Apakah Penyebab Sindrom Sjögren?

image

Sindrom Sjögren adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar-kelenjar penghasil cairan seperti, kelenjar air liur atau air mata.Apakah Penyebab Sindrom Sjögren?

Penyebab Sindrom Sjögren
Hingga saat ini, para ahli belum mengetahui secara jelas kenapa kinerja sistem kekebalan tubuh menjadi kacau dan berbalik menyerang sel-sel sehat di dalam kelenjar penghasil cairan. Dugaan sementara adalah kondisi ini disebabkan oleh kelainan genetik dengan adanya infeksi sebagai pemicunya.
Ketika seseorang memiliki kelainan genetik yang berkaitan dengan sindrom Sjögren, kemudian dia menderita suatu infeksi (infeksi bakteri atau virus), maka sel darah putih di dalam tubuh mereka tidak hanya melawan infeksi tersebut, namun juga sel-sel yang sehat.

Komplikasi Sindrom Sjögren

Berikut ini contoh-contoh komplikasi yang berisiko terjadi akibat penyakit sindrom Sjogren , di antaranya:

  • Kerusakan mata dan kebutaan
  • Limfoma non-Hodgkin (sejenis kanker getah bening)
  • Ruam lupus dan cacat jantung pada bayi (komplikasi pada wanita penderita Sjogren yang mengandung)
  • Hipotiroidisme
  • Sindrom iritasi usus (irritable bowel syndrome)
  • Neuropati perifer
  • Gigi berlubang
  • Penyakit ginjal (misalnya batu ginjal dan radang ginjal)
  • Fenomena Raynaud.

Diagnosis Sindrom Sjögren
Temuilah dokter jika Anda kerap mengalami gejala mata kering atau mulut kering. Sebagai langkah awal pemeriksaan sindrom Sjögren, dokter biasanya akan mengajukan beberapa pertanyaan seperti:

  • Apakah mata atau mulut kering yang Anda rasakan sudah terjadi selama lebih dari tiga bulan?

  • Apakah Anda sampai perlu menggunakan obat tetes mata sebanyak lebih dari tiga kali sehari untuk mengatasi mata kering tersebut?

  • Apakah Anda merasakan seperti ada pasir di dalam mata?

  • Apakah Anda sampai harus terus-menerus minum untuk membantu menelan makanan?

  • Apakah Anda merasakan adanya pembengkakan pada kelenjar air liur?

  • Jika hampir seluruh pertanyaan tersebut Anda benarkan, dokter kemungkinan akan mencurigai Anda mengidap sindrom Sjögren. Selanjutnya dokter bisa menyarankan Anda mengikuti tes lanjutan untuk memastikannya, sebagai contoh:

  • Tes darah untuk mengecek keberadaan anti-Ro (SS-A) dan anti-LA (SS-B). Kedua jenis antibodi tersebut akan diproduksi tubuh seseorang yang sistem kekebalan tubuhnya terkena sindrom Sjögren. Walau demikian, tidak semua penderita kondisi ini memiliki antibodi tersebut.

  • Biopsi atau pemeriksaan sampel jaringan bagian dalam bibir di laboratorium untuk mengecek keberadaan gugusan limfosit sebagai indikasi sindrom Sjögren.

  • Pengukuran tingkat aliran air liur dengan cara menimbang volume air liur yang mampu Anda ludahkan dalam suatu wadah dalam waktu lima menit. Hasil yang rendah mengindikasikan bahwa Anda menderita sindrom Sjögren.

  • Tes Schimer untuk mengetahui apakah kelenjar air mata bisa mencukupi produksi air mata dengan melihat seberapa banyak air mata yang membasahi kertas khusus dalam waktu lima menit.