Apakah Penderita Alergi Telur dapat Divaksin Influenza dengan Aman?

Kini para penderita alergi telur tak perlu lagi merasa takut untuk vaksinasi influenza tahunan mereka.

Rekomendasi baru dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention) menyatakan bahwa orang dengan alergi telur tak perlu lagi terlalu khawatir dengan kandungan telur di vaksin influenza mereka. Hal ini dikemukakan setelah pengecekan kadar protein telur, salah satunya ovalbumin, pada vaksin influenza memiliki kadar yang sangat kecil untuk mengakibatkan reaksi alergi ataupun anafilaksis. Vaksin dari influenza dibuat pada pabrik yang menggunakan produksi egg-based, sehingga dulu dikhawatirkan jika diberikan kepada orang dengan alergi telur akan mengakibatkan reaksi alergi.

Pada data dari Vaccine Safety Datalink, hanya ditemukan 10 kasus anafilaksis dari 7,4 juta pemberian vaksin influenza. Saat ini belum diketahui secara pasti apakah reaksi tersebut memang diakibatkan oleh protein telur atau disebabkan oleh zat lainnya.

Berdasarkan penemuan tersebut, algoritma dari CDC untuk vaksin flu dan pasien dengan alergi telur juga turt diperbaharui, di antaranya adalah pasien yang masih dapat mengonsumsi telur setengah matang tanpa reaksi alergi dan pasien yang hanya mengalami reaksi alergi berupa bentol setelah makan telur dapat diberikan segala vaksin flu berlisensi sesuai umur dan kondisi kesehatan, sementara untuk pasien dengan reaksi alergi berat setelah makan telur boleh divaksin flu berlisensi sesuai umur dan kondisi kesehatan, namun harus berada dalam pengawasan dokter dan dilakukan pada pusat kesehatan.

Sumber:

  • Medscape
  • CDC