Syahadat atau kalimat tauhid sangat utama dibandingkan dengan ibadah-ibadah yang lain sebagaimana yang telah didakwahkan oleh para Nabi dan Rosul. Diantara keutamaan-keutamaannya adalah:
Allah akan menghapus dosa-dosanya
Dalam sebuah hadis qudsi yang diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata: “aku mendengar Rosulullah bersabda,
“Allah yang maha suci dan yang maha tinggi berfirman yang artinya: “ wahai anak adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh bumi, sedangkan engkau ketika mati tidak mempersekutukan aku dengan suatu apapun, pasti aku akan berikan kepadamu ampunan sepenuh bumi pula. (HR. Tirmidzi: 3540)
Allah ta’ala akan menghilangkan kesulitan dan kesedihannya didunia dan akhirat.
Dalilnya dalam firman allah yang artinya:
“barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka ” (QS. At-Thalaq: 2-3)
Seseorang tidak dikatakan bertaqwa kepada Allah swt kalau ia tidak mentauhidkan-Nya. Orang yang bertauhid dan bertaqwa akan diberi jalan keluar dari berbagai masalah hidupnya.
Allah akan menjadikan dan menghiasai dalam hatinya rasa cinta kepada iman serta menjadikan didalam hatinya rasa benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan.
Allah berfirman didalam Al-Quran yang artinya:
“ …tetapi Allah akan menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan (iman itu) indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah yang mengikuti jalan yang lurus. ”(QS. Al-hujurat: 7)
Syahadat/ kalimat tauhid akan mencegah seorang muslim kekal di Neraka.
Dari sahabat Abu Sa’id al-Kudri Radiallahu ‘anhu ia berkata, “bahwa Rosulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
“setelah penghuni surga masuk ke surga, dan penghuni neraka masuk ke neraka, maka setelah itu Allah pun berfirman, “keluarkan (dari neraka) orang-orang yang didalam hatinya terdapat seberat biji sawi iman!” maka merekapun dikeluarkan dari neraka, hanya saja tubuh mereka sudah hitam legam (bagaikan arang). Lalu mereka dimasukkan kedalam sungai kehidupan, maka tubuh mereka tumbuh (berubah) sebagaimana tumbuhnya benih yng ada di pinggiran sungai. Tidak lah engkau perhatikan bahwa benih itu tumbuh berwarna kuning dan berlipat-lipat? (HR. Bukhari)
Syahadat/tauhid merupakan penentu diterima atau ditolaknya amal manusia.
Sempurna dan tidaknya amal seseorang tergantung apa tauhidnya. Orang yang beramal tetapi tauhidnya tidak sempurna, misalnya karena dicampuri Riya’, tidak ikhlas, berbuat syirik, niscaya amalnya akan menjadi bumerang baginya, bukan mendapatkan kebahagiaan. Seluruh amal harus dilakukan ikhlas karena allah, baik itu berupa sholat, zakat, sodaqoh, puasa, haji, dan lainnya. Dalilnya firman allah yang artinya:
“yang menciptakan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan dia maha perkasa lagi maha pengampun.” (QS. Al-Mulk: 2)
Tauhid merupakan satu-satunya sebab untuk mendapatkan ridho Allah swt, dan orang yang paling bahagia dengan syafaat Nabi, maksudnya adalah orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah dengan penuh keikhlasan dari dalam hatinya.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rosulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
“orang yang paling bahagia dengan mendapat syafa’atku pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan laa ilaaha illallah secara ikhlas dari hatinya atau jiwanya.”
Allah ta’ala menjamin akan memasukkannya ke surga`
Dari Utsman bin Affan Radiallahu ‘anhu ia berkata:
“Rosulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: barang siapa yang meninggal dunia sedang ia mengetahui bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah dengan benar kecuali allah, maka ia masuk surga. ”(HR. Muslim)
Allah akan memberikan kemenangan, pertolongan, kejayaan, dan kemuliaan.
Allah berfirman yang artinya:
“wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) allah, niscaya dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukan mu.” (QS. Muhammad: 7)
Dari Jabir Radiallahu ‘anhu ia berkata: bahwa Rosulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
barang siapa yang meninggal dunia dalam keadaan yang tidak mempersekutukan Allah swt dengan sesuatu apapun, ia masuk surga” (HR. Muslim)
Allah akan memberikan kehidupan yang baik didunia dan akhirat.
Allah berfirman yang artinya:
“barang siapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki- laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan kami berikan kepadanya kehidupan yang lebih baik dan akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)