Apakah dengan membuat "To Do List" akan berdampak pada psikologis seseorang?

“To do list” sejatinya merupakan hal yang sangat sederhana untuk dilakukan namun bisa memberikan dampak yang luar biasa. Dikutip dari Mind Tools, to do list adalah daftar pekerjaan yang harus diselesaikan, diurutkan berdasarkan skala prioritas. Selain dari skala prioritas, kita juga bisa membuat to do list yang diurutkan berdasarkan jangka waktu tertentu, misalnya jam, hari, atau minggu sehingga dengan adanya to-do list kamu memiliki kontrol diri untuk kembali berkonsentrasi bekerja.

Kalau dari kalian adakah yang merasakan dampak psikologis setelah membuat To Do List? Share disini yaa…

1 Like

Hai, bener banget ngebuat ‘To Do List’ ini hal simple banget. Aku punya pengalaman ikut sesi konseling dengan psikolog. Disitu aku menyampaikan kalau punya masalah dengan rutinitas kegiatan di masa pandemi ini yang justru bener-bener kosong, jatuhnya jadi malas malasan setiap hari. Nah, salah satu saran yang dikasih sama psikolog waktu itu adalah ngebuat ‘To Do List’, aku sempet nyanggah waktu itu dengan alasan pada waktu biasa juga aku gak pernah bikin hal seperti ini dan semua lancar. Tapi psikologiku waktu itu yakinin bahwa To Do LIst ini bakal ngebantu banget, karena biasanya kalau cuma diinget dalam pikiran tuh kadang bisa lupa atau bahkan kelewat untuk dikerjain. Dan untuk sekarang aku masih cobain untuk konsisten dengan To Do LIst yang sederhana dulu, enggak terlalu kompleks dan gak terlalu padat. :smiley:

Aku sering membuat skala prioritas dalam kehidupan sehari-hari, tertulis atau engga tertulis. Sebelumnya aku engga terlalu peduli sama skala prioritas sampe aku ikut di suatu kegiatan pelatihan. Di kegiatan itu terdapat materi tentang pentingnya membuat skala prioritas. Dari situ, aku menjadi tau kalo membuat skala prioritas itu sangat penting dan sangat besar manfaatnya karena semakin bertambahnya usia dapat semakin bertambah pula kesibukannya. Seluruh agendaku menjadi tertata dengan skala prioritas berwujud To Do List meskipun sering hanya berbentuk catatan simpel di HP. Adanya To Do List itu membantu banget buat apa yang harus aku lakukan sekarang, aku harus mendahulukan agenda apa, sampe kapan waktunya aku bisa beristirahat dan mencari hiburan. Jadi, To Do List dapat membuatku tenang karena tidak khawatir ada agenda penting yang bisa terlewat karena lupa

1 Like

Apakah dengan membuat to do list tidak membatasi ruang gerak kita selama sehari itu?
Dan kira kira bagaimana sih tips membuat to do list yang baik tanpa harus “memaksa” atau justru “melonggarkan” waktu kita dalam sehari?

Setuju banget sih berdasarkan pengalaman aku yang udah buat To Do List dari tahun 2020, memang To do List ini berdampak di kehidupan sehari-hari karena menurutku dengan ada nya list ini kita bisa tahu apa aja yang akan dikerjakan hari ini, besok dan apa aja skala prioritas kita yang ingin digapai. Menurut ku selain dampak dari sisi kedisplinan, membuat To Do List ini juga sebagai healing jika kita membuat nya dengan menarik dan suatu kebanggaan tersendiri bagi kita jika list tersebut sudah selesai dikerjakan.

1 Like

Aku udah nerapin untuk buat to do list lumayan lama ketika aku saat itu merasa pusing dan bingung harus kerjain tugas atau aktivitas yang mana dulu. Dan ternyata buat to do list ini sangat membantu loh untuk manage waktu kita dengan baik, dibandingkan harus mengingat-ingat jadwal di dalam kepala lebih baik ditulis pada buku agenda setiap harinya, meskipun pada hari itu lagi ga ada tugas atau kerjaan. Disamping itu menuliskan to do list juga buat kita jadi lebih produktif karena kita dituntut untuk menuliskan kegiatan apa aja yang ingin dilakukan di hari itu. Dengan demikian, hal itu juga berdampak ke psikologis karena mengurangi kecemasan ketika kita lagi ga melakukan hal apapun.

