Apakah pemutih kulit aman untuk digunakan?

pemutih kulit

Apakah pemutih kulit aman untuk digunakan?

Melanin - Penentu Warna Kulit

Seperti menentukan warna rambut dan mata, warna kulit manusia juga ditentukan oleh warna dan kadar pigmen bernama melanin. Kadar melanin di dalam kulit pada umumnya ditentukan dari kombinasi faktor keturunan dan tingkat paparan sinar matahari.

Kulit yang sering terpapar sinar matahari menstimulasi produksi melanin yang kemudian membuat kulit menjadi lebih gelap. Dengan kata lain, melanin adalah tabir surya alami atau bentuk adaptasi kulit manusia terhadap kondisi alam tempat dia berada.

Efek buruk ultraviolet lebih dapat dicegah pada kulit gelap karena mengandung banyak melanin. Ini karena melanin berfungsi untuk menyerap dan menghilangkan dampak negatif ultraviolet dari permukaan kulit. Dalam kadar paparan sinar matahari yang sama, orang berkulit putih sepuluh kali lebih berisiko mendapatkan penyakit karena bahaya sinar ultraviolet seperti kanker kulit daripada orang berkulit gelap.

Mencermati Bahan dan Cara Kerja Produk Pemutih

Bahan-bahan yang digunakan dalam produk pemutih berfungsi untuk mencerahkan warna kulit dengan cara melawan proses produksi melanin alami sehingga kadar melanin pada kulit menjadi berkurang. Dengan berkurangnya kadar melanin, warna kulit menjadi lebih putih.

Setiap bahan mengandung manfaat dan efek samping. Beberapa bahan dikategorikan berbahaya karena menimbulkan dampak buruk meski dalam kadar terbatas sekalipun. Sementara bahan lain dapat ditoleransi sehingga sisi manfaatnya lebih dominan dari efek sampingnya.

Perlu diingat, bahwa pada umumnya pemutih kulit membuat produksi melanin berkurang, sehingga menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Dalam jangka panjang, penggunaannya dapat menyebabkan penuaan dini dan kanker kulit. Dengan berkurangnya kadar melanin, dampak sinar ultraviolet terhadap kulit meningkat. Paparan sinar ultraviolet yang berlebihan mempercepat terjadinya keriput serta berpotensi memicu kanker kulit.

Bahan Berisiko

1.Merkuri (air raksa)

Merkuri atau air raksa adalah logam yang pada kondisi normal berbentuk cairan warna abu-abu yang tidak berbau dan tidak larut dalam air dan alkohol, tapi larut dalam asam nitrat, asam sulfur panas, dan lipid.

Merkuri adalah bahan aktif yang berdampak dalam pengelupasan epidermis kulit. Dalam jangka panjang, penggunaannya dapat menyebabkan:

  • Rusaknya fungsi ginjal, sistem saraf, dan timbul masalah psikologis.
  • Kelainan fungsi otak pada janin dari ibu pengguna pemutih berbahan merkuri.

2.Hidrokinon

Hidrokinon adalah bahan kimia yang digunakan pada proses cuci cetak foto dan berguna sebagai zat penstabil dalam minyak, cat, pernis, serta bahan bakar kendaraan.

Food and Drug Administration (FDA) atau Badan POM milik Amerika Serikat menyatakan bahwa produk pemutih yang dijual bebas di pasaran hanya boleh mengandung kadar hidrokinon maksimal hingga 2%. Sementara jika produk ini diresepkan dokter spesialis kulit maksimal hanya boleh mengandung 4% hidrokinon. Penggunaan hidrokinon di atas 4% dapat menyebabkan ruam pada kulit karena terbakar.

Di Indonesia, produk pemutih yang mengandung hidrokinon sempat diperbolehkan beredar dengan kadar sama. Namun sejak tahun 2008, melalui Peraturan Kepala Badan POM Republik Indonesia Nomor : HK.00.05.42.1018 tentang Bahan Kosmetik, kandungan hidrokinon di dalam produk pemutih tidak boleh digunakan sama sekali.

Selengkapnya dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa hidrokinon hanya boleh digunakan oleh tenaga profesional sebagai bahan pengoksidasi warna pada pewarna rambut dan cat kuku.

