Apakah pemicu terjadinya Perang Dunia II?

Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia II


Pada hakikatnya, latar belakang Perang Dunia II sama dengan Perang Dunia I, yaitu terbagi atas sebab umum dan sebab khusus.

  • Sebab Umum Perang Dunia II

    • Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa (LBB)
      Liga Bangsa-Bangsa tidak dapat menjalankanperanannya dengan baik. Misalnya, ketika Italiamelakukan agresi terhadap Ethiopia dan Jermanmenginvasi Austria dan Cekoslovakia, LBB tidakdapat mencegah kedua agresi tersebut.

    • Perlombaan Senjata
      Industri angkatan perang berkembang denganpesat karena mendapat dukungan keuangan darinegara. Setiap negara berusaha saling mengunggulilawan-lawan mereka dengan melengkapi persen- jataannya.

    • Persekutuan dan Pertentangan Paham
      Menjelang Perang Dunia II, terdapat tiga paham,yakni:

      • komunis yang dipimpin Rusia (Blok Komunis);
      • fasis totaliter dipimpin Jerman dan Italia (Blok Fasis);
      • demokrasi dan liberalisme yang dipimpin Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis (Blok Demokrasi). Munculnya blok-blok ini merupakan akibat darit imbulnya politik mencari kawan. Dari sinilah, mulai timbul rasa saling mencurigai antara satu negara (besar) dan negara (besar) lainnya.
  • Sebab Khusus Perang Dunia II

Sebab khusus yang memicu meletusnya Perang Dunia II adalah serangan Jerman atas Polandia pada 1 September 1939. Serangan yang dilancarkan Jerman initelah mengawali pertempuran dunia di front Eropa dan Amerika Utara. Adapun sebab khusus yang mengawali Perang Dunia II di kawasan Asia-Pasifik, yaitu pemboman pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii oleh Jepang pada 7 Desember 1941.

Jalannya Perang Dunia II


Setelah Jerman menyerang Polandia pada 1 September 1939, Prancis dan Inggris menyatakan perang terhadap Jerman pada 3 September 1939. Dengan politik lebensraum , pada 9 April 1940, tentara Jerman melakukan serangan besar-besaran ke wilayah utara dan berhasil menduduki Denmark dan Norwegia. Pada 10 Mei 1941, pasukan Jerman melakukan serangan pula ke wilayah barat, yaitu ke Luxemburg, Belanda, Belgia, dan mengancam Prancis.

Pada 10 Juni 1940, Italia terlibat peperangan dan me- mihak Jerman. Akhirnya, dengan serangan dari Jerman dan Italia selama 12 hari, pada 22 Juni 1940 Prancis dapat ditaklukkan. Selanjutnya, Jerman mencoba untuk menguasai Inggris. Namun, serangan Jerman dapat dipatahkan oleh pasukan Inggris pimpinan Winston Churchill. Jerman dan Italia kemudian menduduki daerah Balkan dan mendapat perlawanan dari kaum partisan Yugoslavia yang dipimpin Yosef Broztito.

Pada 22 Juni 1941, Jerman memulai serangannya ke arah timur, yaitu Rusia. Pasukan Poros saat itu sudah mencapai Stalingrad dan Pegunungan Kaukasus. Serangan Jerman berhasil gemilang sehingga negara-negara Sekutu dalam posisi bertahan. Namun, pada 1944, pasukan Rusia dapat memukul mundur pasukan Jerman dengan menerobos jauh ke wilayah Polandia, Rumania, Yugoslavia, Hongaria, dan dapat mengusir Jerman dari Balkan.

Di Pasifik, Jepang telah memulai Perang Asia Timur Raya dengan melakukan pemboman terhadap pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawai, pada 7 Desember 1941. Keesokan harinya, Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang dan negara Poros lainnya. Dalam waktu 100 hari, Jepang berhasil merebut koloni Inggris di Malaya dan Burma, koloni Amerika di Filipina, koloni Belanda di Indonesia, dan sejumlah pulau di Pasifik.

Untuk membalas serangan Jepang, Sekutu menyusun strategi serangan udara dari satu pulau ke pulau lain (loncat katak). Strategi ini dipimpin oleh Jenderal Douglas Mac Arthur dan Laksamana Chester Nimittz. Pada 7 Mei 1942, Sekutu berhasil menghancurkan tentara Jepang di Laut Karang dekat Irian. Setelah itu, pada 1945, Sekutu berhasil merebut Filipina dan Indo-Cina dari pasukan Jepang. Jepang tidak dapat menahan serangan- serangan pasukan Sekutu, terutama setelah Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom pada 6 Agustus 1945 dan 9 Agustus 1945. Akhirnya, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945 di Kalijati, Subang.

Serangan besar-besaran dilakukan oleh Sekutu di bawah pimpinan Jenderal Dwight Eisenhower terhadap Jerman. Serangan tersebut, antara lain pada 6 Juni 1944, pasukan Sekutu menyerang Jerman yang menguasai Prancis di Norwegia; pada Agustus 1944 menyerang Jerman yang menguasai Prancis di Normandia; dan pada Agustus 1944 menyerang Jerman di Prancis Selatan. Serangan itu berhasil dilancarkan dengan direbutnya Prancis pada 24 September 1944 dan direbutnya Belgia pada 2 September 1944. Pada awal tahun 1945, pasukan Amerika Serikat melancarkan serangan ke wilayah Jerman, menghancurkan pusat-pusat industri Jerman, dan berhasil menduduki Kota Berlin. Pasukan Jerman pun terdesak, akhirnya pada 7 Mei 1945, Jerman menyerah kepada Sekutu.

Dengan menyerahnya Jerman dan Jepang kepada Sekutu, berakhirlah Perang Dunia II. Akhir dari Perang Dunia II adalah penandatanganan Perjanjian Postdam antara Jerman dan Sekutu pada 17 Juli–2 Agustus 1945 dan Perjanjian San Fransisco pada 8 September 1951 antara Jepang dan Sekutu. Pihak yang kalah perang diharuskan membayar ganti rugi perang dan membagi daerah-daerah yang direbut pada masa perang. Para penjahat perang harus dihukum gantung, seperti Goering dari Jerman dan Hideki Tojo dari Jepang. Selain itu, yang bertindak sebagai otak Perang Dunia II dinyatakan sebagai penjahat perang. Adolf Hitler, mati bunuh diri di bunker perlindungan bawah tanah dan Benito Mussollini ditembak mati dan mayatnya digantung terbalik di Piazza Loreto, Milan, Italia.