Benarkah narsis atau alay dapat merupakan penyakit kejiwaan?

Narsis atau alay adalah fenomena yang sedang marak terjadi saat ini. Hal ini berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Apakah narsis merupakan penyakit kejiwaan ?

Narcissistic personality disorder atau yang lebih dikenal dengan nama narsisistik adalah gangguan mental yang langka.

Orang dengan gangguan kepribadian narsisistik menganggap dirinya jauh lebih penting dari ornag lain, memiliki kebutuhan yang tinggi untuk dipuji atau dibanggakan, namun memiliki empati yang rendah terhadap orang lain.

Akan tetapi dibalik rasa percaya diri yang begitu tinggi sebenarnya ia memiliki rasa percaya diri yang rapuh dan mudah runtuh hanya dengan sedikit kritikan.Gangguan ini dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan apabila tidak ditangani secara tepat.

A post was merged into an existing topic: Apa yang dimaksud dengan gangguan kepribadian narsistik ?

Secara bahasa narsisme merupakan tumbuhan berbunga putih, krem, atau kuning terdapat di daerah subtropik, suku Amarylidaceae. Secara istilah narsisme adalah cinta diri sendiri yang sangat ekstrim, paham yang menganggap diri sendiri sangat superior dan sangat penting ada (extreme self-impotency). (Kartono, 2000).

Orang yang berperilaku narsisme cenderung menjadi sangat self-consciousness (Chaplin, 2003), yakni perhatian yang sangat berlebihan pada diri sendiri dan apabila kecenderungan ini semakin gawat maka muncul Imaginary Audience dalam pikirannya.

Menurut aliran psikoanalisis, narsisme ialah perhatian yang sangat berlebihan kepada diri sendiri, dan kurang atau tidak adanya perhatian kepada orang lain. Narsisme ini biasanya berlanjut sampai memasuki masa kedewasaan sebagai bentuk fiksasi

Ciri- ciri Perilaku Narsisme


Sebenarnya setiap orang mempunyai kecenderungan narsisme, akan tetapi kadarnya itulah yang berbeda. Ada beberapa tanda-tanda atau ciri-ciri narsisme dari Diagnostics and Statistik Manual, Fourth Editions Text Revision, antara lain :

  • Orang narsisme yakin kalau dirinya unik dan istimewa, serta berpikiran bahwa tidak ada yang bisa menyaingi dirinya. Dia akan merasa lebih tinggi statusnya serta lebih cantik atau ganteng dibandingkan dengan yang lain.

  • Orang narsisme selalu ingin dipuji dan diperhatikan. Mereka kurang peka terhadap kebutuhan orang lain, karena yang ada dalam pikirannya adalah dirinya sendiri.

  • Orang narsisme sangat sensitif terhadap kritikan, kritikan yang kecil bisa berarti besar bagi mereka, dan tidak mau disalahkan.

  • Orang narsisme membutuhkan pengakuan dari orang lain demi memompa rasa percaya dirinya. Inilah rahasia terbesar orang narsisme.

Sedangkan menurut Barlow dan Durand (2006) ciri-ciri narsisme yaitu:

  • Kurang memiliki empati
  • Suka foto selfie
  • Bersikap arogan dengan memakai aksesoris yang berlebihan, seperti gelang, kalung, anting-anting, dll.
  • Mempunyai fantasi-fantasi tentang kesuksesan, kekuasaan, kecerdasan, kecantikan, atau cinta ideal yang tanpa batas.

Dari ciri-ciri tersebut, karakter narsis sekilas terlihat mirip seperti karakter orang dengan rasa percaya diri yang kuat, kurang memiliki sifat empati dan selalu ingin dipuji. Padahal hal tersebut tidaklah sama. Orang narsis memang memiliki rasa percaya diri yang kuat, namun rasa percaya diri tersebut adalah rasa percaya diri yang tidak sehat, karena hanya memandang dirinya yang paling hebat dari orang lain. Di sisi lain, orang dengan rasa percaya diri yang sehat tidak mengagung-agungkan dirinya saja, namun juga bisa menghargai orang lain

Oleh karena itu, orang yang narsis memang dapat dikatakan mempunyai gangguan jiwa, walaupun dengan kadar yang berbeda-beda.

Kalau menurut aku, NPD ini memang masuk kategori gangguan jiwa atau gangguan kepribadian. Karena kalau keinginan narsistiknya gak tercapai, timbul kecemasan dan stress dalam dirinya.

Narcissistic personality disorder ini sendiri dapat berdampak buruk bagu kita untuk bersosialisasi karena gangguan kepribadian ini membuat kita selalu merasa lebih unggul, lebih unik, lebih baik, dan lebih dari yang lain jadi menimbulkan kesan meremehkan orang lain.

Untuk pertanyaan ini,

Di jaman yang kompetitif ini, harusnya memang kita berusaha untuk lebih baik dan lebih unggu tetapi itu atas usaha kita. Dan harus dibuktikan dengan pencapaian-pencapaian dari hasil kerja keras. lain hal dengan hal dengan NPD yang merasa lebih unggul meskipun sebenarnya bisa saja tidak.

Menurut saya karna ini adalah sebuah gangguan kepribadian, jadi ga wajar karena benar-benar akan menghambat kita untuk bekerja sama dengan orang lain.

