Apakah makna Tasbih, Subhanallah, secara luas ?

“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun”. (Q.S.Al-Israa’ :44)

Secara bahasa, kata tasbih merupakan bentuk masdar dari sabbaha– yusabbihu–tasbihan , yang berasal dari kata sabh yaitu ucapan menyucikan Allah Swt.

Secara terminologi, at-tasbiih bermakna zikir dengan mengagungkan dan mensucikan disertai dengan pembersihan diri dari segala kekurangan. Dengan demikian, bertasbih kepada Allah berarti mengagungkan dan mensucikan-Nya dari segala sifat yang tidak layak bagi keagungan rububiah-Nya, uluhiah-Nya dan keesaan-Nya. Serta mengakui bahwa Allah SWT sajalah pemilik alam semesta berikut seluruh isinya, tanpa ada sekutu dan yang menyerupai-Nya.

Kata as-sabh juga bermakna ‘kosong’ dan bermakna ‘berbuat dalam kehidupan’. Sedangkan kata as-sibaahah bermakna ‘mengambang’. Dalam bahasa Arab diartikan dengan menggerakkan fisik (materi) dengan cepat ditengah materi yang lebih rendah kepadatan materinya, seperti air dan udara. Dengan demikian, tasbih berarti berzikir dengan cepat dan berulang kepada Allah SWT dengan menyebut nama-namaNya yang indah dan sifat-sifatNya yang Mahatinggi disetiap saat.

Pengucapan kata subhanallah dalam bentuk ibadah adalah dengan menisbatkannya dalam bentuk masdar, seperti kata ghufraanaka. Sehingga orang yang mengucapkan kata tersebut seakan-akan ia berkata ‘Saya menyucikan Allah SWT dengan pensucian yang sesuai dengan keagunganNya dari segala sifat yang tidak pantas dengan Zat-Nya yang mulia”.

Didalam al-Qur’an terdapat 86 ayat yang berbicara mengenai tasbih. Dimana, terdapat 59 ayat makiyah dan 27 ayat madaniyah. Kata tasbih yang berasal dari kata sabbaha-yusabbihu-tasbiihan, terbagi dalam beberapa bentuk, yaitu :

  • Bentuk madhi terdapat 4 kali,
  • Bentuk mudhori’ terdapat 20 kali,
  • Bentuk ‘Amr yang terulang 18 kali.

Sedangkan dalam bentuk masdar disebutkan 45 kali, dalam bentuk Isim Fa’il hanya disebutkan 2 kali. Adapun kata sabaha yasbahu hanya terulang 2 kali.

Dari 86 ayat tersebut, terdapat 8 surah yang diawali kata tasbih. Hal ini terdapat pada surah Q.S. An-Nahl :1, Q.S. Al hadiid : 1, Q.S. Al-hasyr : 1, Q.S. Ash shaaff : 1, Q.S. Al-jumu’ah : 1, Q.S. Ath thaghbuun : 1, Q.S. Al-A’la : 1, serta Q.S. Al israa’ : 1.

Adakah kaitan antara ungkapan-ungkapan tasbih diawal surah-surah tersebut? Serta, apakah bertasbih kepada Allah SWT hanya dapat dipahami sebagai ungkapan mensucikan Allah SWT dan membersihkanNya dari semua sifat kekurangan saja?

Ataukah tasbih memiliki tujuan yang lebih dalam bagi manusia untuk lebih merasakan keagungan sang pencipta?

3 posts were merged into an existing topic: Apa makna dari kalimat tasbih - Subhana Allah (Maha Suci Allah)