Bagaimana cara memijahkan atau mengkawinkan Ikan Cupang ?

pemijahan ikan cupang

Proses pemijahan ikan cupang berlangsung dengan cara betina mengeluarkan telur-telurnya dan jantan membuahi dan memunguti telur-telur serta meletakkannya didalam sarang busa.

Setiap ikan cupang (Betta splendens) dapat menghasilkan rata-rata telur sekitar 400-500 butir dalam satu kali proses pemijahan. Cupang jantan akan menjaga sarang, merawat telur, dan larva yang menetas sekitar dua hari kemudian. Pada habitat aslinya, beberapa jenis ikan cupang ditemui menngerami telurnya di dalam mulut (Mouthbreeder). Dalam satu periode pemijahan biasanya anak cupang hias yang hidup mencapai 60% betina dan 40% jantan. Padahal cupang hias yang laku dipasaran hanya yang berjenis kelamin jantan, kecuali untuk tujuan sebagai induk betina.

Bagaimana cara memijahkan atau mengkawinkan Ikan Cupang ?

Untuk cara pemijahan ikan cupang yang saya tau adalah sebagai berikut:

  1. Baskom diisi dengan air bersih (air tanah atau air sungai), kemudian diamkan selama kurang lebih 12 – 15 jam. Baskom diisi air kurang lebih 10 cm saja, jangan terlalu penuh.

  2. Setelah itu letakkan kayambang sedikit saja pada baskom tersebut. Tanaman air berfungsi sebagai tempat burayak berlindung. Jangan menempatkan tanaman air terlalu banyak agar oksigen cukup tersedia untuk ikan.

  3. Masukkan indukan ikan cupang jantan pada baskom tersebut. Biarkan indukan jantan sendirian didalam baskom selama satu hari penuh. Didalam wadah indukan jantan akan membuat gelembung-gelembung udara yang berguna untuk menyimpan telur indukan betina yang sudah dibuahi.

  4. Masukkan indukan betina kedalam gelas yang sudah disiapkan, dan jangan lupa gelas diisi air terlebih dahulu.

  5. Masukkan gelas yang berisi indukan ikan cupang betina tersebut kedalam wadah baskom yang berisi indukan jantan. Langkah ini dilakukan untuk memancing atau merangsang indukan jantan membentuk gelembung-gelembung udara.

  6. Setelah gelembung-gelembung udara dibuat oleh indukan jantan, ambil indukan betina dari dalam gelas dan masukkan kedalam baskom. Lakukan pemijahan pada jam 7 sampai jam 10 pagi atau jam 4 sampai jam 6 sore.

  7. Indukan ikan cupang betina sangat pemalu dan sensitif ketika kawin. Oleh sebab itu letakkan wadah pemijahan pada tempat yang sepi dan agak gelap.

  8. Setelah terjadi pembuahan, segera ambil indukan betina dari wadah pemijahan. Dan biarkan indukan jantan tetap didalam wadah pemijahan untuk menjaga burayak. Telur yang telah dibuahi akan segera diambil oleh indukan jantan dan menyimpannya pada gelembung-geembung udara yang sudah dibuatnya.

  9. Kenapa indukan betina harus segera diambil dari wadah pemijahan? Jika dibiarkan indukan betina akan memakan telur-telurnya sendiri yang sudah dibuahi.

  10. Kurang lebih 24 jam kemudian telur-telur yang sudah dibuahi akan menjadi burayak.

  11. Tiga hari kemudian, terhitung sejak telur menetas berikan pakan berupa kutu air (moina atau daphina). Berikan pakan sedikit saja agar tidak mengotori air diama burayak berada.

  12. Setelah burayak berusia 2 minggu sejak menetas, indukan jantan diambil dari wadah pemijahan.

  13. Kemudian burayak dipindahkan kedalam wadah yang lebih besar. Berikan pakan berupa kutu air yang berukuran lebih besar atau larva nyamuk.

  14. Setelah berumur 45 hari sejak menetas, burayak sudah besar dan menjadi ikan. Pisahkan ikan berdasarkan jenis kelaminnya dan tempatkan pada wadah pembesaran yang berbeda.

Sumber:

Ciri ikan jantan untuk dipijahkan :

  • Umur ± 4 bulan
  • Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.
  • Gerakannya agresif dan lincah.
  • Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).

Ciri-ciri ikan betina untuk dipijahkan:

  • Umur telah mencapai ± 4 bulan
  • Bentuk badan membulat menandakan siap kawin.
  • Gerakannya lambat.
  • Sirip pendek dan warnanya tidak menarik.
  • Kondisi badan sehat.

