Apakah itu Ethical Beauty Brand?

SAM_3923

Sama seperti ”organik” dan ”natural”, sebenarnya istilah ethical beauty juga belum memiliki definisi dan batasan yang jelas. Brand dapat mengklaim kalau brand mereka ethical jika mereka: tidak melakukan tes pada binatang atau cruelty-free, vegan atau tidak menggunakan bahan yang berasal dari binatang, melakukan fair trade dalam memperoleh bahan produk mereka, punya program recycling untuk packaging, tidak menjual produknya ke Tiongkok, dan masih banyak lagi.

Menurut saya arti ethical beauty ini sebenarnya bisa jadi perangkap sendiri untuk brand yang iseng-iseng greenwashing dan menjadikan istilah ethical beauty seperti ‘natural’ dan ‘non-toxic‘ yang sudah overused banget di industri kecantikan. Walaupun begitu, saya merasa istilah ethical beauty dibuat sefleksibel mungkin agar sifatnya menjadi inklusif. Secara nggak langsung, istilah ini merangkul aksi-aksi kecil yang dilakukan satu brand untuk bersama membangun gerakan yang lebih besar… Yaitu ethical beauty. Tinggal konsumen saja yang menentukan aspek ethical beauty mana yang akan mereka dukung dan aplikasikan ke kehidupan mereka.

Sejujurnya, menjadi ethical dalam bidang kecantikan itu susah-susah gampang. Saya cukup puas dengan progres dunia dalam meregulasi animal testing dalam produk kecantikan. Kalau diteliti, sudah banyak produk makeup yang menyertakan lambang leaping bunny atau logo kelinci PETA-certified di kemasannya. Bikin seneng dong? Sayangnya, masih ada aspek lain dalam ethical beauty yang belum terlalu terekspos, padahal sama pentingnya. Contoh kecilnya adalah penggunaan palm oil di industri kecantikan.

Sumber

https://www.google.co.id/amp/editorial.femaledaily.com/blog/2017/06/08/ethical-beauty-brands/amp/