Apakah minuman beralkohol berbahaya bagi kesehatan?

minuman keras

Sebagian orang menyukai minuman beralkohol, minuman yang sangat umum jika kita berpergian ke eropa. Apakah minuman ini berbahaya bagi kesehatan atau malah baik untuk kesehatan ?

Minuman ber-alkohol tidak selalu buruk bagi kesehatan, karena segala sesuatu di dunia ini pasti ada manfaatnya. Tetapi yang perlu ditekankan disini adalah tidak mengkonsumsinya secara berlebih. Berikut beberapa manfaat minuman beralkohol bagi kesehatan,

1. Untuk kesehatan jantung

Asupan sewajarnya dari setiap minuman keras atau alkohol dapat menurunkan risiko penyakit jantung hingga 40 persen, menurut review yang melibatkan lebih dari 100 studi prospektif dari Harvard School of Public Health, dilansir dari Live Strong.

Para peneliti dari Mediterranean Neurological menemukan bahwa mengonsumsi bir dalam batas sewajarnya setiap hari bisa mengurangi risiko penyakit jantung hingga 25 persen. Tim peneliti menyimpulkan, minum bir hingga 1,3 liter setiap hari untuk pria, dan setengahnya untuk wanita (sekitar 0,65 liter) dapat memiliki efek menguntungkan untuk jantung Anda.

Sama halnya dengan mengonsumsi anggur merah (red wine). Selain bagus untuk kesehatan jantung, minum anggur merah sewajarnya diketahui dapat membantu Anda menurunkan berat badan, mengurangi kelupaan, meningkatkan sistem imun tubuh, dan mencegah pengeroposan tulang.

Manfaat alkohol terhadap kesehatan jantung berkaitan dengan kemampuannya untuk meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan tingkat kolesterol jahat (LDL) dalam darah, dan mengurangi gangguan darah yang dapat menyebabkan penyumbatan arteri — beserta serangan jantung yang dapat mengikuti.

2. Bir kaya akan vitamin B

Bir tidak selamanya berisi kalori kosong. Berbagai studi menemukan bahwa bir mengandung thiamin dan riboflavin (dua jenis vitamin B), juga kalsium, magnesium, dan selenium yang lebih banyak daripada wine dan cider. Para peneliti menduga hal ini disebabkan oleh bahan dasar yang digunakan untuk membuat bir (seperti jelai atau hops/pucuk pohon cemara) dan perbedaan cara pembuatannya.

Senyawa aktif dalam hops dapat melindungi Anda dari risiko Alzheimer dan penyakit Parkinson, menurut sebuah studi dalam Journal of Agriculture and Food Chemistry dilansir dari Shape. Peneliti dari Cina menemukan bahwa hop mengandung xanthohumol yang dikenal memiliki manfaat antioksidan dan antikanker, berfungsi untuk memperlambat perkembangan penyakit neurodegeneratif.

Namun demikian, bir jenis dark brew diketahui memiliki keunggulan nilai gizi yang mengalahkan jenis bir lain. Satu gelas standar (12-ons) bir lager menawarkan kurang dari satu gram serat, sementara dark brew mengandung lebih dari satu gram serat per gelas sajian. Yang lebih mengejutkan lagi, bir dark brew mengandung kandungan zat besi 121 ppb (parts per billion) dibandingkan dengan bir biasa yang memiliki 92 ppb dan fermentasi bit non-alkohol sebanyak 63 ppb.

Zat besi membawa oksigen dari paru ke seluruh otot tubuh dan sistem organ lainnya, sehingga saat asupan zat besi Anda di bawah rata-rata, oksigen akan mengalir lebih lambat, yang dapat membuat Anda merasa lelah, lesu, dan mudah marah.

3. Baik untuk kesehatan ginjal

Meski minuman bersoda dan sirup telah dikaitkan dengan peningkatan risiko pembentukan batu ginjal (23-33 persen), mengonsumsi bir dan wine pada kenyataannya justru menunjukkan persentase risiko yang jauh lebih rendah: 41% penurunan risiko pada bir dan 31 persen untuk wine.

Selain itu, konsumsi rutin dari alkohol sewajarnya diketahui mampu menurunkan risiko munculnya batu empedu. Sebaliknya, orang-orang yang tidak rutin memasukkan alkohol dalam konsumsi kesehariannya tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan terhadap risiko tersebut.
Senyawa aktif dalam minuman keras mempengaruhi kolesterol baik dan buruk dalam darah, akan tetapi juga mempengaruhi tingkat kolesterol yang terkandung dalam empedu. Ditambah lagi, memiliki berat badan berlebih adalah salah satu faktor risiko munculnya batu empedu. Maka, konsumsi minuman keras secara bertanggung jawab bisa membantu Anda mengelola berat badan sehat.