Penggunaan hidrokinon dalam kadar tinggi atau yang berkelanjutan dapat memicu:

  • Hiperpigmentasi , yaitu menggelapnya warna kulit akibat pertambahan kadar melanin. Melasma atau bercak hitam adalah salah satu contoh kondisi hiperpigmentasi.
  • Vitiligo menghilangnya pigmen kulit secara keseluruhan akibat matinya sel melanosit, penghasil melanin. Ciri utama vitiligo adalah munculnya bercak-bercak putih pada kulit.
  • Okronosis eksogen : kulit menjadi berwarna biru kehitaman. Umumnya disebabkan karena penumpukan homogentisic acid (penyakit alkaptonuria).

3.Steroid

Steroid, kadang disebut juga corticosteroid , adalah bahan yang biasanya digunakan untuk mengurangi peradangan, contohnya pada kulit yang memerah dan gatal-gatal. Jika dikonsumsi dalam kadar tinggi atau secara berkelanjutan, steroid yang tergolong kuat ini dapat menyebabkan katarak dan pelemahan tulang.

Khususnya untuk kulit, efek samping dari pemakaian steroid adalah penipisan pada lapisan kulit. Jika kulit menjadi terlalu tipis, orang tersebut akan lebih mudah tergores atau terluka. Steroid yang dioleskan pada kulit dapat terserap oleh tubuh lalu masuk ke dalam pembuluh darah. Efek samping lainnya adalah:

  • Telangiektasis: pembuluh darah kapiler nampak pada permukaan kulit akibat tipisnya lapisan kulit.
  • Jerawat
  • Memperlambat penyembuhan luka

4.Rhododenol

Rhododenol adalah bahan kimia alami dari kulit pohon birch putih yang mengurangi produksi melanin.

Bahan ini sebenarnya sempat disahkan badan kesehatan Jepang dan bahkan digunakan dalam beberapa produk perusahaan kosmetik terkemuka di Jepang. Namun bahan ini juga telah dicabut oleh pemerintah Jepang karena telah terbukti berdampak buruk pada kesehatan.

Meski demikian, produk-produk yang mengandung rhododenol dan sempat dijual di Indonesia ini akhirnya ditarik dari pasaran sejak bulan Juli 2013 lalu. Penarikan ini dilatarbelakangi laporan sejumlah konsumen yang mengeluh mengalami depigmentasi atau bercak-bercak putih pada kulit.

4.Kombinasi hidrokinon, kortikosteroid, dan retinoic acid

Kortikosteroid dan retinoic acid digunakan secara umum dalam pengobatan beberapa masalah kulit seperti hiperpigmentasi (bercak-bercak hitam pada kulit). Tetapi jika dicampur dengan hidrokinon, produk tersebut dianggap tidak aman.

Dalam jangka panjang dan kadar berlebihan, penggunaannya dapat menyebabkan penipisan kulit dan membuat kulit berubah menjadi merah muda.

5.Ascorbic acid (vitamin C) dan turunannya

Vitamin C memutihkan kulit dengan berfungsi sebagai antioksidan kuat yang menekan reaksi oksidasi di dalam sintesis melanin. Vitamin C pemutih kulit biasa diberikan dalam bentuk suntikan.

Meski efektif untuk mencerahkan kulit, tetapi jika diberikan dalam kadar tinggi dapat menimbulkan risiko:

Suntik vitamin C juga sebaiknya dihindari wanita hamil karena bisa menggangu pertumbuhan janin.

Bahan Aman

Pada umumnya, banyak bahan alami yang aman dan dapat membantu proses pemutihan kulit. Tetapi bahan yang aman sekalipun berpotensi berdampak buruk jika digunakan berlebihan. Demi keamanan dan kesehatan, pemakai perlu memerhatikan kadar kandungan bahan dan cara pemakaian yang aman.

Berikut ini adalah bahan-bahan yang terkandung di dalam produk-produk pemutih yang dikategorikan sebagai aman:

1.Kojic acid - Bahan ini dihasilkan dari beberapa jenis jamur dan digunakan dalam proses pembuatan sake Jepang. Kojic acid tergolong aman. Namun iritasi seperti kulit kemerahan dapat terjadi pada orang-orang dengan kulit sensitif dan jika pemakaiannya dilakukan dengan sembarangan.

