Apakah benar jika anak yang brokenhome memiliki sifat yang lebih tegar dibanding anak-anak yang memiliki keluarga yang utuh?

jiwa yang kuat

Orang yang tegar itu karena dia sering ditempa oleh masalah dan mampu menyelesaikannya. Begitu juga dengan anak yang brokenhome, karena suatu keadaan yang tidak diinginkan maka dia harus menguatkan satu sama lain bersama dengan orang tua yang bersama dengannya saat ini, menghadapi segala hal yang pelik bersama.

Apakah benar jika anak yang brokenhome memiliki sifat yang lebih tegar dibanding anak-anak yang memiliki keluarga yang utuh?

Perpisahan orang tua (keluarga broken home) tidak selalu mengakibatkan kasus delinkuen/kenakalan remaja dan gangguan karakter pada diri anak. Akan tetapi semua bentuk ketegangan batin dan konflik familial itu mengakibatkan bentuk ketidakseimbangan dalam kehidupan psikis anak. Dr Kartini Kartono

Dari pendapat Dr Kartini tersebut, satu hal yang pasti adalah ketika terjadi permasalahan dalam keluarga, maka anak akan megalami ketidakseimbangan psikis. Disinilah kerentanan anak terjadi. Karakter yang akan dicapai oleh anak tersebut sangat bergantung dengan lingkungan dan kedewasaan berpikirnya.

Apabila lingkungannya sangat buruk, ditandai dengan teman-teman terdekatnya mempunyai karakter yang buruk, misalnya nakal, menganut pergaulan bebas, pola pikir yang hedonis, maka kemungkinan besar anak tersebut akan semakin terjerumus dalam karakteristik tersebut.

Tetapi ketika anak tersebut berada dalam lingkungan yang tepat, dikelilingi oleh teman-teman yang mempunyai karakter yang baik, misalnya berpikir maju, kreatif, mandiri, alim, maka anak tersebut akan semakin menyerap karakter mereka. Apalagi kalau ditunjang dengan kedewasaan berpikir yang baik.

Ketika anak sudah merasa “tidak memiliki” sosok pelindung, maka secara otomatis, dia akan menggantungkan dirinya kepada dirinya sendiri. Oleh karena itu, terkadang, orang yang berasal dari keluarga broken home terlihat mandiri dan memiliki kedewasaan berpikir yang jauh melampaui pemikiran teman-teman sebayanya.

Tetapi yang perlu diingat adalah, keluarga broken home akan memposisikan anak pada kondisi kritis (ketidakseimbangan psikis), sehingga faktor lingkungan dan kedewasaan anak itulah yang menjadi penentu utama apakah dia akan menjadi anak yang baik atau malah terjerumus kedalam kenakalan remaja.