Apakah healing kerap kali dimaknai sebagai kata lain untuk lari dari tanggung jawab?


Sumber Foto : (Foto) Ingin Me-refresh Otak yang Penat? Coba Lihat 10 Pemandangan Alam nan Menakjubkan Ini - Semua Halaman - Intisari

Istilah healing semakin marak kita dengarkan di masa kini, terlebih di berbagai media social. Healing secara bahasa artinya adalah penyembuhan, namun para pemuda memaknai healing sebagai kegiatan refreshing dari sebuah rutinitas .
Namun semakin kesini, banyak orang yang melakukan vacation ke kota lain atau ke destinasi wisata padahal sebenarnya ia memiliki tanggung jawab yang ia emban dan belum terselesaikan, sehingga dengan dia melakukan kegiatan lainnya, malah menyebabkan tanggung jawab yang ia emban malah tertunda. Bagaimana menurut kalian tentang aktivitas healing ini? Dan bagaimana proporsi healing yang baik menurut anda?

1 Like

Wah, topik yang menarik untuk anak zaman now. Wkwk

Dari sebuah buku yang saya baca dengan judul “Self Healing is Knowing Your Self” setidaknya disebutkan ada 9 tipe atau ragam untuk healing pada diri sendiri ,seperti: Forgivness, Gratitude, Self Compassion, Mindfulness, Positive Self Talk, Expressive Writing ,Relaksasi, Manajemen Diri, Imagery.

Saya tidak akan membahas satu-persatu poinnya. Tapi saya mau menyampaikan bahwa dari 9 macam-macam self healing di atas dalam langkah penerapannya tidak ada yang menyebutkan menyebutkan semisal, “tinggalkanlah tugasmu”, atau “berpergilah, bertamasya, rekreasi 2 hari 2 malam”. Tidak sama sekali ditemukan cara yang demikian.

Justru langkah penerapan yang saya temukan adalah cara-caa yang sederhana dan tidak ribet bahkan tanpa perlu keluar uang, semisal, Regangkan otot, berfikirlah positif, tutup mata, duduk bersila, posisi relaksasi, dsb yang notabene bisa kita lakukan di rumah.

Maka, kejam sekali apabila mengartikan healing sebagai lari dari tanggung jawab.

Gambaran mudahnya, ketika kita sakit gigi, lalu kita berobat, apakah tujuan kita berobat agar kita lari tanggung jawab (supaya gigu kita tidak digunakan mengunyah)?. Tentu tidak. Kita berobat (healing) agar gigi kita bisa segera untuk digunakan mengunyah secara normal. Artinya dengan healing lah sebenernya agar kita mampu melaksanakan\menghadapi tanggung jawab yang ada, bukan malah meninggalkannya.

Good luck :slight_smile:

Referensi :
Diana, Rahmasari. 2020. Self Healing is Knowing Your Own Self. Surabaya: Unesa Universitas Press

Healing. Yang terlintas setelah mendengar kalimat ini adalah liburan, santai, main. Ya healing merupakan ungkapan yang cukup luas maknanya. Menanggapi topik ini, bagi saya healing bukan merupakan kata lain lari dari tanggung jawab. Karena healing tidak hanya sebatas itu, tapi lebih luas lagi maknanya. Walaupun healing kerap kali menjadi pelarian dari kesibukan. Tapi helaing merupakan cara seseorang untuk merefresh diri agar tidak jenuh menjalankan kewajibannya.

Setiap orang memiliki perbedaan dalam memaknai kata healing. Memiliki cara berbeda untuk melakukannya. Dan memiliki tujuan berbeda juga saat melakukan healing. Meskioun tidak sedikit yang berfikir bahwa healing berkonotasi negatif, namun jauh dari itu healing merupakan kegiatan positif yang sangat di butuhkan setiap orang.

Healing tidak selalu dimaknai sebagai usaha untuk lari dari tanggung jawab. Seringkali, healing mencerminkan upaya individu untuk pulih dari pengalaman sulit atau traumatis, bukan sebagai bentuk penghindaran. Proses penyembuhan melibatkan pemahaman diri, refleksi, dan kadang-kadang memerlukan dukungan profesional.

