Apakah IPK yang bagus menjamin seseorang untuk mendapatkan pekerjaan?

IPK singkatan dari Indeks Prestasi Kumulatif merupakan ukuran kemampuian mahasiswa sampai pada periode tertentu yang dihitung berdasarkan jumklah SKS (Satuan Kredit Semester ) tiap mata kuliah yang telah ditempuh. Ukuran nilai tersebut akan dikalikan dengan nilai bobot tiap mata kuliah kemudian dibagi dengan jumlah SKS mata kuliah yang telah ditempuh dalam periode tersebut.

Beberapa perusahaan menetapkan minimal IPK rata-rata antara 3.00 sampai 3.30. Akan tetapi, itu juga tergantung dari jenis perusahaan dan bidang pekerjaannya. Pada dasarnya, asal kampus dan nilai IPK yang diperoleh dapat dijadikan tolak ukur tanggung jawab kamu saat menjalankan perkuliahan. Jika IPK tinggi atau tidak kurang dari 3.00, kemungkinan perusahaan akan lebih mempertimbangkan posisi kamu. Tapi apakah dengan IPK yang rendah dapat menghalangi seseorang mendapatkan pekerjaan yang dia mau? Apakah mahasiswa memerlukan IPK yang tinggi untuk masuk ke dunia kerja?

Tidak setuju. IPK yang bagus tidak bisa menjamin seseorang untuk memiliki suatu pekerjaan yang bagus. Sebab untuk IPK sendiri merupakan syarat administrasi yang diunggulkan ketika melamar suatu pekerjaan. Mendapatkan pekerjaan yang baik dan bagus lebih ditentukan pada pengalaman dan skill seorang pelamar. Seb dari skill seseorang kita akan melihat, apakah sih pelamar ini pantas untuk bekerja dalam bidang yang ingin dilamarnya atau tidak. Dan apakah pelamar tersebut mampu dan menguasai bidang keilmuan yang selama ini dia geluti atau tidak. Dengan begitu HRD tidak perlu repot-repot untuk mencari standart nilai akademis yang tidak jika untuk ilmu penerapan secara langsug saja tidak ia kuasai.

IPK jelek itu tidak akan menghalangi kamu dalam mencari pekerjaan. Tapi, realitanya saat ini, banyak sekali lowongan yang mencantumkan bahwa mereka mencari lulusan dengan ipk yang bagus. Bahkan jika kalian mendaftar untuk tes CPNS, IPK bagus juga merupakan syarat daftar yang harus terpenuhi. Jadi IPK bagus ini seperti kunci awal dalam melamar sebuah pekerjaan, karena belum tentu juga nantinya setelah seleksi selanjutnya. IPK yang kalian akan lebih penting daripada kompetensi kalian.

Tapi, kalau dipikir-pikir IPK ini kan hasil dari kalian belajar waktu kuliah, kalau nilai kalian aja jelek bagaimana kalian bisa berkompetensi di bidang yang sama dengan hasil IPK kalian yang jelek, kecuali kalian ingin bekerja di bidang yang berbeda dengan yang kalian ambil saat kuliah. Tidak ada salahnya memiliki IPK yang bagus, jadi jika kalian masih berkuliah, tidak ada salahnya kalian berusaha belajar dengan sungguh-sungguh.

Menurut saya nilai memengaruhi untuk masuk dunia kerja. Nilai itu menunjukkan seberapa pintar dan seberapa kompeten dia dalam pendidikannya, walaupun banyak pendapat jika nilai tidak bisa mengukur kemampuan atau skill seseorang karena banyak yang tidak pandai dalam pelajaran tapi pandai dalam praktik. Tapi menurut saya keduanya harus seimbang, praktik tanpa teori mungkin praktek yang diterapkan tidak sempurna atau tidak bisa berkembang. Menurut saya IPK itu penting karena dapat menunjukan seberapa kompeten diri kita agar diterima di tempat kerja tersebut. Selain itu, universitas juga memengaruhi di zaman sekarang, semakin bagus universitas yang dimasuki semakin ada peluang untuk mendapatkan pekerjaan dengan mudah.

Sebenarnya IPK bukan menjadi tolak ukur yang pas untuk menjamin seseorang mendapatkan pekerjaan, tetapi seperti yang kita ketahui bahwa perusahaan memiliki standart tersendiri untuk IPK. Lalu, IPK itu bisa menjadi track record kita bahwa kita bisa loh mendapat nilai terbaik dan bisa berkontribusi yang baik juga untuk perusahaan.

Kalau yang dipertimbangkan disini adalah untuk mendapatkan pekerjaan, maka saya setuju dengan opini kak @sanysabrin. Nyatanya, persyaratan awal dalam melamar pekerjaan sudah didoktrin bahwa calon pelamar harus memiliki rentang IPK sekian hingga sekian. Otomatis bagi mereka yang IPKnya di luar rentang tersebut akan terseleksi di awal. Hasilnya? ya tidak dapat melanjutkan tahap rekrutmen tersebut. Apakah orang tersebut mendapat pekerjaa? lha wong baru mulai saja sudah gagal kok. Dari hal ini, kita bisa mengetahui bahwa IPK juga sama pentingnya dengan pengalaman. Bedanya kalau IPK ini persyaratan masuk, sedangkan pengalaman adalah persyaratan untuk survive.

Namun, jika yang dipertimbangkan adalah kesuksesan, maka IPK tidak menjamin sama sekali. Sukses atau tidaknya seseorang dipengaruhi banyak faktor dan tidak bisa digeneralisasi kalau IPK bagus pasti sukses. Jadi apakah IPK yang bagus menjamin seseorang untuk mendapatkan pekerjaan? Kemungkinan diterimanya di dunia kerja akan sangat besar.