Jawabannya adalah tidak. Hingga kini, belum ada satu pun penelitian maupun kasus yang bisa membuktikan hal tersebut. Bahkan jika yang dimaksud mengangkat beban tersebut adalah olah raga, seperti angkat barbel, atau angkat besi.
Selama kita berada dalam masa pertumbuhan, tidak ada kegiatan angkat beban yang bisa menurunkan kemampuan tubuhmu untuk tumbuh tinggi. Tentu saja dengan catatan kamu cukup mengonsumsi makanan bergizi dengan porsi berimbang.
Jawabannya adalah tidak. Hingga kini, belum ada satupun penilitian maupun kasus yang bisa membuktikan hal tersebut. Bahkan jika yang dimaksud mengangkat beban tersebut adalah olah raga, seperti angkat barbel, atau angkat besi.
Selama kamu berada dalam masa pertumbuhan, tidak ada kegiatan angkat beban yang bisa menurunkan kemampuan tubuhmu untuk tumbuh tinggi. Tentu saja dengan catatan kamu cukup mengonsumsi makanan bergizi dengan porsi berimbang.
Yang perlu diperhatikan justru adalah kemungkinan cedera pada otot atau tulang (persendian) apabila olah raga tersebut tidak dilakukan dengan cara yang benar. Olah raga angkat besi misalnya, jika tidak diawasi oleh pelatih berpengalaman, besar kemungkinan mengakibatkan cedera fatal dan permanen.
Namun apabila yang dimaksud mengangkat beban berat tersebut adalah kegiatan rutin seperti membawa tas ransel yang terlalu berat ke sekolah, atau untuk bapak-bapak yang memang profesinya menuntut mengangkut beban berat setiap hari, beda ceritanya.
Kegiatan rutin tersebut sangat mungkin mempengaruhi pertumbuhan tulang, namun sekali lagi, bukan menghambat kamu untuk tambah tinggi.
Yang mungkin terjadi adalah tulang punggung yang tumbuh tidak normal, bisa bengkok ke kiri, kanan, atau bahkan ke depan. Selain karena membawa tas yang terlalu berat, kesalahan pertumbuhan tulang ini juga bisa dialami oleh orang-orang yang duduk terlalu lama dengan posisi yang kurang benar.
Hal ini tentu saja bisa dihindari dengan cara mengatur cara duduk dengan benar, tidak membawa tas terlampau berat setiap hari, dan tentu saja sempatkan diri pergi ke dokter atau ahli kesehatan untuk berkonsultasi.
Sumber:
sains.me