PEMIJAHAN

  1. Siapkan pasangan yang akan dikawinkan dan siapkan 1 pasang lagi sebagai pasangan cadangan apabila tidak berjodoh. (usahakan itu merupakan jantan dominan dan induk dominan serta keduanya harus sudah cukup umur dan berada pada kondisi yang sehat )

  2. Beri makan pasangan tersebut 2 kali sehari dengan pakan hidup atau beku seperti jentik nyamuk/cuk, kutu air, atau blood worm. Hindari pemberian cacing rambut pada ikan betina khususnya yang akan dipijahkan, karena berdasarkan pengalaman seringkali menyebabkan ikan betina sulit bertelur.

  3. Tempatkan jantan dan betina dalam wadah yang berdampingan atau masukkan betina kedalam botol kemudian masukkan ketempat jantan bersama botol tersebut agar mereka dapat saling melihat. Biarkan mereka diisolasi selama lebih kurang 3 hari.

  4. Tempatkan jantan dan betina dalam wadah yang sama secara langsung dan tidak perlu tahap pengenalan atau perjodohan, karena saya melakukannya begitu juga dan tidak mengalami kecuali salah satu dari cupang tersebut belum siap kawin, maka tidak akan ada telur yang dapat dihasilkan.

Catatan " dalam waktu 1 x 24 jam atau 1 hari akan ada telur dengan syarat kedua cupang sudah siap kawin. Jjika dalam waktu 2 hari blm ada telur maka pisahkan betina dari tempat jantan, karena ini menunjukan kalau mereka belum siap kawin.

Persiapkan Wadah Pemijahan

  1. Anda dapat menggunakan wadah berupa aquarium, gentong atau ember/baskom plastik sebagai tempat pemijahan. Jangan gunakan tempat yang terlalu lebar.

  2. Isi dengan air yang telah diendapkan dengan kedalaman antara 10 s/d 15 Cm. (4 s/d 5 inches). Ini dimaksudkan agar suhu air didasar tidak terlalu dingin, memudahkan si jantan merawat telur dan burayak yang jatuh dari busa. Suhu yang dibutuhkan antara 21 hingga 31 derajat Celcius, untuk pemijahan idealnya adalah 25 derajad Celcius.

  3. Siapkan media pijah (substrat) bisa berupa tanaman air seperti Java Moss, daun ketapang kering, potongan styrofoam atau serabut rafia atau lembaran plastik bening tempat si jantan membuat busa/sarang untuk meletakkan telur. Biasanya sering menggunakan plastik bening dengan pertimbangan karena bisa memonitor telur dengan melihat dari bagian atas, tidak membusuk, tidak tenggelam dan relatif lebih bersih. Ukuran plastik cukup 10×15 cm. atau 10×10 cm. saja.

  4. Jangan lupa berikan sedikit garam ke tempat dimana akan dilakukan pemijahan , hal ini dilakukan karena untuk meminimalkan tumbuhnya jamur yang dapat menyerang ikan cupang kita.

Penjodohan Dan Pemijahan

Pada indukan jantan yang matang warna siripnya terlihat lebih cerah dan pada induk betina perutnya terlihat membuncit dan secara transparan kita dapat melihat telur pada saluran pengeluarannya.

  1. Masukkan jantan terlebih dahulu ke wadah pemijahan yang telah disiapkan dan biarkan selama 1 hari agar si jantan merasa nyaman ditempat baru tersebut.

  2. Masukkan betina dalam botol secara perlahan kedalam wadah pemijahan. Ini dimaksudkan agar si betina tidak mengganggu jantannya membangun sarang dan agar mereka saling memandang dan melihat apakah mereka “berjodoh” satu dengan yang lainnya.

  3. Dalam tempo antara 2 hingga 8 jam si jantan akan membangun busa pada substrat yang akan digunakan sebagai tempat bercumbu dan bulan madunya. Sarang dibuat oleh sijantan dengan cara mengambil gelembung udara dari permukaan dan melepaskannya dibawah permukaan daun atau tanaman air yang mengapung dipermukaan air. Apabila betina tertarik dengan sijantan dan siap untuk dikawinkan dapat dilihat pada tanda berbentuk vertical melintang ditubuhnya dengan warna gelap. Tapi jangan terburu-buru untuk mencampur keduanya, biarkan pada tempatnya masing- masing selama 1 hingga 2 hari.

