Apakah pengalaman seseorang menentukan kepribadian mereka?

image
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda. Meski terlahir kembar, setiap individunya selalu memiliki perbedaan, baik dari sifat maupun ciri tingkah lakunya. Kepribadian berarti ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang suka membantu sesama dikenakan atribut “berkepribadian baik”. Pengalaman seseorang disebutkan dapat mempengaruhi dalam tingkah laku, pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat dipelajari, melalui belajar orang akan dapat memperoleh pengalaman.

George Herbert menyebutkan bahwa perkembangan kepribadian manusia terjadi melalui tahapan perkembangan diri. Selama proses perkembangan diri berlangsung, kepribadian manusia juga ditentukan oleh berbagai faktor seperti faktor biologis, kebudayaan, geografis, pengalaman kelompok, hingga pengalaman unik individu. Ada banyak ahli yang mengatakan bahwa kepribadian dapat ditularkan atau ditiru tergantung dari faktor yang mempengaruhi. Dengan demikian, faktor pengalaman hidup juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.

Lalu apa benar pengalaman seseorang dapat menentukan kepribadian nya? Kalaupun iya, bagaimana sih pengalaman seseorang bisa menjadi pengaruh signifikan terhadap kepribadian seseorang? Adakah faktor-faktor lainnya dalam menentukan kepribadian seseorang?

Sumber

Johnson, R. C. and Medinnuss, G. R. (1974).
Child Psychology, Behavior and
Development, Canada: Wiley
International Edition.

2 Likes

Pembentukan kepribadian adalah sebuah proses yang sangat panjang. Banyak faktor yang mempengaruhi proses tersebut dalam pembentukan kepribadian. Tetapi secara umum, bahwa yang membentuk kepribadian adalah lingkungan tempat tinggal individu dan juga pengalaman individu itu sendiri. adapun faktor yang memperngaruhi pembentukan kepribadian, antara lain : pengalaman umum dan pengalaman khusus.

Pengalaman khusus dipengaruhi oleh lingkungan mereka. Pengaruh kebudayaan terhadap seseorang tidaklah sama karena medianya (orang tua, saudara, media massa dan lain-lain) tidaklah sama pula pada setiap orang. Setiap orang tua atau media massa mempunyai pandangan dan pendapatnya sendiri sehingga orang-orang yang menerima pandangan dan pendapat yang berbeda-beda itu akan berbeda-beda pula pendiriannya.

pengalaman khusus adalah pengalaman yang dilalui dan dirasakan oleh individu itu sendiri. ini adalah faktor yang menentukan dalam pembentukan kepribadian seseorang. Pengalaman-pengalaman yang umum maupun yang khusus di atas memberi pengaruh yang berbeda-beda pada tiap individu-individu itu pun merencanakan pengalaman-pengalaman tersebut secara berbeda-beda pula sampai akhirnya ia membentuk dalam dirinya suatu stuktur kepribadian yang tetap (permanen). Proses integrasi pengalaman-pengalaman ke dalam kepribadian yang makin lama makin dewasa, disebut proses pembentukan identitas diri.

Summary

Pembentukan Kepribadian

1 Like

Menurutku benar demikian. Contohnya, misal si anak memiliki pengalaman traumatis terhadap sesuatu, sehingga ketika ia tumbuh dewasa ia menjadi seseorang yang takut atau menghindari hal-hal yang membuatnya cemas. Atau ada anak yang sejak kecil memang dididik ‘keras’ oleh orangtuanya, maka tidak menutup kemungkinan ketika si anak dewasa ia memiliki karakter yang kaku atau keras pula. Bahkan 2 anak kembarpun pasti memiliki kepribadian yang berbeda pula, karena mereka memiliki pengalaman proses tumbuh yang berbeda pula, society tempat mereka bergaul atau berteman berbeda, benturan atau conflict yang mereka hadapi tentunya juga berbeda, maka, hal ini bisa menyebabkan mengapap 2 anak kembar memiliki kepribadian berbeda. Sebab menurutku, personality itu ngga bisa terpenuhi dengan sendirinya, tetapi itu merupakan suatu proses mental yang panjang yang terdiri dari rentetan peristiwa.

