Apakah miras sudah bukan menjadi hal yang tabu saat in di Indonesiai?


Minuman keras saat ini terutama bagi para pemuda sudah menjadi suatu kebiasaan bahkan budaya dalam suatu alasan tertentu seperti contoh saat berkumpul atau dalam keadaan mental yang tertekan . dan secara hukum yang legal di Indonesia , Miras memiliki izin dalam produksi dan pendistribusiannya, sesuai yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal yang salah satunya diatur mengenai investasi minuman beralkohol atau minuman keras.
dan ditinjau dari segi moral dan spiritual ada larangan larangan tertentu dalam mengonsumsi minuman beralkohol, yang padahal dampak buruk nya berpengaruh kepada masalah sosial seperti pemerkosaan, dan beberapa tindakan kriminal.
Bagaimana pendapat anda tentang menenggak minuman keras ? Apakah hal ini sudah menjadi hal yang biasa dan kita sebagai pemuda yang open minded harus bisa menerimanya? ataukah kita harus menekan konsumsi minuman beralkohol saaat ini?

Referensi :
UEA Legalkan Kumpul Kebo dan Minuman Keras, Produser Film Tabu Sambut Bahagia - Galamedia News - Halaman 2 (pikiran-rakyat.com)
Legal-Ilegal Investasi Minuman Keras di Indonesia (cnbcindonesia.com)
Pemerkosaan Anak dan Efek Miras | Republika Online

Tidak, miras masih dianggap sebagai hal yang tabu di Indonesia. Meskipun ada beberapa perubahan dalam pandangan masyarakat terhadap minuman keras, sebagian besar penduduk Indonesia masih memandang negatif terhadap konsumsi alkohol. Faktor budaya, agama, dan norma-norma sosial berpengaruh besar dalam memandang miras sebagai sesuatu yang tidak diinginkan.

Sebagai negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, Indonesia memiliki pandangan khusus terhadap konsumsi alkohol. Agama Islam secara tegas melarang konsumsi minuman keras, dan ini tercermin dalam nilai-nilai masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, walaupun ada kelompok masyarakat yang mungkin tidak seketat dalam menjalankan aturan-aturan agama, namun stigma terhadap miras tetap tinggi.

Selain aspek agama, budaya juga memainkan peran penting. Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang kaya, dan beberapa kelompok etnis atau daerah memiliki pandangan yang berbeda terhadap konsumsi alkohol. Beberapa daerah mungkin lebih terbuka terhadap miras, sementara yang lain tetap mempertahankan norma-norma tradisional yang melarangnya.

Pemerintah Indonesia juga telah mengambil berbagai langkah untuk mengontrol dan membatasi konsumsi alkohol. Pembatasan iklan, regulasi penjualan, dan penindakan terhadap tempat-tempat yang melanggar aturan terkait miras menjadi langkah-langkah yang diambil untuk meminimalkan dampak negatif dari konsumsi alkohol.

Namun, perlu dicatat bahwa dalam beberapa tahun terakhir, terdapat perubahan tren di beberapa wilayah perkotaan di Indonesia. Beberapa tempat seperti restoran dan bar di kota-kota besar mungkin lebih terbuka terhadap konsumsi alkohol, terutama di kalangan masyarakat yang lebih modern dan terpapar oleh pengaruh global. Meskipun demikian, pandangan negatif masih mendominasi secara umum.

Dalam konteks ini, bisa dikatakan bahwa meskipun terdapat pergeseran dalam pandangan terhadap miras di beberapa segmen masyarakat, secara keseluruhan, konsumsi alkohol masih dianggap sebagai hal yang tabu di Indonesia. Tantangan di masa depan mungkin melibatkan bagaimana mencapai keseimbangan antara kebebasan individu dan mempertahankan nilai-nilai budaya serta agama yang kental di masyarakat Indonesia.