Apakah jurusan sastra inggris cuman menjadi guru?

istockphoto-517570662-612x612

Ada banyak jenis jurusan diperkuliahan. Salah satunya adalah Sastra Inggris. Menjadi mahasiswa tentu saja mengarahkan kita untuk mempunyai skill dan keterampilan untuk digunakan di dunia kerja nantinya. Skill serta keterampilan yang dibutuhkan pastinya sesuai dengan jurusan yang kita ambil, tetapi bagaimana bila jurusan yang kamu ambil adalah jurusan Sastra Inggris? Ada banyak rumor di masyarakat yang mengatakan bahwa keluaran Sastra Inggris hanyalah menjadi guru semata. Menurutmu apakah benar jurusan Sastra Inggris hanya menjadi guru saja?

1 Like

tentu saja tidak, bahasa inggris adalah bahasa yang penting dan dapat digunakan diberbagai negara dan juga dapat digunakan untuk keperluan berkomunikasi dengan banyak orang diseluruh negara. dengan hal ini, Bahasa inggris merupakan kemampuan seorang individu untuk berkomunikasi dengan banyak orang dari berbagai negara. Hal ini tentunya dapat membuka lowongab pekerjaan, bahkan tidak hanya dapat berguna dalam bekerja diIndonesia, melainkan dapat digunakan untuk bekerja diluar negeri. Jadi menurut saya, mahasiswa sastra inggris tidak melulu menjadi guru saja, melainkan dapat bekerja dibidang lain dengan kemampuan bahasa inggris mereka, namun mereka juga harus belajar kemampuan lain diluar perkuliahan.

Tidak juga. Menurut saya, ada banyak peluang pekerjaan yang dapat diambil ketika mengambil jurusan sastra Inggris seperti penerjemah, penulis, tour guide, editor bahkan content writer dan copywriter. Nilai jual dari sastra Inggris adalah kemampuan berbahasanya yang dapat digunakan baik di dalam maupun luar negeri. Sisanya tinggal bagaimana kita dapat mengembangkan kemampuan di luar jurusan kita seperti pengetahuan tentang dunia ekonomi maupun hukum yang dapat menjadi nilai jual ketika ingin melamar pekerjaan.

Well, as an English Literature student I feel qualified to put a reply on this discussion :grinning_face_with_smiling_eyes:

Adalah benar bahwa profesi guru adalah salah satu opsi profesi yang bisa ditempuh mahasiswa Sastra Inggris ketika sudah lulus. Namun menurut saya, bukankah yang lebih cocok disebut “cuman menjadi guru” adalah mereka yang lulusan Pendidikan Bahasa Inggris? Gelar mahasiswa Sastra Inggris dan Pendidikan Bahasa Inggris saja sudah berbeda. Sastra bergelar S.S (Sarjana Sastra) dan Pendidikan bergelar S.Pd alias sarjana pendidikan. Dari sini sudah terlihat mana yang lebih diarahkan untuk menjadi tenaga pengajar.

Jika mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris sudah dijuruskan untuk menjadi guru, mahasiswa Sastra Inggris memiliki peluang kerja di bidang yang lebih luas dan umum. Seperti sudah disebutkan oleh kak @Earlian, lulusan sastra memiliki peluang kerja sebagai penerjemah, pemandu wisata, penulis, editor dan content writer. Selain itu juga bisa sebagai interpreter dan pengajar. Sekolah-sekolah swasta biasanya masih membuka kesempatan mahasiswa sastra untuk menjadi guru.

Jika nilai jual utama dari mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris adalah kemampuan mengajarnya dalam bidang Bahasa Inggris, maka nilai jual utama mahasiswa Sastra adalah murni kemampuan berbahasa Inggrisnya. Karena murni kemampuan bahasanya yang ditawarkan, peluang kerjanya lebih luas: apapun yang membutuhkan skill berbahasa Inggris (termasuk guru salah satunya).

1 Like

wah saya sebagai mahasiswa sastra inggris berpikir jika ini merupakan pemikiran yang salah jika menganggap jurusan sastra inggris hanya bekerja sebagai guru bahasa inggris saja. sejatinya memang menjadi guru adalah salah satu profesi yang menjadi prospek dari lulusan sastra Inggris. Lulusan sastra inggris sendiri memiliki banyak prospek untuk berkarier di bidang - bidang seperti marketing dan penulisan seperti misalnya menjadi jurnalis, content writer, creative writer, subtitler di stasiun - stasiun televisi besar, copywriter, penerjemah atau interpreter, dan masih banyak lagi. Bahkan lulusan sastra Inggris memiliki peluang - peluang yang sangat besar juga di bidang pemerintahan yang dimana kamu bisa bekerja di Kementerian Luar Negeri atau Kedutaan Besar yang tentunya memerlukan skill berbahasa Inggris yang mumpuni.