Ahadiyanto di dalam penelitiannya tahun 2020 berpendapat bahwa kesejahteraan psikologis (dalam hal ini tipe kepribadian) yang berkelanjutan tidaklah mewajibkan masing-masing individu untuk merasa baik sepanjang waktu. Ada banyak pengalaman emosi dalam kehidupan individu yang turut serta dan mempengaruhi proses kesejahteraan psikologisnya, termasuk pengalaman emosi yang negatif.

Referensi

Ahaiyanto, Nuzul. 2020. Hubungan Dimensi Kepribadian The Big Five Personality dengan Tingkat Kesejahteraan Psikologis Narapidana (di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas II A Malang). Jurnal Al-Hikmah. Vol, 18 No. 1 April 2020

1 Like

Pengalaman merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembentukan kepribadian sebuah individu. pengalaman sendiri menurut saya merupakan sebuah hal yang sudah ada dalam diri manusia sejak lahir. Pengalaman memang pada definisinya adalah hasil persentuhan atau interaksi alam dengan panca indera manusia. Artinya adalah pengalaman adalah hasil dari interaksi manusia pada hal - hal di sekitarnya yang akhirnya membeirkan sebuah pengetahuan dan pembentukan kepribadian.

Pertama - tama, Saya setuju dengan pendapat George Herbert Mead mengenai tahapan pengembangan diri. Interaksi manusia dengan kebudayaan dan lokasi geografis (lingkingan fisik dan lingkungan sosial) semuanya mempengaruhi proses pembentukan kepribadian seseorang karena dari interaksi - interaksi tersebut dapat memberikan pengalaman - pengalaman dalam diri seseorang selain dari faktor biologis (ciri psikologis, ciri biologis, dan tingkat kecerdasan) dan faktor pre-natal (sebelum kelahiran). William Stern juga mendefenisikan kepribadian sebagai suatu kesatuan banyak yang diarahkan kepada tujuan tertentu dan mengandung sifat khusus individu dan hanya indvidu saja yang bisa menentukan. Hal ini kembali lagi ke konsep interaksi manusia pada sekitarnya yang bertujuan untuk membentuk sifat khusus dalam dirinya yang berasal dari kesatuan interaksi dan pengalaman yang ia miliki.

Semua itu dibentuk dalam beberapa tahap yaitu tahap meniru, tahap bermain peran dan yang terakhir merupakan tahap penerimaan, pegalaan - pengalaman tadi direalisasikan dalam tahap - tahap tadi sehingga membentuk kepribadian penuh di masa dewasa.

1 Like

Menurutku benar. Setiap individu tentunya memiliki berbagai pengalaman di masa lalu, baik itu pengalaman yang baik ataupun yang buruk sekalipun. Mungkin kita seringkali mendengar “kerja dulu, cari pengalaman”, yang mana hal itu dimaksudkan bahwa dengan kita memiliki banyak pengalaman maka nantinya kita akan memperoleh banyak pembelajaran dari apa yang kita lakukan. Bahkan jika kita melakukan sebuah kesalahan apapun itu, tentunya hal tersebut menjadi sebuah pembelajaran berharga bagi kita yang mana mendorong kita untuk dapat menjadi lebih baik lagi. Hal itulah yang membuat kita akan memiliki sebuah prinsip yang akan mempengaruhi kepribadian diri sendiri.

Menurut Ismail (2015), kepribadian merupakan sesuatu yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arahan pada tingkah laku individu. Oleh karena itu, tipe kepribadian juga ikut mengambil peran dalam pengambilan suatu keputusan. Dilansir dari tirto.id, terdapat beberapa faktor yang dapat membentuk kepribadian seseorang, diantaranya seperti warisan biologis, lingkungan fisik/alam, kebudayaan masyarakat setempat, pengalaman kelompok, dan pengalaman unik. Hal tersebut terbukti pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Ismail (2015), bahwa dengan bertambahnya pengalaman audit membuat auditor akan lebih bijak dalam membuat audit judgment. Pengalaman akan membantu auditor dalam menentukan sikap, memprediksi dan mendeteksi masalah. Selain itu, pengalaman juga membantu auditor dalam menemukan kekeliruan dalam suatu perusahaan dan menyelesaikan kekeliruan tersebut.

