Apakah benar pelajar di Indonesia takut mengajukan pertanyaan?

Bertanya merupakan persoalan sederhana, bertanya bisa dipandang sebagai sikap perduli, responsif, dan interaktif terhadap materi pelajaran yang disampaikan. Kendala bertanya lebih banyak karena faktor diri siswa. Padahal bertanya dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu.

Jadi, menurut kalian pelajar di Indonesia masuk ke dalam kategori takut bertanya? atau malas bertanya?

Menurut pengalaman saya, pelajar di Indonesia cenderung takut sekaligus malas untuk bertanya. Mengapa? Banyak kasus di mana ada siswa yang bertanya namun tidak mendapatkan jawaban memuaskan dari gurunya. Bahkan beberapa guru malah menyalahkan dan mempermalukan si murid karena ketidaktahuannya. Bukan hanya guru, kebanyakan murid juga ada perasaan takut apabila pertanyaan yang akan ia lontarkan ditertawakan oleh teman-teman sekelasnya. Dari sisi si murid itu sendiri, mungkin dikarenakan kurangnya keberanian dan kepercayaan diri untuk bertanya. Kebanyakan murid gagal bertanya karena ia takut salah, takut pertanyaannya tidak pantas, dan akhirnya malah memendam rasa penasaran itu sendiri.

Namun, tidak semua sekolah berbudaya sama. Ada juga sekolah-sekolah yang telah membiasakan untuk aktif dalam kelas dan tidak takut bertanya. Pengaruh lingkungan yang suportif juga mendorong keaktifan dan kepercayaan diri siswa. Kondisi seperti inilah bisa dikatakan sebagai kegiatan belajar mengajar yang bagus dan sehat. Seperti saat ada siswa yang bertanya, orang lain akan tetap mendengarkan dan menghargai serta menjawabnya dengan bijak.

1 Like

aku sebagai salah satu pelajar Indonesia pernah mengalami takut untuk mengajukan pertanyaan. mengapa? karena judgement dari orang-orang sekitar. takut mendapatkan penilaian yang buruk jika bertanya seperti sorakan ataupun kalimat “ini tuh gampang lho, masa kamu ga tau” dan lainnya. takut bertanya juga yang membuat pandangan kita terhadap suatu hal itu menjadi terbatas dan tidak luas.
Berbeda dengan negara maju yang mengutamakan diskusi dari pada kerja individu, jadi mereka sudah terbiasa untuk memberikan pendapat ataupun bertanya tanpa malu dan takut. semua itu dibentuk dari lingkungan. dan bisa dibilang lingkungan belajar di Indonesia masih belum bisa seperti itu. jika bertanya ke kelompok yang presentasi maka nanti akan dibalas juga dengan pertanyaan atau akan diancam jika bertanya kepada yang presentasi, dan juga tidak semua pelajar memperhatikan presentasi.

Sejauh ini saya menjadi pelajar dan mahasiswa, perlu diakui memang orang yang berani bertanya atau mengutarakan pendapat masih sedikit, hanya sebagian kecil persentase dari se-isi kelas, termasuk saya. Saya terkadang merasa takut untuk bertanya, karena ketika saya melihat orang lain atau teman saya bertanya, terkadang respon dari orang yang kita tanya in case dosen/guru itu malah memperbalik keadaan bahkan bisa saja membuat penanya down. Ini sih hal yang mungkin perlu diperbaiki juga dalam sistem pendidikan di Indonesia, baik dari sisi siswa/mahasiswa dan sisi pengajar harus saling memberi kenyamanan dan pengajar juga tidak bisa seenaknya jika ada yang bertanya, seperti malah berpikir “kok gitu aja gapaham sih” atau menertawakan. Hingga akhirnya tidak jarang juga kan mendapat kasus kalau pelajar tidak bertanya saat dalam pembelajaran di kelas,

Nah ada juga sih beberapa faktor yang memungkinkan kenapa takut bertanya, seperti:

  1. Belum memahami materi atau pokok bahasan secara menyeluruh, jadi takut apabila nanti malah dibalikan lagi pertanyaannya.
  2. Takut salah atas pemahamannya yang munggkin akan berujung di-judge yang nnatinya mungkin takut dianggap bodoh dan menjadi bahan tertawaan.
  3. Tidak ingin menjadi pusat perhatian, atau malu, sehingga nanti panik dan takut lalu sulit berbicara mengutarakan pendapatnya ketika merasa orang banyak memperhatikan mereka.

Bertanya merupakan metode untuk mengungkapkan atas ketidaktahuan kita terhadap suatu hal tertentu. Rasa ingin tahu inilah yang mendorong seseorang untuk belajar dan mencari jawaban (Suhitno, 1987; dalam Hariyadi 2014). Memberikan pertanyaan kepada guru ataupun dosen dipandang sebagai sikap peduli, responsive dan interaktif terhadap materi yang disampaikan. Namun yang aku lihat masih banyak orang yang sungkan untuk bertanya, padahal bertanya dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu. Selain itu, keterampilan bertanya juga mampu memicu kreativitas karena suatu pertanyaan muncul dari kognitif antara konsep yang diterima dengan pengalaman yang pernah dialami.

Namun, faktanya masih banyak siswa yang justru tidak respon saat guru bertanya atau memberikan kesempatan untuk bertanya di kelas. Menurut Walsh (2011) dalam Hariyadi (2014), terdapat beberapa faktor yang menyebabkan siswa sungkan untuk bertanya, diantaranya seperti tidak peduli dengan materi, menganggap materi tidak mutakhir, takut dianggap bodoh, gurunya tidak suka bertanya, dan anggapan bahwa pembelajaran itu tugasnya guru, bukan siswa. Namun, bagaimanapun juga kegiatan bertanya merupakan hal yang penting untuk membuka wawasan dan mencari informasi yang ingin diketahui.

Sebagai pelajar di Indonesia, aku pribadi pernah mengalami rasa takut atau sungkan untuk bertanya. Hal ini karena beberapa hal diantaranya seperti takut pertanyaanku dianggap tidak penting oleh orang lain, takut merasa dianggap bodoh karena mungkin pertanyaannya terlalu mudah bagi orang lain, dan hal-hal lainnya sehingga menghambat aku untuk berani bertanya atau mengutarakan pendapat di depan banyak orang.

Menurut Urip (2012) dalam Hariyadi (2014), berikut beberapa alasan mengapa pelajar di Indonesia enggan bertanya.

  1. Tidak paham sedikitpun tentang yang ia pelajari sehingga tidak tahu apa yang ditanyakan
  2. Tidak memahami apa yang menjadi kesulitan dirinya selama belajar atau selama mengikuti pelajaran di kelas;
  3. Menerima apa adanya tentang semua yang ia dengar dari guru sehingga tidak terbiasa berpikir kritis
  4. Tidak pernah belajar di rumah, sehingga tak pernah menemukan masalah dari keterangan yang disampaikan guru;
  5. Sudah mengerti tentang apa yang dijelaskan guru, sehingga tidak perlu bertanya
  6. Takut pertanyaan yang akan diajukan malah akan membuatnya malu, karena dianggap bodoh;
  7. Faktor guru yang menyebabkan siswa enggan bertanya, karena ada beberapa guru yang sering mengkritik pertanyaan siswa dan tidak membantu memperbaiki pertanyaan siswa;
  8. Merasa minder dengan temannya yang lebih unggul
Sumber

Hariyadi, Slamet. 2014. Bertanya, Pemicu Kreativitas dalam Interaksi Belajar. 3(2)