Apakah penting teknologi informasi dalam strategi perusahaan?

Pembangunan teknologi informasi dan komunikasi pada suatu perusahaan dilakukan secara bertahap, hal tersebut disesuaikan berdasarkan kekuatan dari sumber daya yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Didalam penerapan tersebut, rencana strategis dari suatu teknologi informasi senantiasa disesuaikan dengan rencana dari perusahaan atau organisasi yang bersangkutan, agar penerapan dari teknologi informasi tersebut dapat menghasilkan nilai yang baik bagi perusahaan atau organisasi tersebut. Secara umum, sistem informasi memiliki beberapa peran pada perusahaan, antara lain:

  1. Minimize Risk
    Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia dalam upaya mengurangi resiko yang sering kali dihadapi pada bisnis seperti forecasting, financial advisory, planning expert dan sebagainya. Dengan adanya TI saat ini maka hal yang seperti di sebutkan diatas akan dapat ditanggulangi karena TI mampu membabntu perusahaan atau organisasi Anda dalam mengurangi resiko yang akan terjadi serta dapat menjadi sarana dalam membantu manajemen pada pengelolaan resiko yang sedang dihadapi.
  2. Reduce Costs
    Sebagai katalisator pada perusahaan, IT juga dapat digunakan sebagai pengurangan biaya operasional perusahaan yang pada akhirnya berdampak pada profitabilitas perusahaan Anda. Berkaitan dengan hal ini, terdapat empat cara yang akan ditawarkan TI dalam mengurangi biaya kegiatan operasional, yaitu:
    • Eliminasi proses yang tidak perlu
    • Simplifikasi proses
    • Integrasi proses sehingga lebih cepat dan praktis
    • Otomatisasi proses
  3. Added Value
    Teknologi informasi dapat menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Penciptaan value ini tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi juga untuk menciptakan loyalitas pelanggan dalam jangka panjang.
  4. Create New Realities
    Pesatnya teknologi internet menghasilkan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan di dunia maya. Hal ini ditunjukkan dengan maraknya penggunaan e-commerce, e-loyalty, e-customer, dan lain-lain dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi
    Dari sisi internal perusahaan, penggunaan teknologi informasi bukan saja akan meningkatkan kualitas serta kecepatan informasi yang dihasilkan bagi manajemen, tetapi juga dapat menciptakan suatu sistem informasi manajemen yang mampu meningkatkan integrasi di bidang informasi dan operasi diantara berbagai pihak yang ada di perusahaan. Sistem ini dapat berjalan dengan baik apabila semua proses didukung dengan teknologi yang tinggi, sumberdaya yang berkualitas, dan yang paling penting adalah komitmen perusahaan.

http://rizma.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/01/10/penggunaan-sistem-informasi-dalam-menunjang-strategi-perusahaan/

Management Investasi Teknologi Informasi
Sebelum kita membahas seluruh nya maka kita harus tau apa itu management,Investasi serta apa itu Teknologi Informasi . Management adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian kegiatan anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan penggunaan organisasi yang sudah di tentukan. Investasi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana) yang di pakai untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang dan dengan barang modal akan menghasilkan aliran product baru di masa yang akan datang. Teknologi Informasi adalah tata cara atau sistem yang di gunakan oleh manusia untuk menyampaikan pesan atau informasi.

Apa Penting Teknologi Informasi dalam Strategi Perusahaan??

Dalam Management sistem informasi modern saat ini perlunya cara untuk perencanaan dan pengenmbangan teknologi informasi dirancang sejalan dengan strategi bisnis perusahaan, Seperti para praktisi teknologi informasi dalam SDM teknologi Informasi harus mengetahui secara jelas, sejarah keberadaan peralatan komputer dan telekomunikasinya dalam bisnis (Sebuah perusahaan membutuhkan strategi karena ada aspek (company, customers dan competitors).
Apa itu Company? Yaitu memiliki fungsi untuk mengubah bahan mentah atau bahan baku menjadi suatu product atau jasa yang dapat dijual kepada customers dengan cara memanfaatkan sumber daya yang di miliki yang pada dasarnya sangat terbatas, contohnya seperti uang,manusia,mesin,lokasi dll. Strategi yang di perlukan tidak hanya untuk menghasilkan product yang sesuai dengan keinginan pelanggan dan spesifikasi standar perusahaan, namun karena adanya faktor lain, yaitu competitors. Namun kalau di lihat dari kacamata pelanggan atau customers hubungan ketiga “C” tersebut di atas dapat lebih disederhanakan. Bagi mereka yang penting adalah memperoleh product atau pelayanan  yang lebih murah, lebih baik, dan lebih cepat (cheaper, better< dan faster) . Murah dalam rti kata secara finisial terjangkau oleh pelanggan baik dalam arti kata memenuhi kualitas minimum yang diinginkan dan cepat dalam arti kata mudah di peroleh kapan saja diinginkan.

