Apakah ginjal berpengaruh terhadap tekanan arteri?

Ginjal

Ginjal merupakan organ tubuh yang berfungsi untuk memfilter cairan tubuh. Adakah pengaruh ginjal terhadap tekanan arteri?

Kemungkinan atau Faktor Resiko Kerusakan Ginjal akibat Tekanan Darah Tinggi
Gambar Kemungkinan atau Faktor Resiko Kerusakan Ginjal akibat Tekanan Darah Tinggi

Sistem pengaturan tekanan darah jangka panjang berkaitan dengan homeostatis volume cairan tubuh, yang ditentukan oleh keseimbangan antara asupan dan keluaran cairan.

Bila tubuh mengandung banyak cairan ekstrasel, volume darah dan tekanan arteri akan meningkat. Peningkatan tekanan ini kemudian mempengaruhi ginjal untuk mengekskresikan kelebihan cairan ekstrasel, sehingga pengembalian tekanan kembali normal (Guyton and Hall, 2006).

Pengaturan tekanan darah intermitten dan jangka panjang dipengaruhi secara vasoaktif, meliputi:

  • Epinefrin, berasal dari medula adrenal, berikatan dengan reseptor α1 (vasokonstriksi) dan reseptor β2 (vasodilatasi), juga berikatan dengan β1 (meningkatkan denyut jantung dan kekuatan kontraksi) (Ronny, et al., 2009)

  • Serotonin 5-hidroksitriptamin, biasanya terdapat pada saraf terminal, trombosit dan sel mast. Zat ini menyebakan vasokonstriksi (Ronny, et al., 2009)

  • Histamin, biasanya dikelurkan saat terjadi luka atau inflamsi yang dapat menyebabkan pembuluh darah di otot polos vasodilatasi, tetapi otot polos viseral berkontraksi (Ronny, et al., 2009)

  • Angiotensin II, merupakan bagian dari sistem renin angiotensin aldosteron. Angiotensin II merupakan vasokontriktor yang sangat kuat. Walaupun hanya berada dalam darah 1 atau 2 menit dalam darah, tetapi angiotensin II mempunyai pengaruh utama yang dapat meningkatkan tekanan arteri, yaitu sebagai vasokonstriksi di berbagai daerah tubuh serta menurunkan ekskresi garam dan air oleh ginjal.

Selai itu, Sekitar 5% kasus hipertensi telah diketahui penyebabnya, dan berikut kelompok hipertensi yang berpengaruh ataupun dipengaruhi oleh ginjal :

  1. Penyakit parenkim ginjal (3%), setiap penyebab gagal ginjal yang dapat menyebabkan kerusakan parenkim ginjal, akan cenderung menimbulkan hipertensi dan hipertensi itu sendiri akan mengakibatkan kerusakan ginjal.

  2. Penyakit renovaskular (1%), terdiri dari penyakit yang menyebabkan gangguan pasokan darah ginjal, yaitu arterosklerosis dan fibrodisplasia. Penurunan pasokan darah ginjal akan memacu produksi renin ipsilateral dan meningkatkan tekanan darah.