Hai, Kak @dwikemegah, sebenernya aku juga masih belajar buat konsisten ngebuat To Do List, maka dari itu aku baru nulis kegiatan yang pokok aja, seperti jam ngerjain tugas, kalau ada kerjaan tambahan, sama olahraga, Jadi masih ada jam kososng diantara itu. Aku dapet tips dari psikologku, kalau kita bisa nempatin kegiatan penting di waktu yang paling produktif, misalnya kalau aku produktifnya malam hari, jadi aku tulis kegiatan itu di paling akhir pas di jam malem. Sama, biar tidak terlalu memaksa, kita bisa buat to do list yang kita suka banget buat rewards diri sendiri, misalnya nonton series 1 episode, gituuu sih yang disaranin dari psikolog.

Bener banget nih aku setuju. sejak aku suka bikin “To Do List” semua urusanku menjadi rapih, tertata dan sistematis. aku juga jadi gak kepikiran terus mengenai apa yang sudah dikerjakan atau belum, itu membuat pikiran lebih tenang saat beristirahat.

1 Like

yap, berdampak banget bagi psikologis.
to do list rasanya memberikan rasa lega ketika semua sudah dilakukan sesuai apa yang sudah disusun dan di rencanakan sehingga lebih efektif untuk melakukan sebuah tugas. Mengerjakan tugas juga lebih fokus karena harus memenuhi target sesuai to do list, ini bukti bahwamembuat to do list dapat mengontrol diri saya.

Pengalaman pribadi aku dalam menerapkan pembuatan “To Do List” ini selain membantu dalam mengorganisir tugas dan aktivitas yang akan dan harus dilakukan menurutku membuat “To Do List” ini bisa berdampak pada psikologis karena ketika kita dapat “mencoret” tugas tersebut dalam daftar list sebagai tanda kita sudah menyelesaikannya itu sangat satisfying jadi memberikan rasa lega dan senang. jangan lupa setelah itu kasih self-reward pada diri sendiri ya! :blush: misal dengan nonton film di netflix atau membeli makanan yang enak

Menurut saya to do list ini seperti mengekang ya? karena terlihat seperti kaku untuk di kehidupan sehari-hari.
maka dari itu menurut saya to do list ini sangat bagus sekali untuk yang sedang mengalami jam-jam genting, yang membuat fokus pikirannya terpecah. Sehingga dengan menuliskan todo list akan membuat otak nya fokus untuk melakukan apa terlebih dahulu.
jadi menurut saya todo list sepertinya tidak bagus untuk keseharian, seperti kehidupannya tidak fleksibel. Maka dari itu kenapa pertanyaannya berdampak pada psikologi? karena penggunanya merasa kehidupannya menjadi tidak fleksibel. seperti itu menurut saya

Menurutku to do list sangat membantu, hanya saja kadang bisa membuat kita jadi ketergantungan. Karena itu yang pernah saya alami sendiri . Membuat to do list menjadikanku kurang kreatif karena aku orang yang sangat spontan. Kadang banyak ide cemerlang yang tidak dihasilkan dari pola teratur dan terstruktur.

Sangat menarik yaa😊

Setelah membaca tanggapan kakak, ada insight baru yang saya dapatkan. Bahwa selain membantu kita dalam mengerjakan pekerjaan, membuat to do list juga bisa memacu kita untuk menjadi produktif!

Menurut saya membuat To Do List sangat efektif agar time management yang kita rencana bisa teratur dan kita bisa dapat memprioritaskan mana yang penting dan yang tidak terlalu penting dengan ini manajemen waktu ialah suatu penggunaan sumber daya secara efektif untuk bisa mencapai sasaran.