Apakah Beruang madu bisa terkena penyakit Ringworm?

image

Beruang madu (Helarctos malayanus) termasuk familia Ursidae dan merupakan jenis paling kecil dari kedelapan jenis beruang yang ada di dunia. Beruang ini adalah fauna khas provinsi Bengkulu sekaligus dipakai sebagai simbol dari provinsi tersebut. Beruang madu juga merupakan maskot dari kota Balikpapan. Beruang madu di Balikpapan dikonservasi di sebuah hutan lindung bernama Hutan Lindung Sungai Wain.

Ringworm merupakan salah satu penyakit kulit yang sering terjadi pada beruang. Pada beruang madu, penyakit ini dapat disebabkan infeksi fungi (jamur) yaitu Microsporum canis. Lesi ringworm berbentuk bulat disertai keradangan pada area sekitar tepi, dimana hewan akan merasa gatal seperti pada area bahu dan kepala disertai terjadinya pengelupasan kerak pada kulit hewan. Hewan juga akan mengalami alopesi (Groves, 1969).

Beruang yang mengalami ringworm dapat diobati menggunakan cara dicelup pada larutan sulfur (lime sulfur dip dengan menggunakan 97.8% lime sulfur concentrated sebanyak 0.0295 liter yang dicampur dengan 3.785 liter air). Selain itu beruang juga dapat diobati menggunakan fungistatic antibiotic seperti griseofulvin 500 mg/45 kg berat badan per hari (Groves, 1969). Dosis griseofulvin (microsize) pada beruang secara umum hampir sama dengan dosis yang diberikan pada anjing domestik (Ramsay, 2003) sekitar 40-50 mg/kg p.o q 24h selama 3-4 minggu (Medleau & WhiteWheiters, 1992; Tennant, 2002). Apabila terjadi distress pada gastrointestinal dosis obat dapat dibagi 2 dengan cara pemberian 2 kali sehari bersama makanan (Plumb, 2005). Absorbsi griseofulvin paling baik bila diberikan bersama makanan dengan kandungan lemak yang tinggi (high fat meal).