2.Arbutin - Ekstrak tanaman bearberry yang menghambat kerja tirosinase, yaitu enzim yang berperan penting dalam pembentukan melanin. Penggunaan arbutin dalam jangka panjang dapat menyebabkan beberapa efek samping termasuk depigmentasi atau bercak-bercak pada kulit.

3.Ekstrak likoris - Ekstrak tanaman sejenis polong-polongan yang menghambat enzim tirosinase. Likoris relatif aman. Dalam jangka panjang likoris diserap oleh tubuh dan dapat berisiko memicu tekanan darah tinggi

4.Ekstrak kamomil - Ekstrak tumbuhan kamomil menyerap pigmen melanin. Bahan ini sebaiknya dijauhi oleh orang-orang yang alergi terhadap tumbuh-tumbuhan sejenis bunga kamomil seperti bunga daisy.

5.Ekstrak mulberry - Sama seperti ekstrak likoris, bahan ini menghambat aktivitas tirosinase dan berfungsi sebagai penangkal radikal bebas. Belum banyaknya data tentang efek samping penggunaan mulberry pada wanita hamil dan menyusui membuat kelompok ini sebaiknya membatasi penggunaan.

6.Ekstrak teh hijau - Menghambat pelepasan melanosoma dari melanosit ke keratinosit dan mengurangi aktivitas tirosinase. Sejauh ini, penelitian belum membuktikan adanya efek samping untuk pemakaian ekstrak teh hijau dengan cara dioles pada kulit.

7.Antagonist alpha-MSH - Berguna untuk menghambat kerja enzim tirosinase dan proses produksi melanin. Efek sampingnya belum diketahui sepenuhnya.

Mengurangi Risiko Akibat Bahan Berbahaya dalam Pemutih Kulit

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindarkan diri dari dampak buruk pemutih berbahan berbahaya:

  • Pastikan kosmetik yang akan Anda beli terdaftar dalam daftar kosmetik yang teregistrasi BPOM.
  • Produk kosmetik yang teregistrasi wajib mencantumkan nomor izin edar. Sedangkan produk yang ternotifikasi tidak wajib mencantumkan nomor notifikasi, tapi wajib mencantumkan nama dan alamat produsen pada label. Daftar produk yang ternotifikasi dapat terlihat di sini.
  • Selalu baca label bahan kandungan pada setiap kemasan produk pemutih kulit, termasuk cara dan dosis penggunaan, komposisi, serta tanggal kedaluarsa.
  • Meski dampak penggunaan produk tertentu baru akan terasa dalam jangka panjang, namun tidak ada salahnya bagi Anda untuk melakukan uji kepekaan kosmetik dengan cara berikut ini:
    • Oleskan produk ke plester.
    • Tempelkan plester selama 24 jam pada bagian dalam lengan bawah.
    • Jaga agar plester tidak terkena air.
    • Lepaskan plester dan periksa apakah produk tersebut bereaksi pada permukaan kulit Anda.

Jika kulit tidak bereaksi buruk, kemungkinan besar produk tersebut aman bagi Anda. Namun hentikan penggunaan jika kulit menjadi kemerahan, gatal, melepuh, atau nyeri.

Konsultasikan penggunaan produk pemutih kulit kepada dokter sebelum digunakan, terutama jika Anda sedang hamil.

1 Like

Pemutihan kulit adalah proses dimana orang mengurangi pigmen melanin di kulit untuk memberi warna kulit lebih putih. Mereka yang berkulit gelap memiliki lebih banyak melanin dan jumlah melanin menentukan warna kulit seseorang. Melanin diproduksi oleh sel yang disebut melanosit. Jumlah melanin kulit seseorang tergantung pada penumpukan genetik. Produksi melanin dipengaruhi oleh paparan sinar matahari, tingkat kerusakan kulit, dan paparan bahan kimia.

Seringkali orang mengambil jalan lain untuk metode pemutihan kulit untuk mengatasi masalah seperti bintik-bintik, bintik-bintik penuaan, bekas luka, tahi lalat, jerawat, tanda lahir dan juga oleh orang-orang yang ingin memiliki kulit putih, terutama mereka yang memiliki warna kulit lebih gelap. Orang-orang menggunakan produk pemutih atau pencerah seperti krim pemutih, krim fading, krim dengan bahan kimia, dan perawatan laser.