Sumber

Ismail, Fikri. Pengaruh Tipe Kepribadian, Pengalaman Dan Penerimaan Perilaku Disfungsional Terhadap Audit Judgment. 5(2)

1 Like

Menurut saya memang iya, pengalaman seseorang juga dapat menentukan kepribadian seseorang, karena menurut saya suatu kepribadian itu bersifat dapat berubah-ubah sesuai dengan bagaimana keadaan yang terjadi dan dialami oleh orang tersebut. Meskipun tidak 100% perubahan kepribadian tersbut berubah, dan manusia juga merupakan makhluk yang dapat dipengaruhi, sehingga pengaruh dari pergaulan sehari-hari seseorang juga dapat merubah sifat orang tersebut. Atau bisa juga disebut sebagai proses dalam menyesuaikai dengan keadaan lingkungan sekitarnya.

1 Like

Kepribadian adalah mencakup keseluruhan pikiran, perasaan dan tingkah laku, kesadaran dan ketidaksadaran. Kepribadian merupakan pembimbing seseorang untuk bisa menyesuaikan dengan lingkungan, baik itu lingkungan fisik ataupun sosial. Ketika mengembangkan kepribadian, seseorang harus bisa berusaha untuk mempertahankan kesatuan dan harmoni semua elemen kepribadian yang dimiliki. Dari pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa memang kepribadian seseorang bisa dipengaruhi oleh pengalaman dari orang tersebut. Mungkin sewaktu-waktu dia pernah “menerapkan” kepribadian A pada saat situasi tertentu, namun hasilnya kurang memuaskan. Maka dari itu, di lain kesempatan pada saat situasi yang hampir sama maka ia menerapkan kepribadian B dan akhirnya bisa menyesuaikan dengan baik hingga seterusnya.

Referensi

Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian Edisi Revisi. Malang: UMM Press.

1 Like

Berdasarkan salah satu penelitian mengenai perubahan kepribadian berdasarkan pengalaman hidup, terbukti bahwa pengalaman hidup yang positif menyebabkan kepribadian seseorang juga menjadi positif, dan pengalaman hidup negatif menyebabkan kepribadian yang negatif juga. Terutama, hubungan antara pengalaman hidup dengan kepribadian menunjukkan bahwa ciri-ciri kepribadian memprediksi terjadinya pengalaman hidup, yang disebut efek seleksi.

Studi sebelumnya yang menyelidiki hubungan pengalaman hidup dan perubahan kepribadian menunjukkan bahwa peristiwa kehidupan negatif terutama mempengaruhi perubahan kepribadian. Namun, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman hidup yang positif juga berpengaruh pada perubahan. Jadi, faktor pembentuk kepribadian bukan hanya berdasarkan dari pengalaman hidup saja. Inkonsistensi tersebut bisa juga disebabkan oleh perbedaan kualitas faktor lingkungan. Faktor lainnya yang bisa mempengaruhi pembentukan kepribadian adalah faktor lingkungan fisik.

Referensi

Kawamoto, T. (2016). Personality change from life experiences: moderation effect of attachment security. Japanese Psychological Research , 58 (2), 218-231.

1 Like

Setiap manusia tercipta dengan kepribadian dan keunikannya masing-masing. Jika diperhatikan setiap orang memiliki pola pikir dan cara yang berbeda saat mengatasi suatu masalah yang timbul dalam hidupnya. Kepribadian ini akan muncul ketika seseorang dihadapkan dalam suatu situasi yang kemudian bisa dilihat ketika seseorang bereaksi pada suatu masalah tersebut. Beberapa orang percaya bahwa kepribadian bisa berubah, termasuk aku, karena aku percaya kalau kepribadian tidak hanya melekat pada faktor internal seperti perilaku, kebiasaan, atau kepercayaan saja, tetapi terdapat faktor eksternal seperti lingkungan dan pengalaman yang juga memiliki pengaruh yang kuat dalam membentuk kepribadian seseorang.

