Apakah nilai tukar Dollar bisa menjadi acuan negara kita maju?

sharon-mccutcheon-8lnbXtxFGZw-unsplash

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat AS terus mengalami perubahan sepanjang waktu. Perjalanan nilai tukar rupiah juga memiliki cerita masing-masing dalam setiap pemerintahan.

Di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo misalnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ada dititik Rp 14.710. Pada akhir masa pemerintahan Megawati nilai tukar dolar AS stabil di kisaran Rp 8.000. Di tangan Presiden Habibie, nilai tukar dolar AS berhasil ditekan dari belasan ribu hingga mencapai level Rp 6.500. Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp 2.000. Dan masih banyak lagi.

Penyebab naik turunnya nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS ada banyak, ada yang karena keputusan dari negara Amerika itu sendiri atau juga karena permintaan Dollar yang meningkat, dan juga ekonomi negara. Seperti ketika awal pandemi ekonomi di Indonesia sedang turunnya dan ini mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS yang pada saat itu kurang lebih Rp. 16.000,-.

Jadi menurut Youdics apakah nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS yang rendah bisa kita katakan negara kita maju?

Summary
1 Like
Menurutku belum, karena mungkin yang paling berpengaruh terhadap nilai tukar ke mata uang lain adalah sektor perekonomian, kalau perekonomian baik maka nilai tukarnya akan turun, dan sebaliknya kalau perekonomian sedang tidak baik maka nilai tukarnya akan naik salah satunya ke dollar. Untuk menjadi negara maju perlu beberapa syarat yang harus dipenuhi, seprti sektor pendidikan, teknologi, sda, dll. dan semuanya saling memiliki pengaruh satu sama lain. Jadi belum bisa dikatakan negara maju walau nilai tukar rendah.
1 Like

Lepas dari dolar memang sulit. Siapa pun presidennya, AS tetap menjadi negara dengan ekonomi terbesar. Sekitar 580 miliar dolar AS dalam bentuk tunai berputar di luar AS. Jumlah itu setara dengan 65 persen dari seluruh dolar yang ada.

Uang tunai hanya satu dari sekian banyak indikasi dolar sebagai mata uang dunia. Lebih dari satu pertiga PDB datang dari negara-negara yang mematok mata uang mereka dengan dolar.Dalam pasar valuta asing, dolar adalah penguasa. Lebih dari 85 persen pasar valas melibatkan dolar. Selain itu, 39 persen dari utang yang ada di dunia diterbitkan dalam bentuk dolar.

1 Like

Menurutku kuatnya nilai tukar mata uang suatu negara terhadap Dollar Amerika atau US Dollar (USD) dapat dijadikan salah satu acuan utama suatu negara masuk ke kategori negara maju. Acuan tersebut sesuai dengan pernyataan Putri (2019), bahwa negara maju adalah sebutan untuk negara yang menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata sehingga membuat rakyatnya memiliki kualitas hidup dan tingkat kesejahteraan yang tinggi. Kebanyakan negara dengan pendapatan per kapita tinggi dianggap negara maju, namun beberapa negara yang telah mencapai pendapatan per kapita yang tinggi melalui eksploitasi tanpa mengembangkan industri yang beragam dan ekonomi berdasarkan jasa tidak dianggap memiliki status negara maju.

Lebih lanjut lagi, menurut Hanum dan Sarlia (2019), meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat mendorong meningkatnya daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa. Perilaku masyarakat dalam membelanjakan pendapatannya tersebut dapat meningkatkan permintaan akan suatu barang dan jasa dan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Dan menurut Syamsuyar dan Ikhsan (2019), nilai tukar mata uang atau kurs berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa nilai tukar mata uang suatu negara dapat dijadikan sebagai salah satu patokan bahwa negara tersebut dapat disebut sebagai negara maju karena pendapatan per kapita warga negaranya yang tinggi sehingga pertumbuhan ekonominya yang baik. Namun, perlu kita perhatikan bahwa suatu negara dapat dianggap maju saat mereka memiliki industri yang beragam dan stabilitas ekonomi yang baik juga.

Sumber

Hanum, N., & Sarlia, S. (2019). Pengaruh Pendapatan Perkapita terhadap Konsumsi di Provinsi Aceh. Jurnal Samudra Ekonomika, 3(1), 84-92.

Putri, R. N. (2019). Perbandingan Sistem Kesehatan di Negara Berkembang dan Negara Maju. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 19(1), 139-146.

Syamsuyar, H., & Ikhsan, I. (2017). Dampak Sistem Nilai TUkar terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM), 2(3), 414-422.

1 Like