Meskipun ada kemungkinan orang menggunakan konsep healing sebagai bentuk pelarian, ini tidak mencakup semua orang atau situasi. Banyak orang menjalani proses healing untuk memperkuat diri mereka sendiri, memahami emosi, dan mengatasi tantangan hidup tanpa menghindari tanggung jawab mereka.

Penting untuk memahami bahwa setiap individu memiliki cara yang berbeda dalam mengatasi kesulitan, dan healing dapat menjadi bagian integral dari pertumbuhan pribadi dan kesejahteraan mental. Dalam beberapa kasus, healing bahkan dapat memotivasi seseorang untuk menghadapi tanggung jawab mereka dengan lebih efektif setelah melewati proses penyembuhan.

Jadi, sementara ada beberapa kasus di mana healing mungkin disalahartikan sebagai lari dari tanggung jawab, ini tidak mencerminkan keseluruhan pengertian dan pengalaman orang terhadap proses penyembuhan.

Penelitian Tentang Proses Healing dan Tanggungjawab


Terdapat sejumlah penelitian yang telah dilakukan untuk menggali hubungan antara proses healing dan tanggung jawab. Penelitian ini mencakup bidang psikologi, psikiatri, dan kesehatan mental, yang bersama-sama memberikan wawasan tentang bagaimana individu mengatasi pengalaman sulit dan apakah ada korelasi dengan tanggung jawab mereka.

1. Psikologi Healing:

Penelitian dalam psikologi mencakup berbagai aspek dari proses penyembuhan. Misalnya, penelitian oleh Seligman dan Csikszentmihalyi tentang konsep “flow” menunjukkan bahwa individu yang terlibat dalam kegiatan yang menyenangkan dan menantang secara mental cenderung mengalami peningkatan kesejahteraan emosional. Ini bisa dianggap sebagai bagian dari proses healing di mana seseorang mencari kegiatan positif untuk mendukung kesejahteraannya.

2. Psikologi Trauma:

Penelitian dalam psikologi trauma, seperti yang dilakukan oleh Judith Herman, menyoroti pentingnya proses penyembuhan setelah mengalami kejadian traumatis. Penelitian ini menunjukkan bahwa individu yang mengalami trauma sering kali menghadapi tantangan dalam mengelola tanggung jawab sehari-hari mereka. Namun, penyembuhan trauma juga dianggap sebagai langkah penting dalam memulihkan fungsi normal dan menghadapi tanggung jawab.

3. Neurosains dan Kesehatan Mental:

Studi dalam neurosains dan kesehatan mental juga memberikan pemahaman tentang korelasi antara proses healing dan tanggung jawab. Penelitian tentang efek positif meditasi, misalnya, menunjukkan bahwa praktik ini dapat meningkatkan kapasitas seseorang untuk mengelola stres dan menghadapi tanggung jawab sehari-hari dengan lebih efektif.

4. Psikiatri:

Penelitian dalam bidang psikiatri mengkaji efektivitas terapi dan intervensi mental untuk membantu individu dalam proses penyembuhan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi kognitif, terapi perilaku kognitif, dan terapi lainnya dapat memberikan dukungan yang signifikan bagi individu untuk mengatasi tantangan mereka dan menerima tanggung jawab.

5. Psikologi Positif:

Penelitian dalam psikologi positif, seperti karya Martin Seligman, menyoroti pentingnya fokus pada kekuatan individu dan upaya untuk mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan. Proses healing sering kali dilihat sebagai langkah menuju kesejahteraan, dan penelitian ini memberikan bukti bahwa upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dapat membantu individu menghadapi tanggung jawab mereka dengan lebih baik.

Kesimpulan:

Meskipun tidak ada penelitian tunggal yang secara khusus menyelidiki apakah healing dapat diartikan sebagai upaya untuk lari dari tanggung jawab, literatur ilmiah di berbagai bidang memberikan wawasan tentang kompleksitas hubungan antara proses healing dan tanggung jawab. Penting untuk diingat bahwa pengalaman individu dalam mengatasi kesulitan dapat bervariasi, dan ada banyak faktor yang dapat memengaruhi cara seseorang menghadapi tanggung jawab mereka setelah mengalami proses penyembuhan.