Klaustrofobia atau yang lebih kita kenal dengan sebutan Claustrophobia adalah sebuah penyakit gangguan kecemasan yang diakibatkan oleh ketakutan berlebihan terhadap ketidakmampuan untuk melarikan diri pada ruangan tertutup dan sempit.
Klaustrofobia (Claustrophobia) berasal dari bahasa latin ‘claustrum’ yang berarti ‘tempat tertutup’ dan bahasa yunani ‘phobos’ yang memiliki arti ‘takut’, jadi klaustrofobia juga bisa disebut dengan ketakutan terhadap tempat tertutup. Banyak sekali penderita klaustrophobia yang mengalami kesulitan menjalani hidup akibat phobia ini. Hal ini disebabkan karena mereka akan selalu berhati-hati untuk menghindari beberapa tempat yang bisa memicu ketakutan, bahkan sampai ada penderita yang lebih memilih menaiki tangga daripada menggunakan lift tidak peduli seberapa banyak lantai yang harus ditempuh.
Menurut National Health Service United Kingdom (2019), claustrophobia adalah ketakutan tidak beralasan pada ruang tertutup atau ruang sempit. Beberapa orang yang memiliki claustrophobia mengalami kecemasan ringan bila berada di ruang tertutup, sementara yang lain memiliki kecemasan yang parah bahkan serangan panik. Kasus yang paling umum adalah merasa atau takut kehilangan kontrol.
Serangan panik adalah hal yang umum di kalangan penderita phobia tempat tertutup. Mereka bisa menjadi sangat ketakutan dan frustasi, dan gejala seringkali terjadi tanpa peringatan. Selain kecemasan yang luar biasa, serangan panik juga bisa menyebabkan gejala fisik seperti:
- Berkeringat
- Gemetar
- Gejala panas atau kedinginan
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Denyut jantung cepat
- Nyeri atau sesak di dada
- Mual
- Sakit kepala dan pusing
- Perasaan ingin pingsan
- Mati rasa atau kesemutan
- Mulut kering
- Keinginan untuk pergi ke toilet
- Telinga berdengung
- Merasa bingung atau disorientasi