Apakah Perbedaan Kepemimpinan Steve Jobs dan Tim Cook Dalam Memimpin Apple?

Sumber: fastcompany

Setelah 5 tahun Tim Cook memimpin perusahaan Apple yang dulunya di pimpin oleh seorang legendaris dan juga pendiri Apple Steve Jobs. Gaya kepemimpinan mereka sangat berbeda satu sama lain. Menurut Anda apakah perbedaan kepemimpinan antara keduanya? dan bagaimana opini Anda tentang Apple yang di pimpin oleh Steve Jobs dan yg di pimpin oleh Tim Cook?

Jika membicarakan kedua orang ini, mestinya kita mengetahui bahwa dua orang tersebut adalah pemimpin besar yang menahkodai perusahaan super hebat bernama Apple. Tetapi apakah Anda mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan mereka? Manakah yang paling berpengaruh bagi perusahaanya? mari simak ulasan tentang Pemimpin Apple zaman Steve Jobs dan pada zaman Tim Cook.

Dilansir dari laman techno.id, Pasca Steve Jobs berpulang Oktober 2011 silam, posisi CEO Apple diduduki oleh Tim Cook. Selama empat tahun kepemimpinannya ini, Cook sudah mendapat beragam penilaian.

Ada yang menilai Cook adalah orang yang tepat karena tangan dinginnya dan Jobs telah terbukti mampu menyelamatkan keuangan Apple saat krisis beberapa tahun lalu. Namun ada juga yang mengatakan bahwa Cook telah mengkhianati Jobs, misalnya dengan mengenalkan stylus Apple Pencil, aksesori yang dibenci Jobs semasa hidup.

Terlepas dari penilaian itu, Jobs dan Cook sebenarnya memiliki karakter khasnya masing-masing, terutama dalam memimpin. Setidaknya, hal itu diamini oleh Charlie Rose, jurnalis senior sekaligus host 60 Minutes Overtime, acara dari CBSNews yang beberapa hari lalu mendatangkan Cook sebagai bintang tamu.

“Steve adalah seorang yang visioner. Ia punya sense yang hebat dalam mengawinkan umat manusia dengan teknologi. Tim, sebaliknya, adalah seorang engineer (insinyur),” terangnya.

Kendati sudah berganti nakhoda, Rose menyoroti di tubuh Apple dan para stafnya saat ini, masih mengalir ‘DNA’ utama dari Jobs, yakni ‘perfeksionis’, di samping ‘kesederhanaan’ dan ‘hasrat mengubah dunia’.

“Anda harus percaya bahwa nilai-nilai yang ia miliki begitu besar. Seperti yang Anda tahu, obsesi atas kesempurnaan masih menyelimuti orang-orang yang bekerja bersama dia,” imbuhnya seperti dikutip dari CBSNews.com (20/12/15).

Di sisi lain, Cook merasa tak perlu mengalahkan Jobs.

“Saya mencintai Steve. Steve bukanlah kompetitor saya. Dia memilih saya dan saya ingin melakukan tiap hal terbaik yang saya bisa semaksimal mungkin, dengan semua energi yang saya miliki,” aku Cook.

Sumber lain mengatakan, bahwa Tim Cook lebih disukai daripada Jobs dalam hal memimpin, pada zaman Jobs memimpin banyak dari anak buahnya merasa tertekan dalam bekerja, mungkin karena sifat dan karakter Jobs yang selalu menginginkan kesempurnaan dalam sebuah karya.

Dikutip dari tekno.liputan6, 4 Hal Mengapa Tim Cook Lebih Baik dari Steve Jobs.

Kunjungi pemasok komponen Apple di Chinat
Masalah buruknya kondisi kerja di pabrik yang memasok komponen-komponen Apple di China, Foxconn, menjadi sorotan banyak pihak. Tim Cook ternyata tak mau tinggal diam. Tak lama setelah situs berita New York Times menerbitkan artikel yang mengekspos jumlah bayaran pekerja yang memproduksi perangkat Apple, Cook pergi ke China untuk mengunjungi pabrik tersebut. Steve Jobs dikabarkan tidak pernah menginjakkan kakinya di pabrik China.

Cook juga meminta Fair Labor Association yang berbasis Washington untuk mengaudit Foxconn dan fasilitas manufaktur komponen lainnya. Peneliti menemukan bahwa para pekerja ternyata sering bekerja lebih dari 60 jam per minggu. Sejak saat itu, Apple dilaporkan telah membuat timeline agar para pekerja bisa bekerja dengan jadwal yang waras.

Lebih disenangi karyawan
Karyawan Apple yang berjumlah puluhan ribu orang mungkin tidak bisa ditanyai satu persatu pendapatnya tentang bos mereka. Namun beberapa indikasi menunjukkan bahwa para karyawan tampak lebih bahagia di bawah kepemimpinan Cook daripada Steve Jobs.

Adam Lashinsky dari majalah Fortune pernah menulis bahwa suasana pertemuan retret tahunan di bulan April tampak lebih optimis dan bahkan menyenangkan. Kontras dengan pertemuan yang dilakukan ketika Jobs masih memimpin Apple, suasananya tampak suram dan menakutkan. Mungkin karena para bawahan Jobs merasa tegang.

Memang, menurut buku biografi Steve Jobs yang ditulis Walter Isaacson, Jobs diketahui pernah memarahi pekerjanya yang tidak kompeten. Sebaliknya, Cook terlihat seperti menyamaratakan pekerja.

Aktif di kegiatan sosial
Steve Jobs memang punya banyak inovasi di otaknya yang brilian, namun kegiatan amal tampaknya tak menjadi salah satu bagian dari Jobs. Seminggu setelah Cook memimpin Apple sebagai CEO baru, ia memulai program sumbangan amal dollar-for-dollar untuk organisasi nirlaba. Di bawah kepemimpinan Cook, Apple juga telah menyerahkan $ 50 juta untuk rumah sakit Stanford. Sebaliknya, Jobs secara personal tidak punya rekaman publik apapun terkait kegiatan sosial.

Berhasil mendongkrak nilai perusahaan
Tentu saja, hal yang paling penting bagi para investor adalah harga saham. Dalam waktu satu tahun, Cook berhasil membuat Apple 77% lebih kaya. Pada hari pertama, saham Apple diperdagangkan seharga 376, setelah itu sempat melambung di angka 667. Jobs memang kaya akan inovasi, namun Cook mampu memandu perusahaan memiliki harga lebih tinggi. Pada saat tulisan ini dimuat, saham Apple berada di kisaran $ 487.

Jadi, manakah menurut Anda yang lebih baik, Cook ataukah Jobs? Semoga dapat menjadi inspirasi bagi semuanya.