Apakah penggunaan Termometer dapat memicu tertularnya penyakit kulit ?


Infeksi jamur umumnya dapat menyebar dan menular melalui sentuhan. Akan tetapi, baru baru ini ditemukan bahwa infeksi jamur juga bisa menulari ketiak dan bagian tubuh lainnya karena penggunaan termometer. Benarkah demikian ?

Infeksi jamur sangat umum terjadi dan sering menyerang bagian kulit, seperti kulit kepala, kaki, tangan, kuku, janggut, lipatan paha, badan, dan juga lengan. Infeksi jamur umumnya dapat menyebar dan menular melalui sentuhan. Akan tetapi, baru baru ini ditemukan bahwa infeksi jamur juga bisa menulari ketiak dan bagian tubuh lainnya karena penggunaan termometer.
Menularnya jamur melalui termometer diakibatkan oleh kelalaian dokter yang tidak mencuci alat tersebut dengan benar dan bersih sebelum menggunakannya pada orang sakit. Terlebih lagi jika termometer tersebut sudah terinfeksi jamur yang sangat berbahaya. Seperti yang Anda ketahui bahwa penggunanan satu termometer di rumah sakit tidak hanya untuk satu pasien saja, melainkan untuk lebih dari satu pasien, bahkan dalam jumlah yang sangat banyak.

Jenis jamur yang ada pada ketiak tersebut adalah candida auris. Kumpulan jamur tersebut telah hidup di dalam tubuh selama bertahun-tahun sebelum menyerang pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Sebenarnya, jamur candida auris pertama kali ditemukan pada telinga seorang wanita berusia 70 tahun. Namun, dengan seiringnya waktu, jamur tersebut menyebar ke seluruh dunia dan yang lebih parah lagi penyakit ini kebal dari obat-obatan kelas tiga. Bahkan, jika dibiarkan terlalu lama bisa berakibat fatal, yakni darah bisa terinfeksi, serta menyebabkan cacat seperti kehilangan pendengaran.

Di salah satu rumah sakit Inggris, ada lebih dari 200 pasien yang terserang oleh jamur tersebut sehingga harus dirawat secara intensif. Hal ini membuat para ahli dari laboratorium kimia mencari cara untuk membasmi jamur tersebut dengan cara mengambil sampel racun novichok dengan tujuan untuk menguji disinfektan dan antiseptik yang sebelumnya gagal dalam membasi jamur tersebut. Tidak hanya itu, para ahli kesehatan di Ingris pun juga mencari tahu bagaimana jamur tersebut bisa menyebar.
Penelitian lain juga dilakukan di Universitas Oxford. Mereka menemukan bahwa termometer yang digunakan pada pasien yang dirawat intensif jug mengandung jamur yang sama. Hal ini membuktikan bahwa penularan jamur pada ketiak orang sakit tersebut hanya bisa dikendalikan dengan cara menghentikan penggunaan termometer yang masih kotor secara bergantian.

Referensi