Apakah Lemon Membahayakan Kulit?

image

Kandungan vitamin C yang tinggi didalam lemon sehingga dipercaya dapat mencerahkan kulit. Apakah Lemon Membahayakan Kulit?

Lemon memang kaya akan nutrisi yang diperlukan oleh kulit, seperti vitamin C (antioksidan yang juga terbukti untuk bisa membantu mengurangi dark spots dan hiperpigmentasi), niacin atau yang biasa dikenal sebagai vitamin B3 yang dapat membantu dengan masalah hiperpigmentasi, peradangan dan jerawat, serta citric acid (AHA/alpha hydroxy acid) yang dapat bantu mengeksfoliasi kulit, memberikan hasil kulit yang cerah, halus dan warna kulit merata.
image

Tapi ada beberapa alasan mengapa menggunakan lemon bisa bahaya untuk kulit kita. Pertama, karena kandungan vitamin C yang tinggi, lemon sering dijadikan bahan utama untuk DIY skincare , tetapi perlu diingat bahwa vitamin C bersifat asam, dan karena vitamin C langsung dari lemon sangat tinggi, pH nya hanya 2 sedangkan pH normal kulit kita adalah sekitar 5.5.

Ketika kita menggunakan sesuatu dengan pH yang terlalu rendah seperti 2, kita dapat merusak skin barrier kita dan malah menimbulkan banyak masalah kulit lainnya seperti iritasi dan dryness. Selain kering dan iritasi, skin barrier yang rusak juga mempermudah masuknya bakteri penyebab jerawat.

Tidak hanya terlalu acidic, lemon adalah buah. Dan sama seperti buah lainnya, kandungannya bisa berbeda-beda. Contohnya apel, ada apel yang manis dan ada yang asam. Sama dengan lemon, setiap buahnya memang mengandung vitamin C, citric acid dan niacin, namun tidak semua lemon mengandung kadar vitamin C, citric acid dan niacin yang sama.

Dalam kata lain, kita tidak tahu secara pasti kandungan dari lemon karena buah tersebut, seperti buah lainnya, dipengaruhi oleh lingkungan, musim, apakah buahnya disimpan dikulkas atau tidak, kapan buah tersebut dipetik dan masih banyak faktor-faktor lainnya.

Dalam kata lain, setiap lemon berbeda. Mungkin kamu akan melihat ada sedikit perubahan pada kulitmu, nggak melihat perubahan, atau malah mendapat iritasi.
image

Terakhir, buah-buahan citrus seperti lemon terdiri dari banyak sekali substances . Beberapa memang baik untuk kulit namun ada juga yang tidak, contohnya buah lemon mengandung psoralen, yang ketika terekspos sinar matahari dapat menimbulkan iritasi dan kondisi yang disebut phytophotodermatitis (PDD).

Memang ada produk-produk skincare di pasaran yang dibuat menggunakan lemon atau ekstraknya, tetapi proses pengolahan yang baik itulah yang membuat produk tersebut aman untuk dipakai secara topikal.

Kalau dipakai dalam bentuk DIY skincare yang masih raw, khasiat lemon tidak dapat diprediksi, bisa saja mendapat hasil bagus tetapi bisa juga merusak skin barrier. Or even worse mendapat PDD.

Jadi, bagaimana solusinya? Memakai DIY skincare seperti masker dengan bahan lemon segar sebaiknya nggak terlalu sering. Sebelum memakainya di kulit wajah, kamu juga bisa melakukan tes terlebih dahulu di kulit tangan untuk melihat reaksi alergi atau efek lainnya.

Selain topikal, kamu justru sangat disarankan untuk mengonsumsi lemon secara rutin. Minum perasan lemon setiap pagi yang dicampur dengan madu murni dan air hangat, sangat baik untuk daya tahan tubuh, sistem pencernaan, dan mampu bikin kulit lebih glowing.

Sebagai sumber yang kaya vitamin C dan asam sitrat, lemon dikenal dengan efek detoksifikasi, terutama ketika Anda menambahkan beberapa irisan segar ke air minum Anda.

Karena manfaat kesehatan dari memakan lemon, ada popularitas yang semakin meningkat untuk menggunakan lemon sebagai perawatan alami untuk kondisi kulit seperti bintik-bintik penuaan dan jerawat.

Kemungkinan manfaat menggunakan lemon di kulit Anda

  1. Perawatan jerawat
    Jus lemon memiliki kualitas zat karena kadar asamnya. Bahan-bahan dengan tingkat pH tinggi seperti lemon dapat membantu mengurangi peradangan dan minyak yang dapat berkontribusi pada pembentukan jerawat. Lebih lanjut, asam sitrat, sejenis asam alfa hidroksi (AHA), dapat membantu memecah sel-sel kulit mati yang mengarah pada bentuk-bentuk jerawat yang tidak radang seperti komedo.

  2. Efek antimikroba
    Lemon juga memiliki efek antimikroba, yang dapat membantu menjinakkan bakteri Propionibacterium acnes yang mengarah pada peradangan jerawat. Pada saat yang sama, lemon juga memiliki efek antijamur, yang dapat membantu mengobati ruam Candida serta jamur kulit kepala yang kadang-kadang terjadi dengan dermatitis seboroik.

  3. Mencerahkan kulit atau rambut
    Bahan-bahan sitrus seperti lemon juga dapat bekerja dengan baik pada bintik-bintik penuaan atau bekas jerawat, serta rambut di wajah Anda.

  4. Pengobatan psoriasis dan ketombe
    Karena jus lemon dapat menghilangkan sel-sel kulit mati, teorinya adalah bahwa ia juga dapat mengurangi bercak-bercak kulit yang dikaitkan dengan psoriasis dan ketombe. Efek peluruhan ini disebabkan oleh tingkat asam sitrat lemon alami, karena AHA memiliki efek pengelupasan pada kulit.

  5. Kolagen meningkat
    Beberapa pendukung lemon menggunakan kulit mengatakan bahwa buah jeruk adalah metode alami untuk meningkatkan kolagen di wajah Anda. Kolagen itu sendiri adalah protein yang secara alami terurai seiring bertambahnya usia, yang kemudian dapat menghasilkan garis-garis halus dan kerutan. Sebagai antioksidan, vitamin C dapat membantu mencegah radikal bebas yang dapat merusak kolagen, membuat Anda memiliki kulit yang lebih halus.

Efek samping menggunakan lemon di wajah Anda

  1. Iritasi kulit
    Iritasi kulit adalah efek samping paling umum dari penggunaan asam buah. Lemon sangat asam, yang dapat mengiritasi kulit Anda.

  2. Fitophotodermatitis
    Phytophotodermatitis adalah jenis reaksi kulit terhadap buah jeruk, serta penyebab lainnya seperti peterseli, seledri, dan tanaman wortel.

  3. Leukoderma
    Leukoderma, juga dikenal sebagai vitiligo, terjadi ketika kulit Anda dicerahkan karena hilangnya melanin, zat yang bertanggung jawab untuk menciptakan warna kulit alami Anda.

  4. Terbakar sinar matahari
    Buah jeruk yang dioleskan juga dapat meningkatkan risiko terbakar sinar matahari. Jangan pernah mengoleskan lemon sebelum pergi ke luar di bawah sinar matahari langsung, dan jangan menggunakannya selama beberapa hari sebelum aktivitas luar ruangan yang direncanakan.