perusahaan aspek cheaper,better, dan faster di atas menjadi rumit umumnya untuk mendapatkn suatu produk atau menghasilkan suatu layanan yang berkualitas baik dan cepat, di perlukan biaya yang tidak sedikit. Hal inilah yang menebabkan membengkaknya struktur pembiayaan pada product, sehingga target cheapter terasa sulit untuk diraih, Demikian pula sebaliknya. Untuk mendapatkan harga murah dibandingkan dengan kompotitor, terkadang standar kualitas atau pelayanan harus dikorbankan. Pada dasarnya strategi berhubungan dengan bagaimana mengatur dan mengelolah sumber daya yang dimiliki perusahaan. Baik yang bersifat tangible (uang, waktu, manusia, ruangan, mesin, infrakstruktur, kertas,listrik,dll) maupun yang Intangible (informasi, kesempatan, manajemen struktur organisasi dll) . Dua buah perusahaan yang memiliki komposisi sumber daya serupa belum tentu memiliki kinerja yang sama ,karena masing-masing memiliki cara pengelolahan yang berbeda. Sehingga dapat disimpulkan, untuk dapat menghaislkan suatu product atau jasa yang cheaper, better, dan faster maka pengelolahan sumber daya di dalam perusahaan harus pula cheaper, better dan faster di bandingkan kompetito
posis teknologi informasi dalam kerangka strategi perusahaan menjadi jelas. Kuncinya adalah bagaimana teknologi informasi dapat membantu management perusahaan dalma menciptakan product atau jasa cheapter, better, faster, dibandingkan dengan pesaing sejenis.
Kemudian apa yang terjadi jika perusahaan kehilangan Data?
Data merupakan aset teknologi informasi yang sangat kritikal bagi kelangsungan operasioanal perusahaan. Dapat dibayangkna apabila sebuah organisasi mengalami kehilangan data , misalnya data piutang atau data pelangganm apa yg akan terjadi?
Saat ini data telah menjad salah satu aset terpenting bagi suatu perusahaan, bayangkan saja jika perusahaan yang sebagian besar penjualan yang diraih di lakukan dnegan cara kredit dimana para pembeli akan membayar hutangnya di kemudian hari, untuk mencatat penjualan menggunkana bantuan TI. Akibat terjadinnya gangguan virus atau terjadinnya kebakaran pada ruang komputer, misalnya … maka seluruh data tagihan tersebut hilang.Kehilangan data tersebut mungkin saja akan mengakibatkan perusahaan tidak dapat melakukan penangihan kepada para pelanggan, atau kalaupun masih dapat di lakukan menjadi sangat lama karena harus melakukan vertifikasi manual atas dokumen penjualan yang di miliki .
Kemudian penyalahgunaan komputer yang mengakibatkan kerugian yang bahkan tidak terbayangkan. Resiko tersebut daat berupa ancaman fisik seperti penghancuan dan pencurian aset dan nonfisik seperti hacking, virus penyalahgunaan akses. Hacker merupakan orang yang dengan sengaja memasuki suatu sisrtem tegnologi informasi secara tidak sah, Biasanya mereka melakukan aktivitas hacking tuntuk kebanggan diri sendiri atau kelompoknya, tanpa bermksud merusak atau mengambil keuntungan atas tindakannya tersebut. Sedangkan Crackers melakukan aktivitas dengan tujuan mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya dari tindakan tersebut, misalnya menubah atau merusak atau bahkan menghancurkan sistem komputer.
Survei yang di lakukan oleh Ernst dan Young (global information Security Survey 2003) menentukan bahwa 34% dari total perusahaan yang ada saat ini ridak memiliki mekanisme yang memadai untuk mendeteksi kemungkinan adanya serangan terhadap sistem mereka. Lebih dari 33% bahkan menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk menindaklanjuti ancaman-ancaman yang mungkin timbul.
Nilai Investasi
Banyak dari investasi dalam teknologi informasi yang memerlukan dana yang tidak sedikit dan cendrung sulit dikendalikan, dan di indonesia belum banyak organisasi yang melakukan analisis cost & benefit sebelum melakukan investasi teknologi informasi.
Dari beberapa definisi tersebut kita dapat mengidentifikasi beberapa hal penting Audit Sistem Informasi:
Proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti, audit membutukan suatu teknik untuk mengumpulkan dan mengevakuasi bukti serta memutuskan format dan jumlah data yang diperlukan.
Tujuan oprasional dan tujuan pengendalian, yaitu harus memperhatikan tujuan oprasional bisnis dan prasional teknologi informasi serta tujuan pengendalian bisnisn dan pengendalian teknologi informasi dalam melaksanakan audit.

AUDIT SISTEM INFORMASI DAN TATA KELOLAH TEGNOLOGI INFORMASI.Oleh putu Agus Swastika, M.Kom., I Gusti Lanang Agung Rasitya Putra, S Pd., M.T.,STMIK primakara