Apakah lulusan S1 lebih baik dari lulusan D3?

Seperti yang kita ketahui, ada beberapa macam gelar yang ada disediakan oleh perguruan tinggi negeri. Mulai dari D3, D4 hingga strata 1. Perbedaan dari tiap gelar ini dimulai dari perbedaan materi kuliah yang diajarkan, lama program studi, tugas akhir serta gelar kelulusan. Program pendidikan vokasi pada jenjang Diploma 3 memerlukan masa tempuh studi yang lebih pendek daripada Sarjana. Biasanya ada 112 SKS yang harus dituntaskan oleh seorang mahasiswa D3, sedangkan seorang calon Sarjana harus menempuh sekitar 144 SKS. Materi yang diajarkan pun berbeda dengan materi untuk yang bergelar strata satu. Program perkuliahan D3 lebih banyak bermuatan praktek, fokus pada keterampilan-keterampilan tertentu. Berkebalikan dengan perkuliahan S1, lebih banyak teori dan pemikiran ilmiah yang dipelajari dan dikembangkan disini. Gelar lulusan D3 adalah Ahli Madya (A.Md.) diikuti dengan bidang keahliannya. Misalnya, alumni jurusan keperawatan bergelar A.Md.Per. Sementara itu, gelar lulusan S1 adalah Sarjana, diikuti dengan bidang keahliannya. Misalnya, alumni bidang sains bergelar S.Si. Lalu apakah lulusan S1 lebih baik daripada lulusan D3 atau D4? Apakah gelar yang dipunya ini mempengaruhi potensi mereka untuk mendapatkan kerja?

Berdasarkan pengamatan saya, gelar kelulusan setiap orang tidak menentukan kualitas dari orang itu sendiri. Banyak yang setelah lulus Sarjana justru kesulitan mencari pekerjaan karena kurangnya koneksi dan kemampuan yang ia miliki. Bisa juga mereka lulus hanya sekedar berorientasi pada gelar, dan bukan pada ilmunya. Hal-hal seperti ini tentunya menunjukan bahwa gelar bukanlah faktor penentu kualitas, bahkan tanpa adanya gelar pun setiap orang bisa sukses dengan caranya masing-masing, asalkan diiringi dengan niat serta usaha yang tekun. Lagipula saat ini mutu pendidikan Vokasi di Indonesia telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Vokasi tidak lagi dianggap sebelah mata, karena berdasarkan konsep kurikulumnya sendiri Vokasi lebih mengarahkan pada ilmu-ilmu praktik, hampir 70% mata kuliah yang diajarkan di Vokasi berupa praktek, sementara 30% sisanya adalah teori.

setuju dengaan pendapat kak @rickyseptaa , dan untuk sarjana sendiri lebih mempelajari terkait teorinya.

terkait lulusan mana yang lebih baik, saya rasa keduanya baik di mata orang yang tepat. Seperti sebuah butik membutuhkan perancang busana, mungkin akan lebih memilih lulusan D3 karena melihat pengalaman dan prakteknya sudah ada semasa kuliah.

tetapi, apabila sebuah sekolah membutuhkan seorang guru alangkah lebih baik ia memilih seseorang dengan latar belakang S1 dengan jurusan yang sesuai terutama, karena ia telah mempelajari ilmu dan teori yang dapat ia ajarkan di kelas nantinya.

intinya apabila suatu perusahaan atau kantor ingin mencari lulusan yang sudah selesai pelatihan dan siap kerja mungkin akan lebih memilih lulusan D3/D4 sedangkan jika mencari lulusan yang dapat melakukan analisa dan riset lebih baik memilih S1.

tetapi saat ini juga sudah banyak tempat pelatihan jadi sembari melakukan kuliah S1 bisa sekaligus mengambil sertifikasi keahlian sesuai bidangnya, dan lulusan Vokasi juga bisa saja lebih mengerti tentang teori apabila ia membaca buku sesuai dengan jurusannya untuk menambah pengetahuan atau bahkan teori yang ia baca sudah pernah ia lakukan praktiknya jadi sudah lebih jelas gambarannya.

terkait mempengaruhi potensi mereka untuk mendapatkan kerja saya rasa sama saja karena baik D3/D4/S1 akan memiliki potensi yang lebih tinggi apabila mendaftarkan diri pada tempat yang tetap atau mendaftarkan diri sesuai kualifikasi dirinya.

misalnya sebuah perusahaan mencari lulusan D3, sebenarnya tidak apa jika lulusan S1 juga ikut mendaftar teapi fokus utama perusahaan tersebut akan tetap mencari yang lulusan D3 sehingga kemungkinan untuk dilirik lebih minim. begitu juga sebaliknya.