  4. Lepaskan betina pada sore keesokan harinya.

  5. Si jantan akan segera mendekati dan merayu si betina sambil mengembangkan sirip-siripnya seperti layaknya hendak bertarung. Ini merupakan hal yang lumrah dan merupakan naluri mereka untuk menunjukkan bahwa mereka sangat kuat dan akan menghasilkan anak-anak yang juga kuat agar dapat survive di alam bebas.

  6. Pada saat pemijahan tubuh si jantan akan melilit dan menyelubungi tubuh induk betina membentuk huruf “U” dengan ventral saling berdekatan sampai betina mengeluarkan telur yang segera dibuahi oleh sperma si jantan. Telur-telur tersebut akan berjatuhan kedasar dan segera diambil si jantan dengan mulutnya untuk diletakkan disarang busa. Proses pemijahan ini bisa berlangsung selama berjam-jam dan dengan proses yang berulang-ulang, dan merupakan ritual yang sangat menarik untuk dilihat.

  7. Aktifitas pemijahan berakhir dengan tanda-tanda si jantan mengusir betina agar menjauh dari sarang busa.

  8. Setelah aktifitas pemijahan selesai segera angkat induk betina dan letakkan di aquarium pengobatan dengan diberikan metylene blue/pomate untuk pengobatan luka-luka akibat pemijahan, dan dapat dikawinkan lagi setelah 3-4 minggu. Selanjutnya tugas menjaga telur dan merawat bayi diambil alih oleh si jantan.

  9. Apabila selama 3 hari si jantan tidak membuat sarang busa atau si betina tidak mau bertelur segera angkat dan gantikan dengan pasangan cadangan.

  10. Ulangi proses diatas dengan pasangan pengganti/cadangan.

  11. Telur-telur yang fertile akan menetas setelah 24 jam pada suhu berkisar 25 derajat Celcius. Dan 2 hari kemudian akan terlihat burayak seukuran jarum dengan warna kehitaman.

  12. Bila burayak telah dapat berenang bebas indukan jantan dapat segera diangkat dan tempatkan pada aquarium pengobatan/karantina. Setelah 7 hari indukan jantan telah siap untuk dikawinkan lagi.

Catatan : Ikan cupang tidak akan pernah mau kawin dengan pasangan yang bukan pilihannya.

Sumber : Wahyu Eka Fery, Buku panduang lengkap budidaya ikan cupang.

Untuk memulai proses pemijahan, terlebih dahulu kedua ikan harus saling mengenal. Sama seperti layaknya hewan lainnya seperti cara budidaya ikan patin di kolam terpal, proses pemijahan diawali dengan perjodohan.

Berikut hal yang bisa anda lakukan untuk memijahkan dan mengkawinkan ikan cupang.

  • Masukkan Cupang jantan kedalam akuarium dan biarkan beradaptasi selama 2-3 hari.
  • Kemudian masukkan cupang betina kedalam akuarium, namun ikan cupang betina dimasukkan kedalam toples.
  • Hal ini merupakan tahap awal dalam perjodohan.
  • Jika ikan jantan tertarik pada ikan betina biasanya maka ikam jantan akan membuat gelembung-gelembung busa sebagai tempat telur. ads
  • Ini merupakan pertanda bahwa perjodohan telah berhasil.
  • Selanjutnya anda bisa memasuki tahap lanjutan yakni proses perkawinan.
  • Keluarkan ikan betina dari dalam toples kemudian masukkan kedalam akuarium.
  • Selanjutnya, waktu ideal paling baik untuk pembuahan yakni pukul 7-9 pagi hari dan pukul 16-18 sore.
  • Letakkan akuarium, pada lokasi yang sepi agar proses perkawinan tidak terganggu.
  • Proses perkawinan tidak berlangsung lama, dan akan berhenti setelah ikan janta menunjukkan gelagat yakni mengusir ikan betina dari sarang busa.
  • Selanjutnya keluarkan betina dari dalam akuarium, sebab ikan jantanlah yang akan merawat telur hingga menetas.
  • Setelah dua hari telur ikan akan mulai menetas dan berubah menjafi burayak.
  • Anda tidak perlu memberi makam hingga usia dua hari, debab burayak telah memiliki cadangan makanannya sendiri.
  • Setelah usia dua minggu maka anda harus mengeluarkan pejantan dari dalam kolam.

Sumber: https://ilmubudidaya.com/cara-budidaya-ikan-cupang-di-akuarium