prosepek suram dari berbagai jenis pekerjaan yang mengenai teknologi semakin dibutuhkan tidak hanya dalam bidang manufaktur, dan ritel melainkan dalam bidang profesi juga, seperti hukum, jasa keuangan dan yang lainnya. Menurut Brynjolfsson, bagan yang hanya seorang ekonom bisa mencintai. Dalam bidang ekonomi sekalipun, produktivitas jumlah nilai ekonomi diciptakan pada unit tertentu seperti jam kerja yang merupakan indikator penting dari laju pertumbuhan yang ada diciptakan dari adanya Smart Technology. Setelah perang kedua dunia berlangsung, ada beberapa garis pada grafik yang dilacak satu sama lain dengan peningkatan produktivitas dalam pekerjaan yang sesuai. Pola yang tertulis jelas karena sebagai bisnis yang dihasilkan adalah bisnis lebih dari para pekerja meraka yang sudah menerapkan Smart Technology, secara keseluruhan negara menjadi lebih kaya yang memicu aktivitas ekonomi lebih meningkat dan membangun banyak lapangan pekerjaan baru. Namun pada tahun 2000, ada garis yang menyimmpang, dan pernyataan tersebut menunjukkan bahwa produktivitas yang berlangsung terus meningkat, namun para pekerjanya banyak yang tidak mau untuk melakukan usaha yang bisa memajukan nilai produktivitas. Namun keadaan tersebut dapat bangkit kembali pada tahun 2011 yang menunjukkan adanya keseimbangan pertumbuhan ekonomi terjadi secara pesat tanpa adanya peningkatan parallel dalam penciptaan lapangan pekerjaan. Brynjolfsson dan McAfee menyebutnya sebagai “big Decoupling” dan Brynjolfsson mengakatan bawa dirinya yakin bahwa teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan produktivitas. Brynjolfsson dan McAfee menyebutnya berpendapat bahwa ketika teknologi maju dengan sangat cepat, otomatis pekerja yang ada semakin sedikit untuk dibutuhkan, banyak orang orang yang jatuh dalam pekerjaannya hanya karna organisasi yang tersangkut tidak mampu untuk menjaga kestabilan dari guncangan faktor yang ada.