Apakah kata "Semangat" yang diucapkan temanmu, menjadikan dirimu menjadi lebih semangat?

Terkadang, kita selalu merasa Down dalam menjalankan kegiatan kita. Tentu saja kita membutuhkan moodbooster untuk meningkatkan semangat kita dalam menjalankan aktivitas kita. Namun, terkadang orang-orang disekitar kita tidak peka terhadap apa yang kita alami. Mungkin, Youdics pernah diucapkan “Semangat” oleh teman-teman atau orang terdekat alih-alih menyemangati.

Nah, apakah efektif dengan hanya mengucapkan kata “Semangat” untuk menyemangati kita? ataukah ada hal lain selain itu?

1 Like

menurutku, tidak efektif tapi mengurangi sedikit beban. karena yang paling efektif untuk menyemangati berasal dari pikiran kita. mulai dari bangun tidur jika kita udah bilang “duh ga semnagat nih” ya itu akan mempengaruhi aktivitas kita seharian. maka, bangunlah pikiran yang positif untuk menghindari badmood

Aku pribadi merasa kalimat penyemangat dari orang lain cukup berpengaruh, walaupun memang tidak seberapa besar. Yang paling berkesan dari kalimat tersebut bukanlah apa yang mereka ucapkan, tapi apa yang mereka lakukan untuk membangkitkan semangat kita. Sehingga kita tidak merasa sendiri dan merasa ada yang peduli dengan apa yang kita alami saat ini. Dan aku setuju dengan pendapat kak Sherly, penyemangat yang paling ampuh datang dari diri sendiri.

Tergantung, kalau yang mengucapkan temen kita yang kita taksir/naksir kita dan diucapkan dengan manis dan penuh perhatian, tentunya akan memberi damage yang luar biasa dong, Kalau temen yang biasa ya memberi dampak meskipun gak besar sih wkwk. Tapi tentunya, sama seperti opini opini mbak @Sherlyeza dan mbak @dwikemegah, penyemangat terbesar memang dari diri sendiri.

Menurut aku pribadi, ucapan semangat dari orang-orang terdekat tidak langsung dapat menjadikan aku untuk bersemangat dalam melakukan sesuatu. Tapi dengan ucapan semangat, aku merasa mood aku bisa naik. Aku merasa bahwa semangat atau tidak semangatnya aku adalah datang dari diri aku sendiri.

Menurutku ini sedikit mengurangi beban tetapi tidak berpengaruh besar. setuju dengan pendapat teman-teman diatas, menjadi bersemangat itu tentu datang dari diri kita sendiri. hadirnya teman yang mengucapkan “semangat” hanya memberikan sedikit kenyamanan karena kita akan merasa ada yang peduli dan merasa tidak sendiri.

Namun, aku rasa kalau hanya sekedar kata “semangat” dan dilakukan secara terus menerus bisa menyebabkan toxic positivity. Aku pernah ngerasain itu, kondisi dimana aku mendapatkan ujaran yang positif secara terus-menerus dari seseorang yang membuat aku jadi mulai mengabaikan dan menolak emosi negatif dalam diri. Padahal wajar saja jika kita merasa sedih, marah, mengeluh tetapi dengan adanya toxic positivity ini aku jadi cenderung sulit untuk meluapkan perasaan bahkan sampai menimbulkan stress.

Belajar dari pengalaman diri sendiri, aku jadi lebih suka untuk memperhatikan kondisi dan sebisa mungkin memposisikan diri kita sebagai mereka yang sedang menghadapi permasalahan. Selain itu, pada saat kita akan memberikan kata “semangat” pada seseorang akan lebih baik jika diikuti dengan tambahan saran atau solusi yang membangun

Jujur tidak berpengaruh besar untuk diri saya kata semangat ini sudah sering kali saya dapatkan dan malah cenderung jadi bosan, karena perkataan seperti ini mereka sampaikan hanya lewat chat, saya terkadang membutuhkan semangat dari mereka secara langsung.

Wkwkwk topik yang unik, bagi saya sendiri ini tergantung dari mana datangnya sih. Entah kenapa saya bisa merasakan mana kata semangat yang tulus mana yang hanya sekadar formalitas semata.

Hmm menurut analisa sepihak saya ya, kalau yang tulus biasanya diikuti oleh follow up setelahnya, jadi setelah memberi semangat dia update terus kabar terbaru kita, perkembangan kondisi kita, dst. Kalau yang formalitas mah biasanya hanya sekali trus ya… yaudah.

Jadi kesimpulannya, jangan bergantung kepada orang lain! ^^ Yuk Bisa Yuk

Kalau menurut saya, itu lumayan efektif pada diri saya. Daripada tidak ada respon atau kata-kata pendukung dari teman tsb.
Dan dengan tindakan itu, menurutku itu sudah menjadi suatu bentuk kepedulian seseorang kepada kita. Setidaknya mereka ada rasa peduli terhadap saya.

