Apakah benar jagung akan lebih cepat berbuah apabila dilakukan pembungaan secara manual? Ataukah harus dengan cara alami?
1 Like
Fenologi perbungaan suatu jenis tumbuhan adalah salah satu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan karena pada fase itu terjadi proses awal bagi suatu tumbuhan untuk berkembang biak. Proses pembungaan mengandung sejumlah tahap penting, yang semuanya harus berhasil dilalui untuk memperoleh hasil akhir yaitu biji, dan masing-masing tahap tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal yang berbeda. Setiap bunga memiliki potensi untuk berkembang menjadi buah dan benih, tetapi hasil pengamatan menunjukkan bahwa meskipun pembungaan merupakan prasyarat untuk pembuahan, namun pembungaan yang banyak terkadang menghasilkan produksi benih yang rendah. Pada kenyataannya hanya sebagian dari bunga yang berkembang menjadi buah dan benih yang baik walaupun pada musim benih yang baik. Hal ini terutama tampak jelas pada jenis- jenis Angiosperma dengan bunga yang kecil dan buah yang besar (Schmidt, 2000).
Jagung sendiri termasuk dalam kelas angiosperma. Seperti yang telah dijelaskan di awal, pembungaan dipengaruhi oleh faktor ekstenal dan internal, jika pembungaan terjadi secara manual, maka keadaan-keadaan eksternal dan internal tersebut terjadi secara alamiah, baik itu temperatur, kelembaban, angin, dan yang lainnya. Selama kondisi eksternal cenderung konstan maka bunga akan mekar tidak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tertentu. Namun sebaliknya, lingkungan yang buruk juga berdampak pada kondisi biji yang buruk sehingga berpengaruh pada buruknya hasil buah. Oleh karena itu, pernyataan bahwa jagung lebih cepat berbuah jika pembungaan dilakukan secara manual tidak selalu benar, karena kondisi lingkungan dapat berubah-ubah, yang berpengaruh langsung terhadap pembungaan. Seiring dengan kemajuan penelitian juga melakukan rekayasa terhadap tanaman sehingga pembungaan dapat berlangsung lebih cepat dan berbuah lebih cepat pula.
1 Like