Apakah efek dari Karbondioksida pada lingkungan kita?

Apakah efek dari Karbondioksida pada lingkungan kita?

Karbon Dioksida (CO2) merupakan satu dari enam GRK yang utama dan dijadikan referensi GRK yang lain dalam menentukan Indek GWP, sehingga GWPnya = 1. GRK ini banyak dihasilkan dari pembakaran BBF, biomassa dan alih guna lahan (Meviana,dkk, 2004). Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volum, meskipun jumlah tersebut dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu tertentu. Karbon dioksida merupakan gas rumah kaca yang penting karena gas tersebut dapat menyerap gelombang inframerah dengan kuat.

Karbon Dioksida (CO2) merupakan satu dari enam GRK yang utama dan dijadikan referensi GRK yang lain dalam menentukan Indek GWP, sehingga GWPnya = 1. GRK ini banyak dihasilkan dari pembakaran BBF, biomassa dan alih guna lahan (Meviana,dkk, 2004). Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volum, meskipun jumlah tersebut dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu tertentu. Karbon dioksida merupakan gas rumah kaca yang penting karena gas tersebut dapat menyerap gelombang inframerah dengan kuat.

Karbon dioksida adalah hasil akhir dari organisme yang mendapatkan energi dari penguraian gula, lemak, dan asam amino dengan oksigen sebagai bagian dari metabolisme dalam proses yang dikenal sebagai respirasi sel. Pada tumbuhtumbuhan, karbon dioksida diserap dari atmosfer sewaktu fotosintesis. Tumbuhtumbuhan mengurangi kadar karbon dioksida di atomosfer dengan melakukan fotosintesis, disebut juga sebagai asimilasi karbon, yang menggunakan energi cahaya untuk memproduksi materi organik dengan mengkombinasi karbon dioksida dengan air. Oksigen bebas dilepaskan sebagai gas dari penguraian molekul air, sedangkan hidrogen dipisahkan menjadi proton dan elektron, dan digunakan untuk menghasilkan energi kimia via fotofosforilasi. Energi ini diperlukan untuk fiksasi karbon dioksida pada siklus Kalvin untuk membentuk gula. Gula ini kemudian digunakan untuk pertumbuhan tumbuhan melalui respirasi.

Karbondioksida (CO2) adalah gas alami yang terdapat di alam dengan jumlah yang sedikit dan toksisitas yang rendah. Udara ambien mengandung kurang lebih 0,03% karbondioksida. Awal mulanya karbondioksida berjumlah sangat besar di bumi (40.000 kali jumlah karbondioksida saat ini), yang diakibatkan oleh letusan gunung berapi. Sekitar 25% dari seluruh senyawa yang terbentuk dari karbon dioksida (magnesium dan kalsium) digunakan oleh tumbuhan dan kemudian terkubur oleh batuan. Sehingga sebagian kecil dari tumbuhan yang terkubur batuan tersebut menjadi pasir, kantong gas bumi, dan juga batubara lalu digunakan oleh manusia sebagai bahan bakar fosil (Susana, 1988).

Karbon Dioksida (CO2), Metana (CH4) , dan Dinitrogen Oksida (N2O) merupakan gas yang termasuk dalam golongan gas rumah kaca berumur panjang (long-lived greenhouse gases atau LLGHGs). Gas yang termasuk ke dalam LLGHGs adalah gas yang menjadi kontributor utama perubahan iklim (WMO, 2014). Akumulasi gas Karbon Dioksida dapat mengakibatkan efek rumah kaca yang dapat menimbulkan pemanasan global atau global warming.