Buat aku sendiri sedikit berpengaruh karena jadi tau aja kalo mereka peduli sama kita. Justru kata semangat dari diri sendiri yang paling berpengaruh buat aku, somehow jadi makin termotivasi aja wkwk.

Buat aku sendiri kata semangat dari seseorang sangat berarti walaupun tidak dapat mengurangi beban yang ada tetapi kita harus menghargai orang yang memberikan kita semangat berarti masih ada yang peduli dengan keadaan kita.

Kata “semangat” memang terlihat dan terdengar sangat simple, tapi pasti mempunyai makna tersendiri bagi beberapa orang, dan membuat mereka jadi senang serta menumbuhkan rasa semangat itu secara otomatis. Walau di satu sisi, ada orang-orang yang mungkin menganggap ucapan “semangat” itu tidak seberapa, but I think we’ll try this one, just keep it on our mind, jika ada teman atau siapapun yang menyemangati kita, it means they care, like a LOT. Cheers! :wink:

Menurut saya, kata semangat dari teman akan memiliki impact yang besar ketika mereka lebih memotivasi dan bukan hanya kata “semangat” saja. Namun juga tergantung bagaimana diri kita, hati kita, dan pikiran kita dalam merespon dan menangkap dari kata-kata semangat tersebut. Diluar sana banyak sekali sifat dan sikap orang ketika mereka mau dan ingin bercerita kepada teman sesamanya. Ada yang hanya ingin didengar saja, ada juga yang ingin direspon lebih dari kata semangat. Terkadang juga ada orang yang hanya ingin tau saja apa masalah kita tanpa tau apa masalah yang sebenarnya, kemudian hanya menutup dengan kata “semangat” saja.

Teman yang memberikan ucapan “semangat” bagi saya tidak serta merta langsung membuat semangat saat itu juga. Tapi, ucapan tersebut setidaknya mampu menjadi salah satu penguat bahwa masih ada orang yang peduli terhadap diri saya. Meski kalimat itu diucapkan dengan sangat simpel, maknanya saya ambil tergantung pada situasi yang sedang dihadapi. Bagaimanapun juga bisa jadi yang mengucapkannya ialah orang-orang baik yang dikirim Tuhan untuk mengelilingi hidup saya. Entah mereka mengucapkan kata semangat dengan penuh empati, ikut senang, atau hanya sekadar ucapan saja, saya tetap menghargai hal tersebut. Jadi, saya merasa bersyukur jika ada orang yang mengucapkannya meski tidak memberikan perubahan signifikan dalam hidup saya.

Sebenarnya yang bisa memberikan semangat adalah dari hati dan pikiran kita sendiri. Kemudian kalau sepengalamanku, disaat teman kita atau kita sendiri menyemangati orang lain, itu merupakan tindakan sugesti agar bisa menyemangati diri sendiri. Orang lain yang menyemangati kita juga biasanya sudah tidak bisa membantu lebih jauh lagi bagi masalah yang sedang kita hadapi, maka dari itu yang bisa terucap adalah kata “semangat”. Karena tentunya mereka juga memiliki urusan dan masalah pribadi, maka dari itu hanya kitalah yang bisa untuk menyelesaikan masalah kita sendiri. Untuk aku pribadi, kalimat “semangat” dari orang lain cukup bisa memberikan semangat, karena aku akan berpikiran bahwa setidaknya masih ada orang yang peduli denganku pada kondisi saat ini. Jadi, kalimat tersebut cukup berpengaruh bagi saya.

Jujur, tidak. Kalau ada yang memberi semangat, pasti aku apresiasi. Toh, itu juga sebagai pengingat untuk diri sendiri kalau di luar sana masih ada yang peduli dengan kita. Tapi apakah itu berpengaruh besar? Apakah frasa “semangat, ya!” bisa benar-benar membangkitkan semangat? Buat aku, tidak. Belum, mungkin? Tidak tahu.

Tapi aku pribadi adalah jenis orang yang tidak mudah termotivasi. Mendengarkan pembicara yang inspiratif saja kadang masih susah untuk merasa termotivasi, apalagi cuma dari kata “semangat” terus langsung semangat—tentu tidak. Eits, tapi di sini bukan berarti aku tidak punya ambisi, ya. Aku cukup ambisius, hanya saja aku punya cara-cara tersendiri untuk menyemangati diri. Karena biar bagaimana pun, at the end of the day, yang mengatur “kecepatan” dalam mengerjakan dan menyelesaikan sesuatu adalah diri kita sendiri. Mungkin kalau dapat ucapan “semangat” bisa jadi senang, tapi itu hanya berlangsung beberapa menit. Apakah semangatnya bisa last long? Sepertinya tidak.