Rasa Cemas seperti apa yang normal ?
Setiap orang pernah merasa cemas misalnya saat berbicara di depan umum, atau saat mengalami kesulitan finansial. Bagi sebagian orang, rasa cemas itu menjadi begitu sering, atau begitu kuat, sehingga perasaan itu mulai mengambil alih hidup mereka.
Bagaimana Anda bisa tahu apakah kecemasan yang Anda rasakan sehari-hari telah melewati batas normal dan menjadi gangguan kejiwaan ?
Hal ini tidak mudah. Kegelisahan datang dalam berbagai bentuk - seperti serangan panik, fobia, dan kecemasan sosial - dan perbedaan antara diagnosis dan kecemasan “normal” tidak selalu jelas.
Jika Anda mengalami gejala berikut secara teratur, Anda mungkin ingin berbicara dengan dokter Anda.
Kekhawatiran berlebihan
Ciri khas gangguan kecemasan umum atau generalized anxiety disorder (GAD) - jenis kecemasan terluas - adalah anda sangat mengkhawatirkan hal-hal yang terjadi sehari-hari, baik hal besar maupun hal kecil.
Dalam kasus GAD, anda memiliki perasaan cemas yang terus-menerus hampir setiap hari dalam seminggu, atau bahkan selama enam bulan. Selain itu, perasaan cemas tersebut sudah masuk ke level yang sangat buruk sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan disertai gejala yang nyata, seperti kelelahan.
“Perbedaan antara gangguan kecemasan dan kecemasan normal adalah apakah emosi Anda menyebabkan banyak penderitaan pada diri anda dan disertai dengan disfungsi fisik,” kata Sally Winston, PsyD, co-director Anxiety and Stress Disorder Institute of Maryland di Towson.
Masalah tidur
Kesulitan untuk tidur dikaitkan dengan berbagai macam kondisi kesehatan baik fisik maupun psikologis. Dan, tentu saja, hal ini tidak berlaku untuk kasus-kasus khusus, seperti menghadapai presentasi besar atau wawancara kerja.
Tetapi jika Anda sendiri mendapati diri Anda terbangun, khawatir atau gelisah - mengenai masalah spesifik (seperti uang), atau tidak secara khusus - hal ini mungkin merupakan tanda adanya gangguan kecemasan.
Berdasar perkiraan yang ada, separuh dari semua orang yang menderita GAD mengalami masalah tidur.
Ciri lainnya bahwa anda mengalami kecemasan adalah Anda terbangun dengan perasaan tersentuh, pikiran Anda berputar-putar, dan Anda tidak dapat menenangkan diri.
Otot menjadi tegang
Ketegangan otot terus menerus sering menyertai gangguan kecemasan. Gejala ini bisa berlangsung dalam waktu yang lama sehingga orang-orang mengalaminya membutuhkan waktu yang lama untuk menyadarinya.
Olahraga teratur dapat membantu menjaga ketegangan otot .
Gangguan pencernaan kronis
Kecemasan bisa terjadi di dalam pikiran, tapi sering mengakibatkan gejala fisik yang mempengaruhi tubuh kita, seperti mengalami masalah pencernaan kronis.
Iritable bowel syndrome (IBS), adalah suatu kondisi yang ditandai dengan sakit perut, kram, kembung, gas, sembelit, dan / atau diare, " yang pada dasarnya adalah kecemasan di saluran pencernaan," kata Winston.
IBS tidak selalu terkait dengan kegelisahan, tapi keduanya sering terjadi bersamaan dan saling memperburuk. Perutnya sangat sensitif terhadap tekanan psikologis - dan, sebaliknya, ketidaknyamanan fisik dan sosial dari masalah pencernaan kronis dapat membuat seseorang merasa lebih cemas.
Merasa ketakutan
Jika ketakutan itu begitu kuat sehingga anda merasa kesulitan untuk dapat mengurangi rasa ketakutan anda, atau jika Anda menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan dan mengkhawatirkannya, Anda mungkin mengalami gangguan kecemasan sosial (juga dikenal sebagai fobia sosial).
Orang dengan gangguan kecemasan sosial cenderung merasa khawatir selama berhari-hari atau berminggu-minggu menjelang kegiatan atau situasi tertentu. Dan jika mereka berhasil melewatinya, mereka cenderung sangat tidak nyaman dan mungkin akan lama memikirkannya, bertanya-tanya bagaimana penilaian orang lain terhadap dirinya.
Kesadaran diri
Gangguan kecemasan sosial tidak selalu terjadi dalam kondisi ketika kita harus berbicara didepan banyak orang atau ketika kita menjadi pusat perhatian.
Dalam kebanyakan kasus, kecemasan dipicu oleh kondisi sehari-hari seperti “ngobrol” di sebuah pesta, atau makan dan minum dengan beberapa orang.
Dalam situasi tersebut, orang dengan gangguan kecemasan sosial cenderung merasa seperti semua mata tertuju padanya, dan kemudian mengalami perasaan gemetar, mual, berkeringat banyak, atau sulit berbicara. Gejala ini bisa sangat mengganggu sehingga sulit untuk bertemu atau berkenalan dengan orang baru, menjaga hubungan, dan tampil di tempat kerja atau di sekolah.
Panik
Serangan panik bisa menakutkan: Bayangkan rasa takut dan ketidakberdayaan yang tiba-tiba, yang bisa berlangsung selama beberapa menit, disertai gejala fisik yang menakutkan seperti masalah pernapasan, jantung berdebar atau berdebar, kesemutan atau mati rasa, berkeringat, lemah atau pusing, Nyeri dada, sakit perut, dan rasa panas atau dingin.
Tidak semua orang yang terkena serangan panik memiliki gangguan kecemasan, namun orang yang mengalaminya berulang kali dapat didiagnosis memiliki gangguan panik. Orang dengan gangguan panik hidup dalam ketakutan tentang kapan, di mana, dan mengapa serangan berikutnya akan terjadi, dan mereka cenderung menghindari tempat di mana mereka pernah mengalami serangan panik di masa lalu.
Ragu terhadap dirinya sendiri
Keragu-raguan dan selalu bertanya-tanya merupakan ciri umum dari gangguan kecemasan, termasuk gangguan kecemasan umum dan obsessive-compulsive disorder (OCD).
Dalam beberapa kasus, keragu-raguan pada dirinya mungkin berkisar pada pertanyaan yang memang penting bagi identitas dirinya, seperti “Bagaimana jika saya gay?” Atau “Apakah saya mencintai suami saya sama seperti dia mencintai saya?”
Pada kasus OCD, Winston mengatakan, “serangan ragu-ragu” ini sangat umum terjadi ketika sebuah pertanyaan tidak dapat dijawab.
Orang-orang dengan OCD “berpikir, ‘Seandainya saja saya tahu 100% apakah saya gay atau tidak, saya akan merasa baik-baik saja’. Mereka tidak memiliki toleransi untuk ketidakpastian sehingga membuatnya terobsesi untuk mendapatkan kepastin,” katanya.