Apakah Penyebab Gangguan Mental?

gangguan mental

Gangguan mental juga sering disebut dengan gangguan kejiwaan. Gangguan mental gangguan pola psikologis / pola perilaku yang biasanya berkaitan erat dengan tingkat stres maupun kelainan mental yang berada di luar dari bagian perkembangan normal manusia.

Penyebab Gangguan Mental

Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi gangguan mental pada seseorang, di antaranya:

  • Adanya perubahan reaksi kimia pada otak yang bernama neurotransmiter. Perubahan reaksi kimia tersebut menyebabkan perubahan mood dan menyebabkan gangguan mental.

  • Gangguan mental juga bisa dipicu oleh faktor genetik. Memiliki keluarga dengan riwayat gangguan mental juga bisa mempengaruhi diri seseorang. Kemunculan gangguan mental juga bisa terjadi karena persoalan hidup yang dialami oleh orang terdekat yang telah mengalami gangguan mental.

  • Virus, racun, minuman keras, dan obat-obatan yang menginfeksi tubuh juga bisa memicu gangguan mental.

  • Meskipun jarang, gangguan pada kinerja hormon juga bisa menyebabkan gangguan mental.

  • Pernah mengalami kejadian traumatis seperti menjadi korban bencana alam, menjadi korban pemerkosaan, dan lain sebagainya.

  • Otak mengalami kerusakan.

  • Merasa tidak memiliki teman dan merasa hidup seorang diri (kesepian).

  • Memiliki riwayat penyakit kronis.

  • Memiliki riwayat gangguan mental sebelumnya.


Menurut Maramis 2010 dalam Buku Ajar Keperawatan Jiwa, sumber penyebab gangguan jiwa dapat dibedakan atas:

  • Faktor Somatik (Somatogenik), yaitu akibat gangguan pada neuroanatomi, neurofisiologi,dan nerokimia, termasuk tingkat kematangan dan perkembangan organik, serta faktorpranatal dan perinatal.
  • Faktor Psikologik (Psikogenik), yaitu keterkaitan interaksi ibu dan anak, peranan ayah, persaingan antara saudara kandung, hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permintaan masyarakat. Selain itu, faktor intelegensi, tingkat perkembangan emosi, konsep diri, dan pola adaptasi juga akan mempengaruhi kemampuan untuk menghadapi masalah. Apabila keadaan tersebut kurang baik, maka dapat menyebabkan kecemasan, depresi, rasa malu, dan rasa bersalah yang berlebihan.
  • Faktor Sosial Budaya, yang meliputi faktor kestabilan keluarga, pola mengasuh anak, tingkat ekonomi, perumahan, dan masalah kelompok minoritas yang meliputi prasangka, fasilitas kesehatan, dan kesejahteraan yang tidak memadai, serta pengaruh mengenai keagamaan

Sedangkan Menurut Faris tahun 2016 faktor-faktor penyebab gangguan jiwa di antaranya:

  • Usia
    Pada usia menginjak dewasa,dimana pada usia ini merupakan usia yang produktif, dimana seseorang dituntut untuk menghadapi dirinya sendiri secara mandiri, masalah yang dihadapi juga semakin banyak, bukan hanya masalah dirinya sendiri tetapi juga harus memikirkan anggota keluarganya.
  • Tidak bekerja
    Tidak mempunyai pekerjaan mengakibatkan seseorang tidak mempunyai penghasilan dan gagal dalam menunjukan aktualisasi dirinya, sehingga seseorang tidak bekerja tdak mempunyai kegiatan dan memungkinkan mengalami harga diri rendah yang berdampak pada gangguan jiwa.
  • Kepribadian yang tertutup
    Seseorang yang memiliki kepribadian tertutup cenderung menyimpan permasalahannya sendiri sehingga masalah yang dihadapi akan semakin menumpuk. Hal ini yang membuat seseorang tidak bisa menyelesaikan permasalahan dan enggan mengungkapkan sehingga menimbulkan depresi dan mengalami gangguan jiwa.
  • Putus obat
    Pada beberapa penelitian menunjukan bahwa seseorang dengan gangguan jiwa harus minum obat seumur hidup, terkadang klien merasa bosan, dan kurang pengetahuan akan menghentikan minum obat dan merasa sudah sembuh.
  • Pengalaman yang tidak menyenangkan
    Pengalaman tidak menyenangkan yang daialami misalnya adanya aniaya seksual, aniaya fisik, dikucilkan oleh masyarakat atau kejadian lain akan memicu seseorang mudah mengalami ganguan jiwa
  • Konflik dengan teman atau keluarga
    Seseorang yang memepunyai konflik dengan keluarga misalnya karena harta warisan juga dapat membuat seseorang mengalami gangguan jiwa. Konflik yang tidak terselesaikan dengan teman atau keluarga akan memicu stressor yang berlebihan. Apabila seseorang mengalami stressor yang berlebihan namun mekanisme kopingnya buruk, maka kemungkinan besar seseorang akan mengalami gangguan jiwa.

source image: wsj.com