Jadi, menurutku mungkin saja jika kepribadian seseorang bisa berubah berdasarkan pengalamannya dan akan cenderung menuju kearah yang lebih baik karena seseorang akan dengan sadar dan memahami berbagai situasi eksternal yang ada yang kemudian akan membuat seseorang mencoba untuk mengubah kebiasaan pribadi dan melakukannya secara berkelanjutan.

Referensi

Kepribadian Bisa Berubah, Mitos atau Fakta? • Hello Sehat

1 Like

Pada dasarnya kepribadian seseorang itu sering berubah-ubah seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia. perubahan kepribadian seseorang tentunya beralasan, entah dari pengalaman pribadi/ orang lain ataupun memang atas kesadaran/ keinginan dari dirinya sendiri. Jika membahas mengenai pengalaman, semua manusia yang hidup pastinya memiliki pengalaman yang dapat dijadikan sebuah pembelajaran dan perbaikan diri untuk menjadi manusia yang memiliki kepribadian yang lebih baik.

Tapi jika menjawab pertanyaan dari benarkah pengalaman dapat menentukan kepribadian seseorang, menurutku jawabannya belum tentu. Sebab ada beberapa orang yang sudah pernah mengalami suatu kejadian baik maupun buruk yang sebenarnya itu sebuah pengalaman dan dapat dijadikan pembelajaran karena berpengaruh pada pembentukkan kepribadian mereka, tapi justru mereka menyikapinya dengan biasa saja. Tidak dijadikan sebuah pembelajaran diri untuk memperbaiki serta membuat mereka memiliki kepribadian yang lebih baik dari sebelumnya.

1 Like

Benar adanya pengalaman seseorang menentukan kepribadian mereka. Bicara soal kepribadian, setiap manusia tumbuh dengan beragam karakter di dalam dirinya. Kepribadian bertumbuh saat masih kanak-kanak secara bertahap.

Seiring berjalannya waktu, pengalaman mulai dari kita menghadapi masalah, benturan hidup, dan bagaimana kita menghadapi masalah, membentuk seperti apa diri ini pada masa dewasa. Jadi kepribadian seorang dapat berubah-ubah seiring dengan pengalaman yang ia dapatkan entah bisa jadi yang ia dapatkan adalah hal positif atau hal negatif yang akan membentuk dia kedepannya.

Saya pernah menjadi pribadi ceria, namun satu kejadian menjadi alasan saya untuk mulai membatasi diri.

Contoh kalimat di atas saya ambil dari diri saya sendiri. Saya merasa bahwa pengalaman seseorang tentu dapat menjadi salah satu faktor pembentuk kepribadian orang tersebut. Kepribadian dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa diantaranya adalah faktor genetik yang diturunkan dari keluarga, faktor biologis tentang hormon, serta faktor lingkungan yang mencakup hampir keseluruhan hidup seseorang. Di dalam faktor lingkungan inilah seseorang menemukan pengalaman, mulai dari kecil hingga dewasa, pergi ke sekolah diantar kakek, terjatuh dari pohon, berenang di kolam renang, memancing dengan paman, masalah di tempat kerja, dan berbagai macam contoh yang lain. Tentunya di antara banyaknya pengalaman tersebut, ada beberapa yang memiliki bekas tersendiri untuk orang tersebut. Itulah yang membentuk kepribadian seseorang. Saya pun yakin jika kepribadian seseorang itu dinamis. Kepribadian dapat berkembang dan berubah seiring berjalannya waktu juga bertambahnya pengalaman. Jadi, benar adanya bahwa pengalaman seseorang dapat membantu proses pembentukan kepribadian mereka.