Produk-produk ini bekerja dengan mengganggu enzim tyrosinase yang berperan penting untuk produksi melanin dan dengan demikian mengurangi jumlahnya di kulit. Sel-sel melanosit yang memproduksi melanin terletak di bagian paling bawah dari lapisan epidermis kulit. Terkadang kelebihan produksi pigmen melanin dapat menyebabkan berbagai masalah hiperpigmentasi.

Cara Kerja Pemutih Kulit


Krim pemutih kulit mengandung bahan yang berperan memperlambat produksi melanin di lapisan luar kulit.

Melanin adalah pigmen coklat yang diproduksi di melanosit di kulit. Melanin adalah perlindungan alami tubuh terhadap efek berbahaya dari sinar UV, namun, produksi melanin yang berlebihan (hiperpigmentasi) dapat menyebabkan warna kulit tidak merata dan gangguan kulit lainnya. Agen pemutih kulit bertindak untuk mengurangi aksi enzim, tyrosinase, yang mengontrol laju produksi melanin di kulit.

Produk yang mengandung bahan-bahan yang efektif dapat membantu mengatasi masalah yang berkaitan dengan hiperpigmentasi, namun, pemutih kulit berbasis bahan kimia dapat berpotensi berbahaya dan membawa risiko kesehatan yang signifikan dengan penggunaan yang lama.

Bahan Pemutih Kulit Yang Harus Dihindari


Bahan kimia yang secara tradisional digunakan dalam produk pemutih kulit dapat mencakup hidrokuinin, merkuri, dan steroid. Sementara penggunaan bahan kimia ini telah dilarang di beberapa negara, bahan-bahan seperti hydroquinine mungkin masih diresepkan oleh dokter.

Bahaya terbesar dari mengekspos kulit dan tubuh terhadap bahan kimia beracun ini adalah, seiring waktu, mereka dapat menghasilkan efek samping yang merugikan dan masalah kesehatan yang serius termasuk perubahan warna kulit, kegagalan fungsi sistem saraf dan organ internal dan peningkatan risiko kanker.

  1. Hydroquinine - Pemutih kulit Hydroquinine
    Hydroquinone [C6H4 (OH) 2] adalah bahan kimia beracun yang digunakan dalam pemrosesan film hitam putih, memproduksi karet dan ditemukan dalam beberapa pewarna rambut. Hydroquinine digunakan dalam krim dan lotion pemutih kulit karena merupakan agen pemutihan yang efektif, memperlambat produksi enzim tyrosinase dan mengurangi jumlah melanin yang terbentuk.

    Meskipun kita tidak tahu sepenuhnya risiko kesehatan yang dimiliki hidrokuinon, itu dianggap sitotoksik (toksik bagi sel), mutagenik, dan karsinogenik (penyebab kanker). Hydroquinine diperkirakan meningkatkan risiko komplikasi seperti gangguan tiroid, penyakit hati dan disfungsi adrenal. Telah dilarang untuk dijual sebagai pencerah kulit di Eropa, Jepang, dan Australia dan banyak kelompok menyerukan FDA untuk melarang bahan kimia ini di AS.

    Larangan diusulkan oleh FDA pada tahun 2006 tetapi saat ini produk-produk pemutih kulit yang mengandung 2% hidrokuinon dapat dijual bebas dan produk-produk yang mengandung hingga 4% hidrokuinon dapat diperoleh dengan resep dokter.

    Efek samping yang umum dilaporkan dari penggunaan krim hidrokuinin termasuk ruam kulit, iritasi kulit terbakar, kemerahan berlebihan dan kulit kering atau pecah-pecah. Jika digunakan untuk jangka waktu yang lama, hidrokuinon kadang-kadang dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai “ochronosis.” Orang dengan ochronosis dapat menunjukkan penggelapan biru kehitaman di area kulit tertentu. Seperti kompleks pereduksi pigmen lainnya, hydroquinone dapat membuat kulit Anda lebih rentan terhadap sinar UV matahari. Hal ini dapat menyebabkan kulit terbakar yang serius dan peningkatan risiko beberapa jenis kanker kulit.