Stigma bahwa lulusan sastra inggris akan bekerja menjadi guru itu salah. Lulusan sastra Inggris tidak bisa menjadi seorang guru tanpa mengambil sertifikasi pendidikan, tidak seperti lulusan pendidikan bahasa inggris yang dapat langsung menjadi seorang guru. Di masa sekarang, keahlian dalam bahasa inggris sangat dibutuhkan, untuk menjadi seorang penerjemah, juru bahsa, penulis, jurnalis, editor, bahkan bekerja di kedutaan besar.

Jika hanya dikerucutkan “cuman menjadi guru”, saya rasa kurang tepat. Jurusan sastra menurut saya mempunyai prospek kerja yang luas, dan tidak terbatas hanya menjadi guru saja, contohnya: Translator, Interpreter, Blogger, Freelance Writer, Ahli Bahasa, Organisasi dan Lembaga Internasional, Diplomat, Editor, PNS, Tour Guide, Bekerja di Perusahaan Besar/Internasional, Public Relation, Jurnalis dan Kedubes serta lainnya.

Selain mempelajari sastra, tentu kami, mahasiswa/i Sastra Inggris pun juga mempelajari bahasa Inggris itu sendiri. Maka dari itu, seperti kakak-kakak diatas jelaskan, nilai jual para lulusan Sastra Inggris itupun juga dari kemampuan berbahasa nya. Bahasa Inggris sendiri pun merupakan bahasa internasional, yang tentunya sangat penting untuk berkomunikasi, dan tentunya sangat penting untuk bermacam perusahaan maupun prospek kerja lainnya.

  • Prospek kerja sastra Inggris yang pertama adalah bekerja menjadi translator atau yang sering dikenal sebagai penerjemah,
  • Prospek kerja sastra Inggris yang kedua adalah bekerja menjadi seorang interpreter. Pekerjaan ini juga cocok untuk peluang kerja lulusan sastra inggris yang suka menerjemahkan bahasa. Walaupun bertugas mirip dengan seorang translator, namun pekerjaan Interpreter berbeda dalam penyampaiannya.
  • Prospek kerja sastra Inggris yang selanjutnya adalah menjadi seorang Freelance Writer tau yang biasa dikenal sebagai penulis lepas. Pekerjaan ini cocok banget untuk teman-teman yang mau bekerja gak terkait dengan waktu dan bisa bekerja dimanapun. Terlebih lagi bahasa inggris banyak digunakan di seluruh dunia sehingga tidak heran Freelance Writer menjadi prospek dan peluang kerja lulusan sastra inggris yang menarik.Freelance writer dapat bertugas menulis suatu majalah atau suatu publikasi online melalui situs penyalur freelance seperti UpWork, Freelancer, Indeed, dan masih banyak lagi.
  • Prospek kerja sastra Inggris yang selanjutnya adalah bekerja di organisasi dan lembaga internasional.Banyak sekali lembaga maupun organisasi internasional yang membutuhkan lulusan sastra inggris dalam pekerjaannya. Lembaga internasional tersebut tentunya menangani berbagai masalah yang ada di dunia. Contoh dari lembaga internasional tersebut antara lain ASEAN, WHO yang menangani kesehatan, UNESCO yang menangani pendidikan, dan masih banyak lagi.
  • Prospek kerja yang selanjutnya adalah menjadi karyawan kantoran. Dimana perusahaan tentunya akan membuka peluang dan kesempatan kerja yang lebar bagi para lulusan sastra Inggris untuk bekerja di perusahaan. Perusahaan tentunya akan melibatkan pihak dan perusahaan lain dalam skala internasional yang membutuhkan komunikasi dalam bahasa inggris.

Dan masih banyak lagi seperti tour guide, diplomat, ahli bahasa, dosen/guru, dsb.

Kalau jadi guru, kenapa tidak apply ke jurusan/prodi Pendidikan Bahasa Inggris saja? Maaf, rada salty, soalnya sebagai anak Sastra Inggris sendiri sudah lelah selalu dikaitkan dengan menjadi guru. Tidak, aku tidak bilang menjadi guru itu adalah hal yang jelek, tapi kenapa orang tidak bisa melihat prosprek lain selain “guru”? Aku pribadi bisa membayangkan jadi penerjemah, penulis, editor, dan lain-lain yang jauh dari kata “guru”. Dan kalau memang sudah stuck, alias setelah lulus tidak tahu mau jadi apa, itu juga tidak mudah berbelok untuk menjadi guru—karena apa yang kami pelajari bukan untuk mempersiapkan diri menjadi seorang pengajar. Jadi jawaban untuk pertanyaan ini adalah tidak.