Apakah Menwa masih dibutuhkan di era sekarang?

Resimen Mahasiswa (disingkat Menwa) adalah salah satu kekuatan sipil yang dilatih dan dipersiapkan untuk mempertahankan NKRI sebagai perwujudan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Menwa juga merupakan salah satu komponen warga negara yang mendapat pelatihan militer (unsur mahasiswa). Markas komando satuan Menwa bertempat di perguruan tinggi di kesatuan masing-masing yang anggotanya adalah mahasiswa atau mahasiswi yang menempuh studi di perguruan tinggu tersebut. Menwa diberikan wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dengan UKM lain dan berada langsung di bawah rektorat.

Sebelumnya tagar menwa ramai diperbincangkan di jagat maya terkait meninggalnya salah satu anggota menwa di sebuah universitas di Solo akibat mengikuti Diklatsar. Tidak hanya itu, bahkan setelah kasus tersebut ramai, beberapa kasus-kasus serupa terdahulu dengan pola yang kulang lebih sama juga ikut diblow up ke ranah publik.

Lalu apakah eksistensi Menwa di era sekarang masih diperlukan di limgkungan akademik kampus? Apalagi di kondisi pandemi yang di mana mayoritas mahasiswa-mahasiswi belajar dari rumah masing-masing.

#onlineonlinediscussion

Capture-1-300x209

Pertanyaan tersebut dapat diumpamakan seperti ini “Akhir-akhir ini banyak aparat negara yang terlibat kasus kriminal, apakah polisi di Indonesia harus ditiadakan saja?” Meskipun jangkauan kedua organisasi masyarakat tersebut berbeda, namun keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni keamanan.

Seperti polisi, ketika kasus di UNS itu tersebar luas di masyarakat banyak yang dengan terang-terangan melontarkan ujaran kebencian pada organisasi tersebut. Dalam kehidupan bersosial, publik diibaratkan seperti itik, jika salah seorang memberikan statement pujian maka orang-orang akan turut memujinya begitupun sebaliknya.

Saya rasa, tugas menwa ini dapat sangat membantu keberlangsungan universitas masing-masing apalagi ketika universitas tersebut sedang mengadakan event. Tidaklah bijak jika karena kesalahan satu organisasi menwa di satu kampus, lantas kita mempertanyakan keabsahan menwa itu sendiri. Nyatanya menurut sebagian pendapat mahasiswa yang lain beberapa menwa di kampus mereka sangat mengayomi sesama mahasiswa.

Kalau ada masalah karena perkara sistematis dan masif, harus diperbaiki sistemnya. Panggil Menwa supaya memperbaiki sistemnya, supaya tidak terulang.-MENDAGRI

Summary

https://mojok.co/pojokan/apakah-menwa-adalah-organisasi-yang-masih-relevan/

Mendagri Ungkap Pertimbangan Keberadaan Menwa Masih Diperlukan di Kampus - Halaman 2

https://ditmawa.mercubuana.ac.id/menwa-2/

Ini cukup membingung kan ya. Resimen mahasiswa atau biasa di sebut menwa meruoakan organisasi semimiliter di tingkat mahasiswa yang cukup dibutuhkan. Namun, akhir-akhir ini banyak sekali kasus mengenai diklat menwa yang cukup menakutkan karena bersangkutan dengan nyawa. Cukup banyak pemberitaan anggota menwa yang sedang diklat, pergi sehat walafiat pulang dalam keadaan tinggal nama.

Memang tidak aneh kegiatan diklat menwa cukup keras. Karena memang mengikuti standar militer. Bila ditanya apakah masih di butuhkan menwa atau tidak disaat seperti ini. Saya pikir masih dibutuhkan. Namun, dengan ketentuan dan kegiatan yang lebih manusiawi lagi. Kegiatan yang tetap mengikuti standar militer, namun masih melihat kondisi mahasiswa yang fisiknya tidak sekuat para tentara. Namun jika kegiatan menwa ini semakin banyak memakan korban dan hal yang tidak manusiawi, maka lebih baik menwa ditiadakan. Bukan organisasinya yang salah, namun orang-orang di dalamnya yang telah membiat organisasi menwa keluar batas yang seharusnya.

Ya begitulah. Untuk orang awam seperti aku, masih mencoba melihat sisi baik maupun buruk dari organisasi menwa ini. Nah ini pendapatku, bagaimana pendapatmu?