  2. Mercury - Mercury pemutih kulit
    Pada Agustus 2013, Food and Drug Administration (FDA) mengeluarkan peringatan kepada konsumen yang menyarankan mereka untuk tidak menggunakan krim kulit, sabun kecantikan atau lotion yang mungkin mengandung merkuri karena bahaya keracunan merkuri. FDA pertama kali melarang penggunaan merkuri dalam produk-produk pemutih dan pencerah kulit pada tahun 1990, tetapi kantor pengawas sejak itu menemukan bahwa merkuri digunakan sebagai bahan dalam beberapa produk yang diproduksi di luar negeri dan dijual secara ilegal di Amerika Serikat.

    Merkuri adalah bahan kimia beracun yang mudah diserap ke dalam tubuh tetapi tidak mudah dihilangkan. Ketika merkuri digunakan untuk memutihkan kulit, efek samping awal dapat termasuk ruam kulit, perubahan warna kulit dan jaringan parut. Paparan merkuri dalam jangka panjang dapat memiliki konsekuensi kesehatan yang lebih serius. Organisasi Kesehatan Dunia menyarankan bahwa menggunakan merkuri dalam jangka panjang dapat merusak ginjal dan sistem saraf. Ini juga dapat menyebabkan depresi atau psikosis dan mengganggu perkembangan otak pada anak-anak yang belum lahir dan anak-anak yang sangat muda.

    FDA merekomendasikan agar Anda membaca label krim pemutih kulit yang Anda gunakan. Produk yang mengandung merkuri akan memiliki kata “merkuri,” “merkuri klorida”, “merkuri,” “merkuri,” atau “calomel.” Jika tidak ada label atau daftar bahan tidak menggunakan produk itu.

  3. Steroid - Pemutihan Kulit Beracun
    Sayangnya, banyak krim pemutih kulit mengandung senyawa ilegal yang dapat memasukkan steroid dosis tinggi. Meskipun steroid dapat bermanfaat dalam mengobati radang kulit yang disebabkan oleh penyakit seperti eksim, psoriasis atau dermatitis, steroid tidak pernah dimaksudkan untuk penggunaan pencerah kulit.

    Ketika steroid diresepkan, ini dilakukan di bawah pengawasan seorang spesialis kulit dan penggunaannya biasanya diminimalkan hingga beberapa minggu singkat. Sementara kortikosteroid topikal dapat tampak mencerahkan kulit dengan sangat cepat, ini karena mereka bertindak sebagai “vaso-constrictors”. Ini berarti pembuluh darah di daerah yang dirawat akan mengerut (menyempit) dan aliran darah akan melambat, membuat kulit terlihat lebih putih.

    Steroid juga dapat memperlambat proses regenerasi sel sehingga lebih sedikit melanosit terbentuk, yang menyebabkan penurunan produksi melanin. Sisi negatif dari memperlambat pembaharuan sel alami kulit adalah bahwa epidermis (lapisan kulit luar) dapat menjadi lebih tipis dan banyak orang mengeluhkan munculnya vena hijau di kulit.

    Penggunaan steroid dosis tinggi yang tidak dipantau dapat menyebabkan banyak masalah. Efek penipisan pada kulit dapat meningkatkan risiko kerusakan fisik pada kulit. Kulit dapat menjadi lebih rentan terhadap faktor-faktor kimia dan lingkungan dan akan ada peningkatan risiko kerusakan akibat sinar matahari dan masalah pigmentasi tambahan. Steroid dosis tinggi yang ditemukan dalam krim pemutih kulit ilegal juga dapat mengganggu kadar hormon tubuh dan, dalam kasus-kasus ekstrem, dapat menyebabkan gangguan seperti sindrom Cushings yang memengaruhi kelenjar adrenal.

Cara Memutihkan Kulit Secara Alami


  1. Susu
    Susu mentah adalah salah satu produk yang paling mudah tersedia yang dapat digunakan untuk memutihkan kulit. Ini mengontrol produksi melanin yang merupakan pigmen yang bertanggung jawab untuk warna kulit.

  2. Madu
    Ini adalah agen antibakteri dan mencegah kulit dari jerawat. Ini juga memastikan memberikan kulit bersih dan kulit bercahaya. Madu memiliki sifat anti-pigmentasi yang berguna untuk bekas luka memudar.

  3. Besan
    Juga dikenal sebagai tepung garam, besan dapat melakukan keajaiban jika dioleskan secara teratur pada kulit. Ia bekerja sebagai exfoliator alami dan juga membantu dengan mengangkat sel kulit mati dan membuat kulit sehat dan bercahaya. Besan juga berfungsi sebagai agen pemutih kulit.