4. Vodka baik untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi

Vodka memiliki tingkat alkohol yang tinggi, yang juga memiliki kualitas antibakterial yang sangat baik. Saat digunakan sebagai obat kumur alternatif, vodka dapat membunuh bakteri penyebab bau mulut, dan jika Anda ingin menambahkan faktor sehatnya, Anda bisa tambahkan beberapa batang cengkeh, lembaran daun mint, atau sebatang kayu manis untuk meningkatkan kesegarannya.

5. Meningkatkan kinerja otak

Rutin menenggak bergelas-gelas alkohol diketahui bisa merusak otak dalam jangka panjang, namun jika Anda tahu triknya dan mengonsumsi minuman keras favorit Anda dengan sewajarnya, alkohol dapat membantu mencegah penurunan fungsi kognitif otak.

Penelitian dari Loyola University menemukan bahwa peminum miras yang mengontrol jumlah konsumsinya menunjukkan penurunan risiko kerusakan kognitif sebanyak 23 persen, termasuk penyakit Alzheimer, dan bentuk lain dari demensia jika dibandingkan dengan kelompok orang non-peminum minuman keras.

Sebuah studi terbitan Consciousness and Cognition menunjukkan bahwa konsumsi minuman keras dalam porsi sewajarnya memiliki keterkaitan dengan fungsi pemecahan masalah out of the box, alias creative thinking. Tim menemukan bahwa pria yang meminum vodka cranberry sampai tingkat alkohol dalam darahnya mencapai 0,75 persen berhasil memecahkan masalah kreatif dalam waktu yang lebih cepat daripada kelompok pria yang tidak meminum alkohol.

6. Wine baik untuk mencegah flu dan masuk angin — juga memelihara kesehatan mata

Memang, konsumsi alkohol kronis bisa merusak sistem kekebalan tubuh dan justru menempatkan Anda pada risiko yang lebih tinggi terhadap berbagai macam penyakit, namun kuncinya adalah: sedikit saja!

Studi yang dilakukan oleh Oregon Health & Science University terhadap kera Makaka (primata yang memiliki rancangan sistem imun tubuh paling mirip dengan manusia) menemukan bahwa kera yang mengonsumsi wine dalam batas wajar menunjukkan peningkatan kualitas sistem kekebalan tubuh. Sebaliknya, kera yang minum terlalu banyak menunjukkan kekebalan tubuh yang melemah.

Segelas red wine, jika dibandingkan dengan white wine, memiliki kandungan zat besi, magnesium, potasium, dan lutein juga zeaxanthin yang lebih tinggi. Semua senyawa ini adalah karotenoid yang bisa mengurangi risiko Anda terhadap katarak dan degenerasi makular (hilangnya penglihatan sentral akibat kerusakan pada tengah retina, sekaligus penyebab utama kebutaan pada usia 50 tahun ke atas).

Referensi

Kalau referensi yang diberikan oleh @WredaBeny01 menyebutkan bahwa minuman alkohol baik untuk kesehatan, walaupun dengan catatan tidak dikonsumsi dalam jumlah yang banya, tetapi tetap saja minuman beralkohol cenderung buruk untuk kesehatan.

Pengaruh alkohol terhadap tekanan darah telah dibuktikan meskipun mekanisme peningkatan tekanan darah akibat alkohol belum jelas. Namun, diduga peningkatan kadar kortisol dan peningkatan volume sel darah merah serta kekentalan darah berperan dalam menaikkan tekanan darah. Beberapa studi menunjukkan hubungan langsung antara tekanan darah dan asupan alkohol serta diantaranya melaporkan bahwa efek terhadap tekanan darah baru nampak bila mengkonsumsi alkohol sekitar 2 – 3 gelas ukuran standar setiap harinya (Depkes RI, 2006).

Di negara Barat seperti Amerika, konsumsi alkohol yang berlebihan berpengaruh terhadap terjadinya hipertensi. Sekitar 10% hipertensi di Amerika disebabkan oleh asupan alkohol yang berlebihan di kalangan pria separuh baya. Akibatnya kebiasaan minum alkohol ini menyebabkan hipertensi sekunder di kelompok usia ini (5-12% dari kasus). Mengurangi minum alkohol dapat menurunkan tekanan darah (Tagor, 2004 dalam Rilantoro, 2004).

Konsumsi alkohol dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL, tetapi konsumsi alkohol tidak disarankan untuk meningkatkan kadar kolesterol HDL.