Apakah jumlah penduduk berpengaruh terhadap kebutuhan pangan?

Ketahanan Pangan

Benarkah sebuah negara dengan padat penduduk berpengaruh pada pasokan pangan negara tersebut?, logika saya, semakin banyak penduduk negara tersebut semakin besar juga pasokan pangan yang harus dipenuhi. makannya menanggapi pertanyaan saya sebelumnya, negara kecil cenderung lebih maju. Bagaimana pendapat teman-teman?

1 Like

Yaa, tentu saja, semakin banyak orang akan semakin banyak pula kebutuhan yang harus dipenuhi negara tersebut. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan apabila sumberdaya manusia yang mumpuni, maka bisa dengan mudah negara tersebut memenuhi kebutuhan pangannya.

2 Likes

Kalo dihubungkan dengan luas wilayahnya tentu jelas luas wilayah akan berhubungan dengan total penduduknya, dan jumlah penduduk akan mempengaruhi permintaan akan pasokan pangan. kembali lagi, benar adanya sumber daya di indonesia sangatlah banyak bahkan melimpah, bahkan negara luar juga sudah banyak yang memanfaatkan sumber daya alam,

Namun kurangnya pemanfaatan teknologi untuk mengolah sda secara optimalah yg menjadi kelemahan negara indonesia, sebagai contoh, di negara indonesia banyak membuang sayur yg sudah layu dan dimanfaatkan sebagai pupuk, namun di negara luar, mereka sangat memanfaatkan sda yg sedikit dengan seoptimal mungkin, apabila jumlah sayur melimpah dan cepat layu maka diolah menjadi pangan olahan sehingga tidak ada produk yg terbuang dan dapat dipasarkan dgn harga yg lumayan tinggi

2 Likes

Banyak faktor yang ikut terlibat dalam persoalan ketahanan pangan. Salah satu faktor yang paling penting adalah berkaitan dengan isu tentang pertumbuhan penduduk yang terus mengalami kecenderungan peningkatan. Dimana hal tersebut berpengaruh terhadap permintaan pangan yang akan meningkat, sehingga pasokan pangan suatu negara dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi sudah dipastikan semakin besar dalam hal pemenuhan pasokan atau penyediaan pangan.

Penyediaan pangan melalui peningkatan produksi pangan dalam negeri sendiri dihadapkan pada masalah pokok yaitu semakin terbatas dan menurunnya kapasitas produksi. Peningkatan jumlah penduduk berpengaruh juga terhadap aktivitas ekonominya sehingga menyebabkan:

  • terjadinya konversi lahan pertanian ke non pertanian
  • menurunnya kualitas dan kesuburan lahan akibat kerusakan lingkungan
  • persaingan pemanfaatan sumber daya dengan sektor industri dan pemukiman

Masalah ketahanan pangan tidak hanya berkaitan dengan luas lahan pertanian yang dapat menghasilkan dan memproduksi bahan-bahan makanan, namun berkaitan erat dengan penduduk yang membutuhkan makanan tersebut. Jika pertumbuhan penduduk lebih rendah daripada pertumbuhan bahan pangan, maka mungkin ketahanan pangan tidak menjadi persoalan yang besar, namun jika sebaliknya, maka akan menjadi ancaman

Sumberdaya alam yang kita miliki belum ada usaha-usaha yang mengarah kepada peningkatan nyata hasil produksi pertanian melalui penggunaan teknologi yang tepat. Teknologi di bidang pertanian yang dapat meningkatkan produktivitas lahan, dimungkinkan dapat mengurangi tekanan penduduk. Tekanan penduduk dapat diketahui melalui indikator kapadatan penduduk dan kepadatan agraris.

Dengan begitu, diharapkan dengan adanya pertumbuhan penduduk yang cenderung meningkat pasokan dan pemenuhan pangan juga harus ditingkatkan dengan pemanfaatan teknologi yang tepat sehingga membantu dalam mengatasi hal tersebut. Karena akan sia-sia apabila sumberdaya alam yang kita miliki memiliki potensi dalam hal pemenuhan kebutuhan penduduk dalam negeri namun pengolahannya belum tepat. Maka dalam rangka menghadapi pertumbuhan penduduk yang cenderugn meningkat, penggunaan teknologi di sektor pertanian juga harus diterapkan secara tepat guna dan sasaran.

Referensi

Marhaeni, A.A. I. N. dan Ni Nyoman, Y. (2018). Pertumbuhan Penduduk, Konversi Lahan, dan Ketahanan Pangan di Kabupaten Badung. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan Vol. 11 No. 1.

Suryana, A. (2014). Menuju Ketahanan Pangan Indonesia Berkelanjutan 2025: Tantangan Dan Penanganannya (Toward Sustainable Indonesian Food Security 2025: Challenges and Its Responses). Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Forum Penelitian Agro Ekonomi, Volume 32 No. 2.

Ya, saya sependapat dengan kak nia, sebenarnya Indonesia juga tak kalah mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan, dapat dilihat sektor pertanian di Indonesia, kebiasaan masyarakat yang konsumtif saat harga turun tetapi tidak memanfaatkan dengan maksimal, saat harga naik pun yang dikarenakan barang mulai menipis masyarakat berebut menimbun, seharusnya ada kerjasama antar orang2 yang terlibat dalam bidang agroindustri dan masyarakat, jadi saat barang melimpah dapat diolah atau diberi pengaman dengan sifat biodegradable yang aman di konsumsi. Saat barang minim dapat didiatribusikan, disisi lain cara ini juga dapat meminimalisir terjadinya inflasi.