  4. Kunyit
    Digunakan untuk mencerahkan, meremajakan kulit kusam dan memperbaiki kulit karena kunyit merupakan sumber antioksidan dan agen anti-inflamasi yang baik.

  5. Yogurt
    Kaya akan asam laktat yang berfungsi sebagai pemutih alami. Yogurt menghilangkan sel-sel kulit mati, dan sel-sel kulit mati juga membantu dalam mengekspos lapisan kulit baru.

  6. Kentang
    Ini adalah sayuran yang sangat sering digunakan untuk memutihkan kulit karena mengandung vitamin C dan juga memiliki sifat pemutihan ringan. Ini menghilangkan bintik-bintik gelap dari kulit yang disebabkan oleh usia atau dengan mendapatkan banyak paparan sinar matahari.

  7. Lidah buaya
    Ini meningkatkan pergantian sel dan juga menghilangkan sel kulit mati. Lidah buaya juga mengurangi sifat hiperpigmentasi yang menyebabkan kulit bercahaya.

  8. Lemon
    Ini adalah buah jeruk dan berfungsi sebagai pemutih alami. Lemon adalah salah satu cara ter-aman untuk mencerahkan atau memutihkan kulit Anda. Ini juga membantu dalam membuat warna kulit lebih baik dan lebih ringan dan juga membantu menghilangkan noda dan bekas jerawat. Untuk mendapatkan hasil terbaik, Anda bisa minum air lemon dengan madu setiap pagi.

  9. Pepaya
    Ini adalah salah satu makanan terbaik yang dapat digunakan untuk memiliki kulit yang sehat. Pepaya digunakan untuk perawatan kulit dan digunakan dalam bentuk lotion, sabun atau kulit wajah. Pepaya juga dapat dimakan secara teratur atau dapat dibumbui dan dioleskan pada kulit. Buah membantu dalam regenerasi sel dan juga merupakan antioksidan.

  10. Apel
    Ini kaya akan asam malat yang berguna untuk kulit dan membuatnya lebih sehat, awet muda dan lebih kencang. Apel membantu memperbarui sel-sel kulit dengan tidak merusak lapisan kulit Anda. Kaya serat apel juga membantu dalam mempromosikan pengembangan kulit dan membersihkan usus besar dan membuat kulit bebas jerawat.

  11. Alpukat
    Mereka adalah sumber yang kaya akan Biotin yang membantu regenerasi kulit dan pertumbuhan sel. Alpukat juga kaya akan vitamin E yang merupakan pelindung kulit alami dan membuat kulit awet muda dan bercahaya.

  12. Pisang
    Mereka adalah sumber kalium yang kaya yang berguna untuk membuat kulit terhidrasi dan dilembabkan. Pisang juga membantu menjaga elastisitas kulit dan menurunkan kemungkinan jerawat. Ini juga meremajakan kulit, melembutkan dan menghilangkan noda dan bintik-bintik.

  13. Kiwi
    Ini adalah sumber Vitamin C yang kaya yang membantu menjaga kulit lebih muda dan segar dan juga meningkatkan kekebalan kulit.

  14. Telur
    Mereka kaya akan asam amino dan antioksidan lutein dan zeaxanthin. Semua hal ini membantu melindungi kulit dari sinar ultraviolet yang berbahaya dan juga membantu dalam produksi sel-sel kulit baru.

  15. Tomat
    Membuat kulit Anda cerah dan cerah. Tomat membuat kulit bercahaya karena mengandung kolagen dan berfungsi sebagai pemutih kulit.

  16. Bawang putih
    Bekerja sebagai pembersih alami karena menghilangkan semua kotoran dari darah dan juga membantu menghilangkan jerawat. Bawang putih juga memperlambat proses penuaan karena mengandung sifat antioksidan.

  17. Walnut
    Kaya akan asam lemak yang merupakan konstituen utama membran sel. Membran sel yang sehat menjaga kulit Anda tetap lembab, kenyal, dan montok.

  18. Bayam
    Membantu dalam memberikan kulit tampak lebih halus dan bercahaya dan juga memberikan bantuan dari kulit kering dan gatal.

Referensi