Apakah penyakit Zoonosis dapat menular dari hewan ke manusia? dan Mengapa kita harus waspada terhadap zoonosis?

Penggemar hewan kesayangan, menjaga kesehatan pada hewan kesayangan adalah bagian wajib dari rasa sayang kita pada hewan kesayangan kita. Sebetulnya menjaga kesehatan hewan kesayangan kita bukan hanya untuk kesejahteraan hewan kesayangan kita atau wujud dari rasa sayang kita pada hewan kesayangan kita namun juga terhadap kesehatan kita sendiri. Mengapa? Karena hewan kesayangan kita juga menjadi sumber potensial penyebaran penyakit terhadap sesama hewan kesayangan bahkan terlebih kepada kita pemilik hewan kesayangan. Penyakit yang menular dari hewan kesayangan kita pada kita disebut sebagai penyakit zoonosis atau lebih tepatnya anthropozoonosis. Ada beberapa penyakit yang harus kita tahu dan wajib diwaspadai yang menyerang hewan kesayangan kita dan dapat menular pada kita sebagai pemilik hewan kesayangan.

Zoonosis adalah sebutan untuk penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Menurut World Health Organization (WHO), setiap penyakit atau infeksi yang secara alami ditularkan dari hewan vertebrata ke manusia dan sebaliknya diklasifikasikan sebagai zoonosis. Zoonosis dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit pada manusia dan hewan mulai dari penyakit ringan hingga penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Terkadang, hewan tidak selalu terlihat sakit ketika membawa penyakit zoonosis. Banyak hewan yang kelihatannya sehat, tapi ternyata masih membawa kuman yang dapat membuat orang sakit.
Lalu mengapa kita harus waspada? Karena Penyakit zoonosis yang tidak segera mendapat penanganan akan menyebabkan turunnya tingkat kesehatan, produktifitas berkurang, bahkan berakibat kematian. Selain berdampak pada kesehatan, penyakit zoonosis turut memberikan dampak pada perekonomian. Sebagai contoh, ternak yang menderita brucellosis akan mengalami kemandulan, sehingga tidak bereproduksi. Contoh lainnya, sapi perah yang masih dalam treatment pasca paparan bakteri antraks. Peternak terpaksa tidak dapat menjual susu hasil produksi sapinya karena susu mengandung residu antibiotik, otomatis peternak akan mengalami kerugian.