Yap benar sekali, namun penderita NPD ini juga terkadang bisa memunculkan hal positif juga bagi dirinya.

Dilansir dari BBC, Dr Kostas Papageorgiou dari Queen’s University Belfast mengatakan, orang yang memiliki sifat narsistik tidak akan terpengaruh oleh penolakan. Mereka memiliki keinginan yang kuat atas perhatian sehingga menciptakan sebuah motivasi tinggi untuk mencapai tujuannya. “Jika kita dapat meninggalkan moralitas sosial konvensional dan hanya berfokus pada apa yang berhasil, maka narsisme dapat terlihat seperti sifat yang sangat positif,” kata Kostas.

Dalam penelitiannya, Kostas dan timnya melibatkan 300 siswa SMP pemilik sifat narsistik di Italia. Dari penelitian itu, Kostas menemukan bahwa para partisipan cenderung mendapatkan nilai lebih tinggi dalam ujian jika dibandingkan dengan kapasitas kecerdasan mereka. Menurut Kostas, hal ini dikarenakan ego dan kepercayaan diri mereka yang tinggi.

Meskipun tidak pintar, mereka ulet dan tekun sehingga mereka berhasil mengungguli siswa lainnya. Meskipun bisa mendapat respons negatif dari orang-orang di sekitarnya, kata Kostas, pemilik sifat narsistik juga memiliki kharisma dan menarik banyak teman jika mereka berhasil meraih prestasi.

Jadi bagi pengidap NPD alangkah baiknya jika dia bisa menggunakan sifat nya tersebut ke arah yang lebih baik dan meminimalisir tindakan yang dapat merugikan orang lain.

Referensi

Ini mungkin masuk akal juga, sifat narsistik menimbulkan sifat kompetitif karena kehausan untuk mendapatkan Pujian dan sanjungan dari orang lain. Kalau kita lihat melihat dari sisi positif nya mungkin memang sifat narsistik ini ada baiknya, karena memunculkan motivasi agar selalu selalu dipuji dan berkesan.

Tetapi narcissistic personality disorder berbeda halnya, karena sudah menjadi gangguan kepribadian. Gangguan disini tentu saja menjadi masalah, karena perilaku yang ditunjukkan cenderung kearah negatif seperti perilaku arogan, minim empati, sombong, egois, manipulatif, dan suka menuntut sesuatu dengan tujuan untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain.

Dari artikel yang saya baca juga, ciri-ciri dari narcissistic personality disorder yang diambil dari jurnal Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) adalah sebagai berikut.

  1. Memiliki rasa kepentingan diri sendiri yang berlebihan.
  2. Mengharapkan untuk diakui sebagai seseorang yang superior, bahkan tanpa adanya prestasi yang menjamin.
  3. Melebih-lebihkan bakat dan prestasi.Disibukkan oleh fantasi mengenai kesuksesan, kekuatan, kecerdasan, kesempurnaan fisik, atau sebagai pasangan hidup yang sempurna.
  4. Memercayai bahwa dirinya adalah pihak superior dan hanya dapat dimengerti oleh orang-orang yang berkedudukan sama tinggi atau sama spesialnya.
  5. Membutuhkan puja-puji yang konstan setiap saat.
  6. Merasa berhak terhadap segala sesuatu.
  7. Mengharapkan perlakuan khusus dari semua orang.
  8. Mengambil keuntungan dari orang lain untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
  9. Memiliki ketidakmampuan atau ketidakinginan untuk mengakui kebutuhan dan perasaan orang lain.
  10. Cemburu dan iri terhadap orang lain, sekaligus memercayai bahwa orang lain cemburu terhadap dirinya.
  11. Berperilaku arogan dan sombong.

Berdasarkan ciri-ciri ini, narcissistic personality disorder ini dapat benar-benar menjadi masalah jafi harusnya sih segera konsultasi.

Narsisstic Personality Disorder (NPD) merupakan salah satu gangguan kepribadian kluster tipe B. Kluster ini ditandai dengan pemikiran atau perilaku yang dramatis, terlalu emosional, atau tidak dapat diprediksi. Contoh lainnya adalah gangguan kepribadian antisosial, borderline personality disorder, dan histronic personality disorder. NPD sendiri juga sudah diklasifikasikan dalam DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder) yang berisikan kriteria standar untuk klasifikasi gangguan mental.

Menurut DSM-5, kriteria gangguan kepribadian narsisistik meliputi:

  • Merasa diri penting yang berlebihan
  • Ingin dipuja dan dipuji orang lain secara terus menerus
  • Menginginkan perilaku spesial karena merasa superior
  • Melebih-lebihkan pencapaian dan bakat yang dimiliki
  • Bereaksi negatif terhadap kritik
  • Suka berfantasi tentang kekuatan, sukses, dan kecantikan atau ketampanan
  • Memanfaatkan orang lain
  • Ketidakmampuan atau tidak mau tahu keinginan atau perasaan orang lain
  • Berperilaku arogan atau sombong

Berdasarkan pernyataan yang telah disebutkan, maka NPD merupakan salah satu tipe dari gangguan kepribadian. Narsistik berbeda dengan kepribadian positif lainnya seperti percaya diri ataupun mencintai dirinya sendiri karena dilakukan secara berlebihan dan dapat merugikan diri sendiri terutama dari aspek emosi dan perilaku impulsif seperti gangguan kepribadian tipe kluster B yang lain.